Longsor di Gedangsari, Akses Jalan Terputus
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Hujan deras yang terus mengguyur Gunungkidul, mengakibatkan sejumlah kawasan longsor. Seperti yang terjadi di Gedangsari misalnya. Longsoran tanah di kawasan ini bahkan nyaris memutus akses jalan desa.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, peristiwa ini berawal saat hujan deras yang mengguyur wilayah Gedangsari pada Minggu (18/1) lalu. Sejak siang hari, hujan tidak kunjung reda hingga sore hari.
Sekitar pukul 17.00 WIB, sebuah tebing talud dengan ketinggian 7 meter dan panjang 25 meter mengalami longsor dan memutus akses jalan yang menghubungkan Desa Hargomyulyo, dan Desa Mertelu, di kecamatan Gedangsari.
Camat Gedangsari Muhammad Setiawan mengungkapkan, akibat peristiwa ini, akses jalan sejak Minggu sore hingga Senin pagi kemarin terputus total. Arus lalu lintas baru normal setelah warga bekerja bakti.
”Longsor tidak hanya menutup akses jalan, namun juga mengancam sebuah musala, serta enam rumah di dekat lokasi,” terangnya, kepada wartawan, Senin (19/1/2015).
Proses kerja bakti antara warga, relawan TNI dari Koramil, dan juga Tim BPBD pun berjalan lancar. Cuaca yang cerah memudahkan warga membersihkan jalan cor blok yang menjadi jalan utama dua desa tersebut.
”Jalan langsung bisa dilalui. Hanya saja memang masih rawan longsor apabila terjadi hujan deras,” imbuhnya.
Dia berharap, ada langkah dari pemkab untuk memperbaiki talud tersebut. Ini lantaran jalur masih berbahaya dan mengancam pengguna jalan. ”Biar nanti BPBD yang memberi rekomendasi, karena kita tidak mampu,” kata Setiawan.
Selain tanah longsor, di Desa Hargomulyo, tepatnya di Dusun Jatibungkus, juga dilaporkan ada tanah yang ambles dengan kedalaman lima cm dengan lebar 12 meter. Akibatnya, satu rumah milik Endarti mulai was-was dengan kondisi ini.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengaku, pihaknya sudah mengirimkan relawan dan logistik makanan untuk masyarakat yang kerja bakti.
”Proses kerja bakti cukup cepat, hanya tiga jam saja, dan material sudah bersih dari jalan, kita juga akan data potensi kerawanan di talud yang longsor,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, peristiwa ini berawal saat hujan deras yang mengguyur wilayah Gedangsari pada Minggu (18/1) lalu. Sejak siang hari, hujan tidak kunjung reda hingga sore hari.
Sekitar pukul 17.00 WIB, sebuah tebing talud dengan ketinggian 7 meter dan panjang 25 meter mengalami longsor dan memutus akses jalan yang menghubungkan Desa Hargomyulyo, dan Desa Mertelu, di kecamatan Gedangsari.
Camat Gedangsari Muhammad Setiawan mengungkapkan, akibat peristiwa ini, akses jalan sejak Minggu sore hingga Senin pagi kemarin terputus total. Arus lalu lintas baru normal setelah warga bekerja bakti.
”Longsor tidak hanya menutup akses jalan, namun juga mengancam sebuah musala, serta enam rumah di dekat lokasi,” terangnya, kepada wartawan, Senin (19/1/2015).
Proses kerja bakti antara warga, relawan TNI dari Koramil, dan juga Tim BPBD pun berjalan lancar. Cuaca yang cerah memudahkan warga membersihkan jalan cor blok yang menjadi jalan utama dua desa tersebut.
”Jalan langsung bisa dilalui. Hanya saja memang masih rawan longsor apabila terjadi hujan deras,” imbuhnya.
Dia berharap, ada langkah dari pemkab untuk memperbaiki talud tersebut. Ini lantaran jalur masih berbahaya dan mengancam pengguna jalan. ”Biar nanti BPBD yang memberi rekomendasi, karena kita tidak mampu,” kata Setiawan.
Selain tanah longsor, di Desa Hargomulyo, tepatnya di Dusun Jatibungkus, juga dilaporkan ada tanah yang ambles dengan kedalaman lima cm dengan lebar 12 meter. Akibatnya, satu rumah milik Endarti mulai was-was dengan kondisi ini.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengaku, pihaknya sudah mengirimkan relawan dan logistik makanan untuk masyarakat yang kerja bakti.
”Proses kerja bakti cukup cepat, hanya tiga jam saja, dan material sudah bersih dari jalan, kita juga akan data potensi kerawanan di talud yang longsor,” pungkasnya.
(san)