Hadirkan Keteladanan Rasulullah dalam Kehidupan

Selasa, 13 Januari 2015 - 14:46 WIB
Hadirkan Keteladanan Rasulullah dalam Kehidupan
Hadirkan Keteladanan Rasulullah dalam Kehidupan
A A A
MEDAN - Sekitar 10.000 umat Islam dari segala pelosok Kota Medan menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1436 H di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, kemarin.

Ketua umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU), KH Said Aqil Siradj, hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian upaya menghadirkan kembali keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan, peringatan maulid ini dilaksanakan guna memupuk jiwa dan rohani dengan ajaran Islam yang luhur dan agung. Selain itu, menanamkan akhlak yang mulia dan menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta nilai-nilai kemanusiaan yang diteladankan Rasullah SAW. Termasuk sebagai upaya untuk menyemarakkan syiar Islam di Kota Medan.

Bagi umat Muslim, perjuangan Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran tauhid, menegakkan akhlak, serta menciptakan tatanan masyarakat yang ideal, adil, aman, damai, dan sejahtera merupakan contoh dan teladan yang baik. Sebagai pengikutnya, tentunya keteladanannya harus bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Yang lebih penting lagi kegiatan ini dapat memperkokoh tali silaturahmi di antara kita semua, sesama Muslim, juga antara pemerintah dan masyarakat. Mari terus kita tingkatkan kerja sama, menciptakan kedamaian, serta kerukunan guna mewujudkan Kota Medan yang berdaya saing dengan masyarakat lebih sejahtera dan religius,” ujarnya.

Mantan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Medan ini mengungkapkan, Kota Medan sangat majemuk, dimana penduduknya terdiri atas berbagai komponen etnik dan agama. Untuk itulah perlu terus diperkokoh harmonisasi sosial dan kerukunan hidup, serta toleransi antarumat beragama. Umat Islam sebagai penduduk mayoritas tidak pernah mendominasi yang minoritas, karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan untuk bersikap seperti itu.

“Jadi, semua harus menjadi satu kesatuan, memiliki kesamaan pandangan dan rasa persaudaraan. Untuk memelihara harmonisasi sosial, tentunya perlu terus dibangun komunikasi antarumat beragama, gunamenciptakan rasa saling percaya dan menghormati di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya. Menurut Eldin, melalui peringatan maulid ini diharapkan umat muslim dapat meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan tentang ajaran Islam secara utuh, sehingga mendorong tercipatanya rasa aman dan damai dalam hubungan antarumat beragama.

Wali kota juga mengingatkan semua agar tetap menjaga keharmonisan sosial. “Kita jangan mudah terpancing isu-isu apalagi yang memakai unsur SARA. Jangan sampai kita terlibat dalam kekerasan horizontal dan konflik komunal. Sebagai umat Islam yang meneladani rasulnya, marilah kita memberi contoh untuk mencegah hal-hal yang tidak baik. Mari kita ciptakan kehidupan bermasyarakat yang santun, beretika, teduh, dan damai,” ucapnya.

Sementara itu, dalam tausyiahnya, Said Aqil Siradj mengupas tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW mulai kecil sampai diangkat menjadi rasul, termasuk dalam upayanya menyebarkan agama Islam. Dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam, Rasulullah tidak pernah menggunakan kekerasan, pemaksaan kehendak, maupun intimidasi. Atas dasar itulah Said sangat menentang keras apa yang dilakukan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) selama ini.

Dia menilai tindakan ISIS di Irak maupun Syria sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk itulah dia mengingatkan umat Islam yang ada di Indonesia tidak terperdaya dan bergabung dengan ISIS. Saat ini ada sekitar 1.000 warga Indonesia yang kabarnya terdaftar menjadi anggota ISIS, dan 300 orang sudah berangkat ke Syria dan Irak.

“Tidak boleh ada intimidasi, kekerasan, dan teror mengatasnamakan agama. Hal itu jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Jadi, apa yang diajarkan dan dilakukan ISIS selama ini sangat bertentangan dengan Islam. Selama mengembangkan ajaran Islam, Rasulullah selalu bersikap damai, murah hati, selalu senyum serta tidak pernah sekalipun bersifat memaksa,” ungkapnya.

Di hadapan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan, seperti Kajari Belawan Syarifuddin; Kompol Hermansyah yang mewakili Kapolres Belawan; Mayor Firdaus yang mewakili Danlanud Soewondo; Mayor CPM Danil Hendra yang mewakili Dandempom; Sekdako Medan Syaiful Bahri Lubis; Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli; Ketua MUI Kota Medan M Hatta; unsur PKK, ibu-ibu pengajian dan seluruh yang hadir, Said mengajak untuk meneladani sifat dan sikap Rasulullah agar mendapat syafaatnya kelak.

Kemudian, mengajak umat Islam terus meningkatkan tali silaturahmi, terus bersatu, serta bersama-sama membangun Kota Medan menjadi kota modern, madani, dan religius. Selain itu, harus menjauhkan diri dari segala permusuhan, pertikaian, kekerasan, dan menghilangkan sikap dendam.

“Jadikan terapkan keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari,” pesannya. Sebelum acara dimulai, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, memberikan santunan kepada 200 anak yatim beserta akta kelahiran secara gratis. Eldin memberikan pula paket kesehatan kepada 200 bilal jenazah dan tujuh unit kursi roda. Diharapkan seluruh bantuan yang diberikan itu dapat memberikan manfaat bagi yang menerimanya.

Umumnya para penerima bantuan terharu menerimanya, terutama warga yang telah berusia lanjut penerima kursi roda. Mata mereka tampak berkacakaca karena haru. Mereka tidak menyangka bisa mendapatkan bantuan kursi roda. Mereka pun menyalami wali kota sambil mengucapkan terima kasih.

Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5663 seconds (0.1#10.140)