Talut Ambrol, 2 Rumah Terancam Longsor
Jum'at, 23 Januari 2015 - 11:22 WIB

Talut Ambrol, 2 Rumah Terancam Longsor
A
A
A
KARANGANYAR - Dua peristiwa tanah longsor terjadi beruntun di wilayah Karanganyar. Dua rumah di lereng Gunung Lawu terancam longsor setelah talut pekarangan mendadak ambrol usai diguyur hujan deras.
Satu rumah yang terancam rusak adalah milik Hadi Tardi, 58, warga Dukuh Dukuhan RT 3/RW 7, Dusun Duren, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan. Peristiwa terjadi Kamis (22/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Talut pekarangan berukuran 8 x 2 meter persegi mendadak longsor usai hujan lebat. “Saat kejadian, para penghuni rumah sudah terlelap tidur,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho kemarin.
Tanah yang longsor dikhawatirkan meluas hingga ke bagian rumah jika terus menerus diguyur hujan. Terlebih, talut yang menjadi pelindung tanah pekarangan telah ambrol. Peristiwa kedua terjadi di Dukuh Salam, Dusun Punthon, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. Talut pekarangan rumah Drian Susanto, 35, warga setempat, Rabu (21/1) sekitar pukul 17.15 WIB tiba-tiba longsor.
Talut dengan ketinggian sekitar 10 meter dan panjang 14 meter runtuh setelah diguyur hujan sejak pagi hingga sore. “Sebelum runtuh, saya memang telah melihat adanya tanda- tanda berupa keretakan kecil pada dindingnya,” ungkap Drian Susanto.
Guna mencegah kembali longsor, di atasnya kini ditutup terpal agar tidak langsung terkena guyuran hujan. BPBD Karanganyar mengimbau warga agar jangan sampai ada genangan air terlalu lama di pekarangan, terutama warga yang tinggal di kawasan lereng Gunung Lawu. Sebisa mungkin, air harus segera dialirkan agar tidak memicu longsor.
Ary Wahyu Wibowo
Satu rumah yang terancam rusak adalah milik Hadi Tardi, 58, warga Dukuh Dukuhan RT 3/RW 7, Dusun Duren, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan. Peristiwa terjadi Kamis (22/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Talut pekarangan berukuran 8 x 2 meter persegi mendadak longsor usai hujan lebat. “Saat kejadian, para penghuni rumah sudah terlelap tidur,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho kemarin.
Tanah yang longsor dikhawatirkan meluas hingga ke bagian rumah jika terus menerus diguyur hujan. Terlebih, talut yang menjadi pelindung tanah pekarangan telah ambrol. Peristiwa kedua terjadi di Dukuh Salam, Dusun Punthon, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. Talut pekarangan rumah Drian Susanto, 35, warga setempat, Rabu (21/1) sekitar pukul 17.15 WIB tiba-tiba longsor.
Talut dengan ketinggian sekitar 10 meter dan panjang 14 meter runtuh setelah diguyur hujan sejak pagi hingga sore. “Sebelum runtuh, saya memang telah melihat adanya tanda- tanda berupa keretakan kecil pada dindingnya,” ungkap Drian Susanto.
Guna mencegah kembali longsor, di atasnya kini ditutup terpal agar tidak langsung terkena guyuran hujan. BPBD Karanganyar mengimbau warga agar jangan sampai ada genangan air terlalu lama di pekarangan, terutama warga yang tinggal di kawasan lereng Gunung Lawu. Sebisa mungkin, air harus segera dialirkan agar tidak memicu longsor.
Ary Wahyu Wibowo
(ftr)