AKP Sunarto Dikenal Low Profile dan Suka Adzan di Masjid

Sabtu, 17 Januari 2015 - 18:18 WIB
AKP Sunarto Dikenal Low Profile dan Suka Adzan di Masjid
AKP Sunarto Dikenal Low Profile dan Suka Adzan di Masjid
A A A
SEMARANG - Suasana duka masih menyelimuti rumah di Jalan Ketileng Indah Rt 9/13 Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Sabtu (17/1/2015).

Di rumah itulah, jenazah AKP Sunarto, Wakapolsek Banyumanik yang ditemukan tewas disemayamkan.

Isak tangis keluarga dan handai taulan yang menjenguk memecahkan keheningan. Nani Yuniarti, istri almarhum Sunarto selalu menangis saat kerabat menyalaminya dan mengucapkan bela sungkawa.

Tidak percaya, mungkin itulah yang dirasakan Nani. Ibu dari tiga anak ini tidak mau berkomentar saat awak media mencoba menemuinya.

Dari tetangga korban, Sunarto dikenal sebagai sosok yang baik dan low profile. Sunarto yang tinggal di rumah tersebut sejak empat tahun silam itu dikenal sebagai sosok yang ramah kepada warga.

“Orangnya ramah dan baik. Setiap berangkat kerja dia selalu membuka kaca mobilnya dan menyapa warga yang ada di sekitar jalan,” kata Susi (35) salah satu tetangga korban.

Hal senada dibenarkan Ardi Mulya (42) tetangga dekat AKP Sunarto. Dirinya terkejut saat mendengar kabar jika tetangganya itu telah tiada.

“Begitu saya dengar kabar, saya langsung menuju lokasi. Sampai sekarang saya masih tidak percaya kalau pak Sunarto telah tiada,” kata Ardi.

Ardi juga membenarkan jika Sunarto adalah orang yang supel dan ramah. Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid kompleks perumahan tersebut. Bahkan kadang, Sunarto selalu adzan saat waktu salat Ashar tiba.

“Beliau sering adzan di masjid ini, suaranya juga merdu. Sehari-hari juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan selalu salat berjamaah. Tentu kami sangat merasa kehilangan karena kejadian ini sangat mendadak,” imbuhnya.

Ardi juga masih belum mengetahui penyebab kematian Sunarto. Sesuai kabar, dugaan sementara Sunarto meninggal karena bunuh diri akibat menenggak racun.

”Saya juga tidak tahu, saya tidak pernah mendengar dirinya memiliki masalah. Dia juga tidak sakit dan dalam kondisi sehat,” paparnya.

Usai disalatkan, jenazah AKP Sunarto dimakamkan secara kedinasan di TPU Ketileng Semarang. Pemakaman AKP Sunarto dilakukan dengan upacara kebesaran Polri.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng Kombes Pol Rini Muliawati mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian AKP Sunarto. Sebab, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.

“Pihak keluarga menolak autopsi sehingga kami tidak melakukan. Sampai sekarang kami belum menemukan penyebab kematian korban,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Pemeriksaan awal lanjut Rini, tim dokter memang menemukan ada lebam biru kehitam-hitaman di bagian dada dan wajah korban. Juga, ditemukan muntahan dari mulut korban bercampur cairan warna merah.

“Memang belum bisa dipastikan apakah bunuh diri atau terkena penyakit jantung. Kalau bunuh diri saya menduga tidak karena muntahannya tidak berbau racun. Dugaan saya, korban meninggal karena sakit jantung. Tapi itu baru dugaan karena hasil sebenarnya dapat diketahui kalau dilakukan autopsi,” paparnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono juga membenarkan jika pihak keluarga menolak autopsi kepada korban. Sehingga, pihaknya juga belum mengetahui penyebab kematian AKP Sunarto.

“Tapi tetap akan kami selidiki penyebab kematiannya. Tunggu hasil uji Labfor (Laboratorium Forensik) dulu,” ujarnya .
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5829 seconds (0.1#10.140)