Nenek Penderita Kanker Mata di Nganjuk Mulai Dapat Perhatian
A
A
A
NGANJUK - Seorang nenek di Nganjuk, Jawa Timur, menderita kanker mata. Mengetahui penyakit yang diderita Nenek Paenah itu, sejumlah dermawan berdatangan untuk membantu nenek berusia 70 tahun itu.
Di antara dermawan yang datang ke rumah Nenek Paenah di Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Jumat (16/1/2015) pagi adalah rombongan anggota polisi dari Polres Nganjuk.
Tak hanya memberikan santunan para anggota korps berseragam cokelat tersebut juga berencana membantu Nenek Paenah berobat ke rumah sakit
Sebab, Nenek Paenah yang memiliki kartu BPJS ini mengaku tidak dilayani pihak rumah sakit dengan alasan rumah sakit tersebut tidak memiliki peralatan untuk melakukan operasi.
Akibatnya, selama empat tahun mengidap kanker mata, Nenek Paenah hanya bisa pasrah hingga sebagian wajahnya membusuk dan bola matanya terlepas.
Di rumahnya yang berlantaikan tanah, Nenek Paenah hidup sebatang kara dan tidak memiliki anak ataupun suami. Sehingga, meski kondisinya memprihatinkan selama ini tidak ada yang membantu Nenek Paenah untuk mencari jalan alternatif atau membiayai berobat ke rumah sakit yang lebih baik.
Kepada Nenek Paenah, Kapolres Nganjuk AKBP Mohamad Anwar Nasir berjanji membantu untuk dirawat di rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap di Surabaya.
Di antara dermawan yang datang ke rumah Nenek Paenah di Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Jumat (16/1/2015) pagi adalah rombongan anggota polisi dari Polres Nganjuk.
Tak hanya memberikan santunan para anggota korps berseragam cokelat tersebut juga berencana membantu Nenek Paenah berobat ke rumah sakit
Sebab, Nenek Paenah yang memiliki kartu BPJS ini mengaku tidak dilayani pihak rumah sakit dengan alasan rumah sakit tersebut tidak memiliki peralatan untuk melakukan operasi.
Akibatnya, selama empat tahun mengidap kanker mata, Nenek Paenah hanya bisa pasrah hingga sebagian wajahnya membusuk dan bola matanya terlepas.
Di rumahnya yang berlantaikan tanah, Nenek Paenah hidup sebatang kara dan tidak memiliki anak ataupun suami. Sehingga, meski kondisinya memprihatinkan selama ini tidak ada yang membantu Nenek Paenah untuk mencari jalan alternatif atau membiayai berobat ke rumah sakit yang lebih baik.
Kepada Nenek Paenah, Kapolres Nganjuk AKBP Mohamad Anwar Nasir berjanji membantu untuk dirawat di rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap di Surabaya.
(zik)