Kapal Geosurvey Berhasil Temukan Tiga Objek Besar
A
A
A
PANGKALAN BUN - Berada di atas lautan selama 17 hari untuk membantu Basarnas mengevakuasi jasad serta Pesawat AirAsia QZ8501 bukanlah hal yang mudah.
Arus laut yang kencang, gelombang yang cukup tinggi menjadi makanan sehari-hari bagi tim survei di Kapal Geosurvey ini. Namun kerjakeras mereka membuahkan hasil yang maksimal.
Muhammad Aga Rida Aldila Kepala tim survey di Kapal Geosurvey menuturkan, untuk operasi SAR kali ini dia dan teman-temannya berhasil mendapatkan tiga objek besar.
Pada tanggal 3 Januari 2015, Kapal Geosurvey mencari di lokasi 1, sempat ditemukan ada serpihan-serpihan pesawat. KRI Bung Tomo pun juga menemukan.
"Kita menemukan objek 18 meter x 5,5 meter x 2,2 meter. Kemudian kita melakukan penyelaman. Ternyata setelah dilakukan penyelaman, bukanlah puing AirAsia tapi kapal karam," kata Aga kepada wartawan, jumat (16/1/2015).
Atas dasar itu, lanjut Aga, dia beserta tim pindah ke sektor 3 pada 6 Januari 2015.
"Tanggal 7 Januari, kita dapat 8 debris. Tiga dari 8 itu merupakan badan AirAsia. Tanggal 8-9 Januari kita melakukan akuisis data, tanggal 14 Januari kita melakukan identifikasi kembali terhadap data yang kami lakukan dan itu adalah badan pesawat," urainya.
Penemuan badan pesawat merupakan penemuan ketiga, setelah sebelumnya tim ini berhasil menemukan ekor pesawat dan dua buah kursi yang diatasnya masih ada dua jasad.
"Konklusinya kita menemukan 3 objek penting. Debris dengan kode S05 kita menemukan ekor pesawat. Di S01 kita temukan dua buah kursi beserta jasad. Terakhir di kode S06 kita temukan main body serta sayap pesawat," tutup Aga.
Salah satu dari dua jasad yang ditemukan sedang memakai gendongan bayi. Diduga dua jasad tersebut merupakan pasangan suami istri.
Jasad tersebut disimpan di Kapal Geosurvey setelah itu dibawa ke KRI Purworejo dan selanjutnya diserahkan ke Basarnas.
Arus laut yang kencang, gelombang yang cukup tinggi menjadi makanan sehari-hari bagi tim survei di Kapal Geosurvey ini. Namun kerjakeras mereka membuahkan hasil yang maksimal.
Muhammad Aga Rida Aldila Kepala tim survey di Kapal Geosurvey menuturkan, untuk operasi SAR kali ini dia dan teman-temannya berhasil mendapatkan tiga objek besar.
Pada tanggal 3 Januari 2015, Kapal Geosurvey mencari di lokasi 1, sempat ditemukan ada serpihan-serpihan pesawat. KRI Bung Tomo pun juga menemukan.
"Kita menemukan objek 18 meter x 5,5 meter x 2,2 meter. Kemudian kita melakukan penyelaman. Ternyata setelah dilakukan penyelaman, bukanlah puing AirAsia tapi kapal karam," kata Aga kepada wartawan, jumat (16/1/2015).
Atas dasar itu, lanjut Aga, dia beserta tim pindah ke sektor 3 pada 6 Januari 2015.
"Tanggal 7 Januari, kita dapat 8 debris. Tiga dari 8 itu merupakan badan AirAsia. Tanggal 8-9 Januari kita melakukan akuisis data, tanggal 14 Januari kita melakukan identifikasi kembali terhadap data yang kami lakukan dan itu adalah badan pesawat," urainya.
Penemuan badan pesawat merupakan penemuan ketiga, setelah sebelumnya tim ini berhasil menemukan ekor pesawat dan dua buah kursi yang diatasnya masih ada dua jasad.
"Konklusinya kita menemukan 3 objek penting. Debris dengan kode S05 kita menemukan ekor pesawat. Di S01 kita temukan dua buah kursi beserta jasad. Terakhir di kode S06 kita temukan main body serta sayap pesawat," tutup Aga.
Salah satu dari dua jasad yang ditemukan sedang memakai gendongan bayi. Diduga dua jasad tersebut merupakan pasangan suami istri.
Jasad tersebut disimpan di Kapal Geosurvey setelah itu dibawa ke KRI Purworejo dan selanjutnya diserahkan ke Basarnas.
(sms)