Kecelakaan Mengerikan, 4 Tewas
A
A
A
SERDANGBEDAGAI - Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalinsum Km74-75, Desa Firdaus, Sei Rampah, Serdangbedagai, kemarin. Bus Intra dan minibus L300 Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) terbakar sesaat setelah bertabrakan. Empat penumpang tewas seketika.
Hanya beberapa menit setelah tabrakan, api yang memercik dari mesin Bus Intra BK 7758 TL langsung menghanguskan kedua bus nahas itu. Di tengah sesaknya asap, para penumpang berhamburan keluar. Sebagian keluar lewat kaca depan, sebagian lagi menyelamatkan diri setelah memecahkan kaca belakang Bus Intra yang terguling.
Adapun korban meninggal bernama Hotman Hutagalung, 56, warga Sipaholon, Tarutung; dan anaknya Kocu P Hutagalung, 26, warga Medan Selayang; serta cucunya, Rendy Hutagalung, 2. Satu korban lagi bernama Salman Ritonga, 67, warga Jalan Punak, Pabrik Tenun, Medan.
Keempat penumpang Bus KBT itu tewas karena mengalami luka berat yang diduga akibat benturan kuat ketika kedua kendaraan bertabrakan. Bahkan, seorang korban tercampak keluar dari bus dalamkondisikepalaremuk. Ratusan warga langsung berkerumun di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan terhadap korban. Insiden yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu mendapat pengamanan maksimal personel Polres Sergai.
Apalagi, lokasi kejadian berada di depan Gedung DPRD yang tepat di samping Kantor Polres Sergai. Api yang berkobar besar dari kedua bus yang terperosok di parit sisi kiri itu membuat arus lalu lintas macet total. Warga sempat menyoraki petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat dan tidak memiliki air.
Namun, petugas akhirnya berhasil memadamkan api setelah mengambil air dari sebuah kantor pemerintah yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Adapun kondisi kedua mobil penumpang itu telah hangus. “Untuk sementara ini tidak ada penumpang kedua bus itu yang terbakar ,” kata Kapolres Sergai, AKBP B Anies Purnawan.
Sebanyak 17 penumpang yang mengalami luka-luka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman, Sei Rampah. Korban luka bernama Merbin Silalahi, 58, warga Pematangsiantar; Sapto Dadi, 17, warga Balige; Said Mahmud Zuhri Damanik, 29, warga Pematang Sidamanik, Simalungun; serta Nur Kima Marpaung, 57, istri dari korban tewas Salman Ritonga.
Menurut keterangan saksi, Bus Intra melaju kencang dari Medan menuju Tebingtinggi. Pada saat bersamaan, Bus KBT dari arah Tebingtinggi menuju Medan juga melaju kencang. Tabrakan pun tak terelakan setelah upaya Bus KBT menyalip truk panjang di depannya tak kesampaian.
Sopir bus KBT tampak berupaya membuang setir ke arah kanannya. Namun sebelum sampai ke tepi jalan, bagian depan Bus Intra menghantam sisi kiri bus KBT. Tak pelak, Bus KBT terpental dan terguling. Banting setir bus Intra membuatnya terguling dengan sisi kiri menghadap ke atas.
Selang beberapa menit, asap tebal yang membumbung berubah menjadi api yang terus membesar hingga menjilat Bus KBT yang ringsek di sampingnya.
Erdian Wirajaya
Hanya beberapa menit setelah tabrakan, api yang memercik dari mesin Bus Intra BK 7758 TL langsung menghanguskan kedua bus nahas itu. Di tengah sesaknya asap, para penumpang berhamburan keluar. Sebagian keluar lewat kaca depan, sebagian lagi menyelamatkan diri setelah memecahkan kaca belakang Bus Intra yang terguling.
Adapun korban meninggal bernama Hotman Hutagalung, 56, warga Sipaholon, Tarutung; dan anaknya Kocu P Hutagalung, 26, warga Medan Selayang; serta cucunya, Rendy Hutagalung, 2. Satu korban lagi bernama Salman Ritonga, 67, warga Jalan Punak, Pabrik Tenun, Medan.
Keempat penumpang Bus KBT itu tewas karena mengalami luka berat yang diduga akibat benturan kuat ketika kedua kendaraan bertabrakan. Bahkan, seorang korban tercampak keluar dari bus dalamkondisikepalaremuk. Ratusan warga langsung berkerumun di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan terhadap korban. Insiden yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu mendapat pengamanan maksimal personel Polres Sergai.
Apalagi, lokasi kejadian berada di depan Gedung DPRD yang tepat di samping Kantor Polres Sergai. Api yang berkobar besar dari kedua bus yang terperosok di parit sisi kiri itu membuat arus lalu lintas macet total. Warga sempat menyoraki petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat dan tidak memiliki air.
Namun, petugas akhirnya berhasil memadamkan api setelah mengambil air dari sebuah kantor pemerintah yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Adapun kondisi kedua mobil penumpang itu telah hangus. “Untuk sementara ini tidak ada penumpang kedua bus itu yang terbakar ,” kata Kapolres Sergai, AKBP B Anies Purnawan.
Sebanyak 17 penumpang yang mengalami luka-luka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman, Sei Rampah. Korban luka bernama Merbin Silalahi, 58, warga Pematangsiantar; Sapto Dadi, 17, warga Balige; Said Mahmud Zuhri Damanik, 29, warga Pematang Sidamanik, Simalungun; serta Nur Kima Marpaung, 57, istri dari korban tewas Salman Ritonga.
Menurut keterangan saksi, Bus Intra melaju kencang dari Medan menuju Tebingtinggi. Pada saat bersamaan, Bus KBT dari arah Tebingtinggi menuju Medan juga melaju kencang. Tabrakan pun tak terelakan setelah upaya Bus KBT menyalip truk panjang di depannya tak kesampaian.
Sopir bus KBT tampak berupaya membuang setir ke arah kanannya. Namun sebelum sampai ke tepi jalan, bagian depan Bus Intra menghantam sisi kiri bus KBT. Tak pelak, Bus KBT terpental dan terguling. Banting setir bus Intra membuatnya terguling dengan sisi kiri menghadap ke atas.
Selang beberapa menit, asap tebal yang membumbung berubah menjadi api yang terus membesar hingga menjilat Bus KBT yang ringsek di sampingnya.
Erdian Wirajaya
(ftr)