Warga Glugur Butuh Pelatihan Usaha

Jum'at, 30 Januari 2015 - 13:24 WIB
Warga Glugur Butuh Pelatihan Usaha
Warga Glugur Butuh Pelatihan Usaha
A A A
MEDAN - Warga Kelurahan Glugur, Medan Timur, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyediakan pendidikan atau pelatihan menjahit.

Dengan pelatihan menjahit ini diharapkan bisa membantu masyarakat meningkatkan perekonomian dan membuat usaha sendiri. “Berdasarkan hasil musrembang di Kelurahan Gulur pada selasa (27/1), banyak kepling yang menyampaikan kalau warga meminta dilakukan pelatihan menjahit dan merangkai bunga. Tentu permintaan warga itu merupakan hal positif. Kami akan sampaikan ke kecamatan agar disampaikan kepada Pemko Medan,” ungkap Lurah Medan Glugur, Ahmad Juliansyah, Kamis (29/1).

Sekarang ini, kata dia, banyak warga khususnya anak gadis dan ibu-ibu belum memiliki pekerjaan. Jadi, dengan adanya pelatihan menjahit, akan memberikan mereka pengetahuan dan mengajak mereka bekerja dengan membuka usaha sendiri. “Kami berharap ada pelatihan mulai dari awal hingga mereka mahir. Di sini banyak warga yang kurang mampu makanya mereka meminta pelatihan dari pemerintah,” katanya.

Selain menjahit, warga di kelurahan tersebut juga meminta pelatihan otomotif untuk remaja laki-laki dan bapak-bapak yang belum memiliki pekerjaan. Pasalnya, beberapa bengkel di Jalan Sutomo Ujung bersedia menjadikan tempatnya sebagai sarana untuk melakukan pelatihan. Akan tetapi belum ada pihak yang menyediakan jasa untuk mendidik.

Lebih lanjut kata Juliansyah, warga juga meminta ada tabung pemadam kebakaran lantaran gang rumah warga banyak yang tidak masuk mobil pemadam kebakaran. Untuk mengantisipasi aksi kejahatan oleh kaum muda juga diharapkan adanya sarana olahraga seperti basket, voli, dan sepak bola.

Sementara itu, Kepling IV, Kelurahan Glugur, Medan Timur, Suryani, mengatakan, banyak warga menengah ke bawah ingin mengikuti pelatihan menjahit, tapi belum memiliki biaya. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan menjahit, minimal warga bisa menjahit pakaian mereka atau di sekitar rumah mereka mengingat biaya ongkos jahit saat ini cukup mahal.

Irwan Siregar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)