Medan Sedot Peserta Terbanyak Audisi KDI 2015
A
A
A
MEDAN - Milan Rahmah Denny Lubis, 21, menutup audisi KDI 2015 di Kota Medan, kemarin. Dengan mendendangkan lagu Japin yang dipopulerkan Iyet Bustami, Milan tampil percaya diri.
Mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Medan(Unimed) inimengakusudah sejak kecil bermimpi menjadi seorang bintang dangdut. Untuk mewujudkan mimpinya, sudah tiga kali audisi KDI diikuti perempuan berjilbab ini.
“Aku suka menyanyi. Saat tahu ada audisi KDI, waktu itu aku SMA, aku langsung ikut. Namun hanya masuk 50 besar. Tapi aku tidak putus asa, setiap hari kemampuanku kuasah. Mudah-mudahan tahun ini bisa terpilih,” ujar Milan sebelum masuk ke ruang audisi.
Ia sengaja ikut audisi KDI untuk membuktikan bahwa penyanyi dangdut tidak perlu seksi. Dengan penampilan tertutup pun, lagu dangdut bisa menghasilkan lagu yang baik. Agar kemampuan bernyanyinya membaik, Milan mengaku tidak pernah mengikuti les vokal, dia hanya mengasah kemampuan dengan bernyanyi karaoke dan menyanyi saat ada organ tunggal di pesta-pesta.
Dalam audisi ini, Milan ditemani Ricky Wiranda, 21, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) yang juga mengikuti audisi. Tapi sayang, Ricky tidak lolos audisi selanjutnya. Associate Producer KDI 2015, Della mengungkapkan, dari lima kota audisi KDI 2015 yang sudah digelar, peserta audisi dari Medan merupakan yang paling banyak, yakni mencapai 534 orang.
Sedangkan di Cirebon, Kerawang, Sukabumi, dan Bandung, (Jawa Barat) tidak mencapai 500 orang. Dari semua yang lolos audisi kedua, seluruh video hasil rekamannya akan dibawa ke Jakarta dan akan di-preview atau ditinjau lagi. Setelah itu, hasilnya akan diumumkan di website dangduter dan dihubungi langsung.
“Tahun lalu, kami mendapatkan lima orang talenta dangdut dari Medan. Tahun ini, kita harap bisa lebih banyak, karena dari audisi ini, kami lihat Medan lebih berkembang. Lebih banyak talenta yang vokalnya sudah lebih matang dan baik. Begitu juga dengan penampilan yang sudah lebih oke,” tuturnya.
Menurut Della, banyaknya peserta audisi KDI 2015 ini lebih disebabkan karena usia maksimal peserta tidak dibatasi, hanya mulai dari 17 tahun. Oleh sebab itu, banyak dari peserta yang sebelumnya ikut audisi KDI 1 dan selanjutnya ikut lagi. Bahkan dari audisi ini, yang paling tua ikut berusia 57 tahun bernama Herman Situmorang.
“Profesi peserta juga bervariasi, mulai dari sekuriti (petugas keamanan) hingga petani, ikut audisi,” ucapnya. Setelah di lima kota, audisi KDI 2015 akan digelar lagi di Banjarmasin, Semarang, Lampung, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Garut, Pasuruan, Bangkalan, Surabaya, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Padang, Bangka Belitung, dan Lombok mulai 16 Januari 2015.
Khusus di Makassar (28 Februari hingga 1 Maret 2015) dan Jakarta (7 hingga 8 Maret 2015), audisi akan digelar lebih akbar. Seusai audisi, peserta yang lolos akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti babak Gerbang yang mulai tayang 23 Maret 2015.
Siti Amelia
Mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Medan(Unimed) inimengakusudah sejak kecil bermimpi menjadi seorang bintang dangdut. Untuk mewujudkan mimpinya, sudah tiga kali audisi KDI diikuti perempuan berjilbab ini.
“Aku suka menyanyi. Saat tahu ada audisi KDI, waktu itu aku SMA, aku langsung ikut. Namun hanya masuk 50 besar. Tapi aku tidak putus asa, setiap hari kemampuanku kuasah. Mudah-mudahan tahun ini bisa terpilih,” ujar Milan sebelum masuk ke ruang audisi.
Ia sengaja ikut audisi KDI untuk membuktikan bahwa penyanyi dangdut tidak perlu seksi. Dengan penampilan tertutup pun, lagu dangdut bisa menghasilkan lagu yang baik. Agar kemampuan bernyanyinya membaik, Milan mengaku tidak pernah mengikuti les vokal, dia hanya mengasah kemampuan dengan bernyanyi karaoke dan menyanyi saat ada organ tunggal di pesta-pesta.
Dalam audisi ini, Milan ditemani Ricky Wiranda, 21, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) yang juga mengikuti audisi. Tapi sayang, Ricky tidak lolos audisi selanjutnya. Associate Producer KDI 2015, Della mengungkapkan, dari lima kota audisi KDI 2015 yang sudah digelar, peserta audisi dari Medan merupakan yang paling banyak, yakni mencapai 534 orang.
Sedangkan di Cirebon, Kerawang, Sukabumi, dan Bandung, (Jawa Barat) tidak mencapai 500 orang. Dari semua yang lolos audisi kedua, seluruh video hasil rekamannya akan dibawa ke Jakarta dan akan di-preview atau ditinjau lagi. Setelah itu, hasilnya akan diumumkan di website dangduter dan dihubungi langsung.
“Tahun lalu, kami mendapatkan lima orang talenta dangdut dari Medan. Tahun ini, kita harap bisa lebih banyak, karena dari audisi ini, kami lihat Medan lebih berkembang. Lebih banyak talenta yang vokalnya sudah lebih matang dan baik. Begitu juga dengan penampilan yang sudah lebih oke,” tuturnya.
Menurut Della, banyaknya peserta audisi KDI 2015 ini lebih disebabkan karena usia maksimal peserta tidak dibatasi, hanya mulai dari 17 tahun. Oleh sebab itu, banyak dari peserta yang sebelumnya ikut audisi KDI 1 dan selanjutnya ikut lagi. Bahkan dari audisi ini, yang paling tua ikut berusia 57 tahun bernama Herman Situmorang.
“Profesi peserta juga bervariasi, mulai dari sekuriti (petugas keamanan) hingga petani, ikut audisi,” ucapnya. Setelah di lima kota, audisi KDI 2015 akan digelar lagi di Banjarmasin, Semarang, Lampung, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Garut, Pasuruan, Bangkalan, Surabaya, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Padang, Bangka Belitung, dan Lombok mulai 16 Januari 2015.
Khusus di Makassar (28 Februari hingga 1 Maret 2015) dan Jakarta (7 hingga 8 Maret 2015), audisi akan digelar lebih akbar. Seusai audisi, peserta yang lolos akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti babak Gerbang yang mulai tayang 23 Maret 2015.
Siti Amelia
(ftr)