Limbah MartabeTumpah di Kebun Salak

Senin, 19 Januari 2015 - 10:09 WIB
Limbah MartabeTumpah di Kebun Salak
Limbah MartabeTumpah di Kebun Salak
A A A
TAPANULI SELATAN - Truk intercooler pengangkut limbah dari PT G-Resources milik subkontaktor Holcim, yaitu Indo Star Truck, terguling di Desa Flamboyan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (17/1) sekitar pukul 23.00 WIB.

Bagian depan truk yang terbalik masih dibiarkan teronggok pinggir jalan. Sementara peti kemas berisi limbah terlempar ke dasar jurang sedalam 50 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu. Kepolisian belum mendapatkan data sopir dan kondektur truk nopol BK 8386 GM itu. Pihak perusahaan pun belum memberikan keterangan resmi.

Pantauan KORAN SINDO MEDANdi lokasi kejadian, hingga Minggu (18/1) pukul 18.00 WIB, truk intercooler dan peti kemas berisi limbah dari tambang itu belum dievakuasi. Kecelakaan tersebut menjadi perhatian warga, apalagi diketahui truk itu membawa limbah. Warga sekitar khawatir limbah yang dibawa tumpah atau tercecer sehingga merusak kebun salak di sekitar lokasi.

Seorang pemilik kebun salak, Gonang Mendrofa, 40, meminta kepada perusahaan pemilik truk mau bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi akibat peristiwa itu. Selain itu, dia juga khawatir akan dampak yang ditimbulkan lim-bah tersebut karena sebagian limbah tumpah ke kebunnya.

“Saya minta ganti rugi kebun yang rusak. Selain itu, saya meminta kepada pihak perusahaan agar memastikan bahwa cairan yang tumpah itu tidak berbahaya,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN. Dia menjelaskan, cairan yang tumpah itu berwarna hijau.

Dia khawatir cairan tersebut akan ke sungai dan mengalir ke wilayah lain. Apalagi sungai yang ada di lokasi kejadian merupakan sungai besar dan sering digunakan warga sekitar. “Banyak masyarakat hidup dari sungai itu, maka kami meminta kepastian bahwa limbah itu tidak berbahaya,” katanya.

Katarina Siburian Hardono, Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe, turut prihatin atas insiden yang dialami truk milik subkontaktor Holcim, yaitu Indo Star truck. Dia menjelaskan, tidak ada korban akibat insiden itu. Pihak Indo Star dan Holcim sedang berupaya menyelesaikan insiden ini.

Dia mengakui, truk tersebut mengangkut Ferric (ammonium) Sulphate. Cairan itu digunakan untuk memurnikan air dan tidak berbahaya bagi manusia ataupun lingkungan jika diencerkan. “Kami telah meminta kedua perusahaan tersebut untuk secepatnya menanganinya,” ujarnya melalui pesan singkat kepada KORAN SINDO MEDAN.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Tapsel AKP Abdi Abdollah membenarkan kejadian itu. Namun, hingga saat ini mereka belum memberikan keterangan karena peti kemas dan truk belum dievakuasi. “Kami juga belum bertemu dengan sopirnya, makanya nama juga belum kami ketahui,” katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Seorang saksi mata, Wendi Permana Harahap, 20, menuturkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian dia sedang mengendarai mobil Grand Max dari arah Batangtoru menuju Padangsidimpuan. Sebelum kejadian, dia melihat truk peti kemas pengangkut limbah itu berada di depannya dan melaju kencang di bram jalan.

Sebelum terguling dan peti kemasnya masuk jurang, kondisi truk terlihat tidak stabil dan berbelok-belok. “Tiba-tiba terdengar suara letusan dan asap tebal keluar dari roda belakang sebelah kanan. Saat jalan menurun, truk sudah melaju di bram kanan jalan,” ujarnya.

Setelah kejadian, Wendi memarkir mobilnya di kanan jalan dan berusaha menghentikan seluruh kendaraan yang datang dari kedua arah. Bersama warga dan pengendara yang melintas, mereka mengeluarkan sopir dan dua kondektur dari dalam kepala truk yang terbalik. Selanjutnya, mereka melihat muatan peti kemas sudah jatuh semua ke jurang yang di bawahnya mengalir Sungai Aek Rukkare.

“Saat itu saya melihat banyak drum plastik besar dengan tulisan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya PT Agincourt Resources. Kami belum tahu apa isinya, namun semuanya sudah menutupi permukaan Sungai Aek Rukkare,” tuturnya.

Zia ul Haq Nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4866 seconds (0.1#10.140)