PSMS Calonkan la Nyala
A
A
A
MEDAN - PSMS Medan mencalonkan La Nyala Mattaliti untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI Pusat periode 2015–2019. Usulan tersebut akan disampaikan di Kongres Luar Biasa (KLB) pada April mendatang.
PSSI telah membuka pendaftaran untuk menjadi calon Ketua Umum dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI mulai Rabu 7 Januari 2015. Pendaftaran tersebut dibuka hingga 21 Januari sebelum verifikasi dokumen dilakukan, 22 Januari–17 Februari.
Calon Ketua Umum dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI harus sesuai dengan Pasal 34 Ayat 4 Statuta PSSI dan harus diusulkan anggota PSSI yang berjumlah 782 sesuai dengan hasil Kongres tahunan PSSI 2015. Sejumlah nama didaulat sebagai Ketua Umum PSSI adalah Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, penasihat Persis Solo yang juga Wali Kota Solo Rudi Hadyatmo, hingga mantan Menpora Hayono Isman.
Selain itu, sosok yang kini menjabat Wakil Ketua PSSI, yakni La Nyala Mattaliti meramaikan calon Ketum PSSI. “PSMS Medan mendukung La Nyala Mattaliti untuk menjadi Ketum PSSI dan Hinca Penjaitan sebagai wakil ketua,” ujar Ketum PSMS Medan Indra Sakti Harahap, didampingi Manajer Tim Ahmad Rivai Lubis kepada wartawan, kemarin. Indra mengatakan, PSMS tak memiliki hak suara, tapi mempunyai hak mengusulkan figur Ketum PSSI.
Usulan terhadap La Nyala karena salah satu tokoh yang aktif dalam berbagai organisasi. Sebelumnya dia dikenal sebagai salah satu pengusaha dan tokoh populer di Jawa Timur. La Nyala juga pernah menjabat Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur, Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa timur, Wakil Ketua KONI Jawa Timur, Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur, hingga Exco PSSI.
Indra menuturkan, La Nyala merupakan sosok yang memiliki komitmen yang tegas dan berani memperjuangkan independensi. Sebelum pemungutan suara, La Nyalla bahkan dengan tegas menyatakan antidiintervensi siapa pun, termasuk orang-orang yang dikenal memiliki pengaruh kuat di sepak bola nasional.
“Sepak terjang dan reputasi La Nyalla di persepakbolaan nasional tidak diragukan lagi. Kinerja beliau dapat membangkitkan timnas dalam kancah sepak bola internasional dan fokus untuk memberantas mafia sepak bola yang telah mengakibatkan bobroknya prestasi klub-klub sepakbola di Indonesia,” ujarnya.
Soal sosok Hinca, putra daerah Sumut yang saat ini menjabat Ketua Komisi Disiplin, sangat layak sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Apalagi, Hinca sangat memperhatikan perkembangan sepak bola di Sumut. Menurut Indra, Hinca memiliki misi untuk membangun kembali sepak bola di Sumut dan membantu finansial melalui pendekatan dengan perusahaan untuk menjadi sponsor.
Tidak hanya itu, menurutnya, Hinca sangat memperhatikan PSMS sebagai tim yang memiliki fanatisme yang tinggi dan suporter yang banyak. “Figur Hinca juga sangat memperhatikan perkembangan PSMS. Dia bertekad membangkitkan kembali kejayaan PSMS dengan memberikan masukan dan saran kepada pihak manajemen untuk mengangkat marwah skuad Ayam Kinantan.
PSMS sebagai tim yang memiliki sejarah dan prestasi menjadi perhatian beliau untuk kembali meramaikan kompetisi tertinggi liga Indonesia,” pungkasnya.
Haris dasril
PSSI telah membuka pendaftaran untuk menjadi calon Ketua Umum dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI mulai Rabu 7 Januari 2015. Pendaftaran tersebut dibuka hingga 21 Januari sebelum verifikasi dokumen dilakukan, 22 Januari–17 Februari.
Calon Ketua Umum dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI harus sesuai dengan Pasal 34 Ayat 4 Statuta PSSI dan harus diusulkan anggota PSSI yang berjumlah 782 sesuai dengan hasil Kongres tahunan PSSI 2015. Sejumlah nama didaulat sebagai Ketua Umum PSSI adalah Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, penasihat Persis Solo yang juga Wali Kota Solo Rudi Hadyatmo, hingga mantan Menpora Hayono Isman.
Selain itu, sosok yang kini menjabat Wakil Ketua PSSI, yakni La Nyala Mattaliti meramaikan calon Ketum PSSI. “PSMS Medan mendukung La Nyala Mattaliti untuk menjadi Ketum PSSI dan Hinca Penjaitan sebagai wakil ketua,” ujar Ketum PSMS Medan Indra Sakti Harahap, didampingi Manajer Tim Ahmad Rivai Lubis kepada wartawan, kemarin. Indra mengatakan, PSMS tak memiliki hak suara, tapi mempunyai hak mengusulkan figur Ketum PSSI.
Usulan terhadap La Nyala karena salah satu tokoh yang aktif dalam berbagai organisasi. Sebelumnya dia dikenal sebagai salah satu pengusaha dan tokoh populer di Jawa Timur. La Nyala juga pernah menjabat Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur, Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa timur, Wakil Ketua KONI Jawa Timur, Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur, hingga Exco PSSI.
Indra menuturkan, La Nyala merupakan sosok yang memiliki komitmen yang tegas dan berani memperjuangkan independensi. Sebelum pemungutan suara, La Nyalla bahkan dengan tegas menyatakan antidiintervensi siapa pun, termasuk orang-orang yang dikenal memiliki pengaruh kuat di sepak bola nasional.
“Sepak terjang dan reputasi La Nyalla di persepakbolaan nasional tidak diragukan lagi. Kinerja beliau dapat membangkitkan timnas dalam kancah sepak bola internasional dan fokus untuk memberantas mafia sepak bola yang telah mengakibatkan bobroknya prestasi klub-klub sepakbola di Indonesia,” ujarnya.
Soal sosok Hinca, putra daerah Sumut yang saat ini menjabat Ketua Komisi Disiplin, sangat layak sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Apalagi, Hinca sangat memperhatikan perkembangan sepak bola di Sumut. Menurut Indra, Hinca memiliki misi untuk membangun kembali sepak bola di Sumut dan membantu finansial melalui pendekatan dengan perusahaan untuk menjadi sponsor.
Tidak hanya itu, menurutnya, Hinca sangat memperhatikan PSMS sebagai tim yang memiliki fanatisme yang tinggi dan suporter yang banyak. “Figur Hinca juga sangat memperhatikan perkembangan PSMS. Dia bertekad membangkitkan kembali kejayaan PSMS dengan memberikan masukan dan saran kepada pihak manajemen untuk mengangkat marwah skuad Ayam Kinantan.
PSMS sebagai tim yang memiliki sejarah dan prestasi menjadi perhatian beliau untuk kembali meramaikan kompetisi tertinggi liga Indonesia,” pungkasnya.
Haris dasril
(ars)