Warga Kecewa Lokasi Dipindah
A
A
A
SUKOHARJO - Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kabupaten Sukoharjo hari ini. Namun, lokasi kunjungan secara mendadak dipindah dari Desa Majasto, Tawangwari ke Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo Kota dan Desa Parangjoro, Grogol.
Dua lokasi terakhir kebetulan hanya dipisahkan oleh jalan. Perpindahan lokasi baru diputuskan Kamis (29/1) sore. Berpindahnya lokasi kunjungan tersebut membuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman harus kembali melakukan survei lokasi pada Kamis (29/1) malam di dua lokasi. Masing- masing di Desa Mulur, Bendosari dan Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo Kota.
Dari dua lokasi itu diputuskan di Kelurahan Sonorejo. Mentan bersama Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan pejabat muspida kembali melakukan pengecekan terakhir, termasuk mempersiapkan traktor yang akan diserahkan ke petani. Terkait perpindahan lokasi kunjungan tersebut, Mentan membantah dilakukan secara mendadak. Perpindahan lokasi kunjungan tersebut lebih dikarenakan kebutuhan acara.
Rencana semula memang di Desa Majasto, Tawangsari. Namun karena acara ingin difokuskan untuk acara tanam padi, lokasi dipindah di Kelurahan Sonorejo dan Desa Parangjoro. “Jadi, nanti Bapak presiden ke Sonorejo dan Parangjoro untuk tanam padi. Setelah tanam ini, kalau nanti panen bisa datang lagi ke sini untuk panen raya,” paparnya.
Dia berharap pemindahan lokasi kunjungan tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena masih masuk Kabupaten Sukoharjo. Nanti masyarakat, termasuk petani juga akan datang ke Desa Sonorejo bertemu dengan Presiden Jokowi. Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menerangkan, Jokowi menginginkan acara yang fokus pada tanam padi dalam satu hamparan sawah yang luas.
Sementara, untuk lokasi di Desa Majasto masih ada campuran antara lahan yang siap tanam dan lahan yang baru akan panen. “Saya harap masyarakat Majasto bisa legowo. Perubahan rencana itu sesuatu yang wajar. Suatu lokasi yang akan dikunjungi berubah sudah hal yang biasa,” ujarnya. Kepala Desa Majasto Rudi Hartono kecewa batalnya Presiden Jokowi ke desanya. Padahal persiapan yang dilakukan sudah 100%. Bahkan, desa sudah mengeluarkan dana sekitar Rp30 juta untuk keperluan kedatangan Jokowi.
Rudi juga mengatakan, hingga kini masih belum tahu pasti alasan pindahnya lokasi tersebut. Dia berharap pemkab bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk meredam kekecewaan.
Sumarno
Dua lokasi terakhir kebetulan hanya dipisahkan oleh jalan. Perpindahan lokasi baru diputuskan Kamis (29/1) sore. Berpindahnya lokasi kunjungan tersebut membuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman harus kembali melakukan survei lokasi pada Kamis (29/1) malam di dua lokasi. Masing- masing di Desa Mulur, Bendosari dan Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo Kota.
Dari dua lokasi itu diputuskan di Kelurahan Sonorejo. Mentan bersama Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan pejabat muspida kembali melakukan pengecekan terakhir, termasuk mempersiapkan traktor yang akan diserahkan ke petani. Terkait perpindahan lokasi kunjungan tersebut, Mentan membantah dilakukan secara mendadak. Perpindahan lokasi kunjungan tersebut lebih dikarenakan kebutuhan acara.
Rencana semula memang di Desa Majasto, Tawangsari. Namun karena acara ingin difokuskan untuk acara tanam padi, lokasi dipindah di Kelurahan Sonorejo dan Desa Parangjoro. “Jadi, nanti Bapak presiden ke Sonorejo dan Parangjoro untuk tanam padi. Setelah tanam ini, kalau nanti panen bisa datang lagi ke sini untuk panen raya,” paparnya.
Dia berharap pemindahan lokasi kunjungan tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena masih masuk Kabupaten Sukoharjo. Nanti masyarakat, termasuk petani juga akan datang ke Desa Sonorejo bertemu dengan Presiden Jokowi. Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menerangkan, Jokowi menginginkan acara yang fokus pada tanam padi dalam satu hamparan sawah yang luas.
Sementara, untuk lokasi di Desa Majasto masih ada campuran antara lahan yang siap tanam dan lahan yang baru akan panen. “Saya harap masyarakat Majasto bisa legowo. Perubahan rencana itu sesuatu yang wajar. Suatu lokasi yang akan dikunjungi berubah sudah hal yang biasa,” ujarnya. Kepala Desa Majasto Rudi Hartono kecewa batalnya Presiden Jokowi ke desanya. Padahal persiapan yang dilakukan sudah 100%. Bahkan, desa sudah mengeluarkan dana sekitar Rp30 juta untuk keperluan kedatangan Jokowi.
Rudi juga mengatakan, hingga kini masih belum tahu pasti alasan pindahnya lokasi tersebut. Dia berharap pemkab bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk meredam kekecewaan.
Sumarno
(ftr)