Jenazah Korban AirAsia Sulit Diidentifikasi

Selasa, 13 Januari 2015 - 16:37 WIB
Jenazah Korban AirAsia Sulit Diidentifikasi
Jenazah Korban AirAsia Sulit Diidentifikasi
A A A
SURABAYA - Kondisi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 sudah mulai sulit diidentifikasi, khususnya sidik jari. Kondisi korban sudah rusak karena terlalu lama terendam dalam air laut.

Salah satu anggota tim post mortem Prof Sukri Erfan Kusuma yang juga ahli Patologi Forensik dan DNA dari RS Dr Soetomo Surabaya mengatakan, air laut mengandung kadar NaCl (garam) cukup tinggi antara 3-6 %, sementara di air tawar kadar NaCl hanya sekitar 0,3 % serta tubuh manusia hanya 0,9 %.

"Itulah yang menyebabkan susunan organ lunak kita sangat mudah rusak. Yang ada seperti rambut, gigi tulang. Karena kadar NaCl itu akan masuk ke pori-pori dan itu mempercepat kerusakan," katanya, Selasa (13/1/2015).

Dengan demikian, upaya yang akan dilakukan adalah dengan identifikasi gigi. Dia menjelaskan gigi yang diperlukan bukan satu per satu, tapi susunan gigi. Ketika gigi lepas juga masih bisa diindentifikasi dari bekasnya. "Selama masih ada sisa tulang gigi, bisa diidentifikasi."

"Maka jenazah itu kita lakukan pemeriksaan selengkap-lengkapnya, yang ada itu kita periksa sesuai dengan kompetensi expert dan itu harus mengarah semua. Yang penting itu kita mengandalkan data ante mortem. Kalau ada data gigi lengkap dan kelainan itu dibawa, karena itu sangat membantu," tambahnya.

Selain itu, tim juga menggantungkan pada properti yang masih melekat pada korban. Hal itu juga dikaitkan dengan data ante mortem yang lengkap dan orisinal.

"Seperti baju itu kita temukan dengan jelas, maka akan cepat termasuk dari CCTV yang ditunjukkan keluarga korban juga," pungkasnya.

Seperti diketahui, hari ini Tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi dua korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501. Salah satunya adalah pramugara yang teridentifikasi bernama Oscar Desano, 27 tahun, asal Jakarta. Sedangkan satu lagi adalah seorang perempuan, Yuni Astutik, usia 40 tahun, warga Blitar.

Dengan demikian, dari 48 korban yang ditemukan, hingga kini sudah 36 yang berhasil diidentifikasi. Sebanyak 12 korban lainnya belum teridentifikasi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8100 seconds (0.1#10.140)
pixels