Wakapolsek Banyumanik Tewas, Diduga Bunuh Diri
A
A
A
SEMARANG - Wakapolsek Banyumanik AKP Sunarto tewas diduga bunuh diri di rumah dinasnya, Jumat (16/1/2015).
Tempat Kejadian Perkara (TKP) insiden itu di rumah nomor A. 03, Kompleks Asrama Polisi 1 Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono menyebut, dari pemeriksaan TKP diduga korban menenggak racun.
"Ada luka lebam (di dada). Kami duga meninggal dunia bunuh diri, racun. Ada muntahan di dekatnya," katanya di TKP.
Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum luar dan autopsi. "Kami juga koordinasi dengan Labfor untuk mengetahui itu (muntahan dan racun apa)," ungkapnya.
Djihartono menyebut, dugaan korban sudah tewas 12 jam sebelumnya. Pagi tadi, korban tidak masuk dinas tanpa keterangan. Beberapa kali Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto meneleponnya, namun tidak direspons."Kemarin masih masuk (dinas)," lanjutnya.
Korban diketahui meninggal dunia oleh istrinya pada pukul 13.30. Posisinya telentang, baju terbuka memakai sarung, di lantai samping tempat tidur. Lokasinya di kamar korban. Korban tidak memakai pakaian dinas.
Pantauan KORAN SINDO di TKP, petugas gabungan dari Polsek Banyumanik, Polrestabes Semarang dan Polda Jateng, tiba di lokasi. Mobil korban, Panther K 8686 JB terparkir di depan rumah. Police line dilingkarkan di pagar depan.
Kepala Sub Dit Paminal Bidang Propam Polda Jateng AKBP Yohanes, juga tiba di TKP. "Sejumlah keterangan masih dikumpulkan," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jateng Kombes Pol Rini Muliawati membenarkan korban sudah berada di RS Bhayangkara.
"Iya, ini untuk diautopsi. Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya," kata Rini saat dihubungi via telepon seluler.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) insiden itu di rumah nomor A. 03, Kompleks Asrama Polisi 1 Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono menyebut, dari pemeriksaan TKP diduga korban menenggak racun.
"Ada luka lebam (di dada). Kami duga meninggal dunia bunuh diri, racun. Ada muntahan di dekatnya," katanya di TKP.
Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum luar dan autopsi. "Kami juga koordinasi dengan Labfor untuk mengetahui itu (muntahan dan racun apa)," ungkapnya.
Djihartono menyebut, dugaan korban sudah tewas 12 jam sebelumnya. Pagi tadi, korban tidak masuk dinas tanpa keterangan. Beberapa kali Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto meneleponnya, namun tidak direspons."Kemarin masih masuk (dinas)," lanjutnya.
Korban diketahui meninggal dunia oleh istrinya pada pukul 13.30. Posisinya telentang, baju terbuka memakai sarung, di lantai samping tempat tidur. Lokasinya di kamar korban. Korban tidak memakai pakaian dinas.
Pantauan KORAN SINDO di TKP, petugas gabungan dari Polsek Banyumanik, Polrestabes Semarang dan Polda Jateng, tiba di lokasi. Mobil korban, Panther K 8686 JB terparkir di depan rumah. Police line dilingkarkan di pagar depan.
Kepala Sub Dit Paminal Bidang Propam Polda Jateng AKBP Yohanes, juga tiba di TKP. "Sejumlah keterangan masih dikumpulkan," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jateng Kombes Pol Rini Muliawati membenarkan korban sudah berada di RS Bhayangkara.
"Iya, ini untuk diautopsi. Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya," kata Rini saat dihubungi via telepon seluler.
(zik)