Mathur Sudah Siuman dan Sering Menangis
A
A
A
BANGKALAN - Kondisi Mathur Husyairi, korban penembakan sudah siuman yang dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Rabu (21/1/2015). Bahkan, ketika sadar aktivis ini sering menangis.
Belum diketahui kenapa sering menangis, mungkin karena menahan sakit. Hingga saat ini, belum ada pengunjung yang boleh menjenguk korban karena masih berada di ruangan ICU, hanya istrinya yang boleh mendampingi.
"Sekarang kondisi Mathur sudah siuman dan menangis terus. Tidak tahu kenapa menangis terus, kasihan dia," ungkap sahabat karib korban, Aliman Haris.
Menurut Aliman, motif penembakan yang menimpa Mathur diperkirakan berakar dari kasus sama pada kekerasan sebelumnya.
Sebab, aksi kekerasan yang menimpa aktivis tidak hanya kali ini, melainkan sudah sekian kalinya.
"Polisi harus serius mengungkap kasus ini. Jika tidak, saya khawatir bakal terjadi perang gerilya. Banyak kasus kekerasan dan teror yang tidak terungkap disini. Pertama mobil saya dirusak pada tahun 2011," ujarnya.
Dilanjut, sambung Aliman, pembacokan yang menimpa aktivis Fahrillah. Disusul Pembacokan yang menimpa kader Nadem, Muzakki.
Terakhir, kasus pembacokan yang menimpa Mahmudi. Tapi, hingga kini belum berhasil diungkap kasus-kasus tersebut.
"Teror terhadap Mathur tidak hanya kali ini, tapi sebelumnya mobil Mathur pernah dibakar, sekarang lebih kejam lagi orangnya ditembak. Beliau memang sangat aktif dan getol mengkritik kebijakan pemkab, terutama yang menyangkut korupsi," paparnya.
Dia menambahkan, dirinya yakin Mathur tidak mempunyai persoalan pribadi, tapi kasus itu diduga kuat ada kaitannya dengan aktivitasnya sebagai aktivis.
Dia juga meminta pada semua elemen aktivis se Jatim untuk mengutuk aksi penembakan agar tidak terjadi lagi.
"Cerita beliau, dia akan menjadi saksi di KPK yang ada kaitannya dengan kasus FA (Fuad Amin) yang lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, seorang aktivis, Mathur, ditembak orang tak dikenal ketika membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Bangkalan, Selasa (20/1/2015) dinihari.
Akibatnya, korban mengalami luka parah dan harus dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Belum diketahui kenapa sering menangis, mungkin karena menahan sakit. Hingga saat ini, belum ada pengunjung yang boleh menjenguk korban karena masih berada di ruangan ICU, hanya istrinya yang boleh mendampingi.
"Sekarang kondisi Mathur sudah siuman dan menangis terus. Tidak tahu kenapa menangis terus, kasihan dia," ungkap sahabat karib korban, Aliman Haris.
Menurut Aliman, motif penembakan yang menimpa Mathur diperkirakan berakar dari kasus sama pada kekerasan sebelumnya.
Sebab, aksi kekerasan yang menimpa aktivis tidak hanya kali ini, melainkan sudah sekian kalinya.
"Polisi harus serius mengungkap kasus ini. Jika tidak, saya khawatir bakal terjadi perang gerilya. Banyak kasus kekerasan dan teror yang tidak terungkap disini. Pertama mobil saya dirusak pada tahun 2011," ujarnya.
Dilanjut, sambung Aliman, pembacokan yang menimpa aktivis Fahrillah. Disusul Pembacokan yang menimpa kader Nadem, Muzakki.
Terakhir, kasus pembacokan yang menimpa Mahmudi. Tapi, hingga kini belum berhasil diungkap kasus-kasus tersebut.
"Teror terhadap Mathur tidak hanya kali ini, tapi sebelumnya mobil Mathur pernah dibakar, sekarang lebih kejam lagi orangnya ditembak. Beliau memang sangat aktif dan getol mengkritik kebijakan pemkab, terutama yang menyangkut korupsi," paparnya.
Dia menambahkan, dirinya yakin Mathur tidak mempunyai persoalan pribadi, tapi kasus itu diduga kuat ada kaitannya dengan aktivitasnya sebagai aktivis.
Dia juga meminta pada semua elemen aktivis se Jatim untuk mengutuk aksi penembakan agar tidak terjadi lagi.
"Cerita beliau, dia akan menjadi saksi di KPK yang ada kaitannya dengan kasus FA (Fuad Amin) yang lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, seorang aktivis, Mathur, ditembak orang tak dikenal ketika membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Bangkalan, Selasa (20/1/2015) dinihari.
Akibatnya, korban mengalami luka parah dan harus dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya.
(sms)