Sebelum Bunuh Diri Wakapolsek Banyumanik Pesan Dua Kaligrafi
A
A
A
SEMARANG - Wakapolsek Banyumanik AKP Sunarto yang tewas akibat bunuh diri di rumah dinasnya, ternyata sebelum meninggal sempat memesan dua buah kaligrafi bernilai jutaan rupiah.
Hal ini diketahui Sindonews.com sesuai dilakukan oleh TKP di kediaman perwira pertama Polri ini.
Beberapa saat setelah olah TKP di rumah korban Nomor A03, Kompleks Asrama Polisi 1 Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ada seorang perempuan bertanya ke Sindonews.com.
Dia mengaku bernama Yuli dari Bedono, Kabupaten Semarang. Usaha kaligrafi milik Syech Puji.
“Mas, orangnya ada enggak ya (Pak Sunarto). Kok sepi, saya sudah janjian (bayar kaligrafi),” ungkap Yuli.
Saat dijelaskan kalau Sunarto sudah meninggal diduga bunuh diri, Yuli tampak shock. “Tadi pagi (16/1/2015) sekitar jam 09.00 saya ke sini, pintu depan kuncinya di luar, saya sempat buka sedikit, saya panggil tidak ada sahutan dari dalam. Akhirnya saya pulang lagi, iya saya tahu itu Pak Waka (Wakapolsek),” ceritanya.
Pak Sunarto, kata Yuli, membeli dua buah kaligrafi untuk di rumah yang kini menjadi TKP itu. Harga totalnya Rp5,2 juta, namun baru dibayar 2,5juta.
“Saya di SMS Pak Sunarto untuk datang hari Jumat ini, ternyata sudah begini (meninggal),” katanya kebingungan.
Wanita ini pun akhirnya pulang bersama seorang temannya mengendarai mobil Granmax silver H 8896 SC.
Hal ini diketahui Sindonews.com sesuai dilakukan oleh TKP di kediaman perwira pertama Polri ini.
Beberapa saat setelah olah TKP di rumah korban Nomor A03, Kompleks Asrama Polisi 1 Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ada seorang perempuan bertanya ke Sindonews.com.
Dia mengaku bernama Yuli dari Bedono, Kabupaten Semarang. Usaha kaligrafi milik Syech Puji.
“Mas, orangnya ada enggak ya (Pak Sunarto). Kok sepi, saya sudah janjian (bayar kaligrafi),” ungkap Yuli.
Saat dijelaskan kalau Sunarto sudah meninggal diduga bunuh diri, Yuli tampak shock. “Tadi pagi (16/1/2015) sekitar jam 09.00 saya ke sini, pintu depan kuncinya di luar, saya sempat buka sedikit, saya panggil tidak ada sahutan dari dalam. Akhirnya saya pulang lagi, iya saya tahu itu Pak Waka (Wakapolsek),” ceritanya.
Pak Sunarto, kata Yuli, membeli dua buah kaligrafi untuk di rumah yang kini menjadi TKP itu. Harga totalnya Rp5,2 juta, namun baru dibayar 2,5juta.
“Saya di SMS Pak Sunarto untuk datang hari Jumat ini, ternyata sudah begini (meninggal),” katanya kebingungan.
Wanita ini pun akhirnya pulang bersama seorang temannya mengendarai mobil Granmax silver H 8896 SC.
(sms)