Joe Jeng Fei, Identitas Jenazah yang Diduga Penumpang AirAsia
A
A
A
MAJENE - Identitas jenazah diduga penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di Perairan Majene, Desa Batutaku, Kecamatan Tammerodo diketahui bernama Joe Jeng Fei.
Identitas itu diketahui berdasarkan kartu tanda pengenal yang ditemukan di pakaian korban.
Dalam identitas tersebut, korban diketahui kelahiran Surabaya, 04 Februari 1966, dan beralamat di Taman Kendang 22 RT/RW 002/001, Desa Kendang Sari, Kecamatan Tenggilis Ngoyo.
Jenazah tersebut diduga salah satu korban Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Kalimata, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 28 Desember lalu.
Informasi yang diperoleh di lokasi penemuan, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh tiga orang bocah sekira pukul 17.00 Wita, saat tengah bermain di pinggir pantai.
Jenazah terdampar di tepi pantai wilayah Desa Batutaku, Kecamatan Tubo Sendana, akibat terseret arus.
Sementara itu, proses evakuasi jenazah dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Majene, Fahmi Masiara, dan tim Panlang Merah Indonesia (PMI). Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Majene untuk diautopsi.
Wabup Majene, Fahmi Masiara, mengatakan, dirinya belum bisa menyimpulkan jenazah tersebut adalah korban AirAsia.
Untuk memastikan hal itu, jenazah akan dikirim ke RSUD Bhayangkara Makassar, untuk selanjutnya dikirim ke posko induk korban AirAsia di Surabaya, Jatim.
Identitas itu diketahui berdasarkan kartu tanda pengenal yang ditemukan di pakaian korban.
Dalam identitas tersebut, korban diketahui kelahiran Surabaya, 04 Februari 1966, dan beralamat di Taman Kendang 22 RT/RW 002/001, Desa Kendang Sari, Kecamatan Tenggilis Ngoyo.
Jenazah tersebut diduga salah satu korban Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Kalimata, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 28 Desember lalu.
Informasi yang diperoleh di lokasi penemuan, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh tiga orang bocah sekira pukul 17.00 Wita, saat tengah bermain di pinggir pantai.
Jenazah terdampar di tepi pantai wilayah Desa Batutaku, Kecamatan Tubo Sendana, akibat terseret arus.
Sementara itu, proses evakuasi jenazah dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Majene, Fahmi Masiara, dan tim Panlang Merah Indonesia (PMI). Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Majene untuk diautopsi.
Wabup Majene, Fahmi Masiara, mengatakan, dirinya belum bisa menyimpulkan jenazah tersebut adalah korban AirAsia.
Untuk memastikan hal itu, jenazah akan dikirim ke RSUD Bhayangkara Makassar, untuk selanjutnya dikirim ke posko induk korban AirAsia di Surabaya, Jatim.
(sms)