Panglima Serahkan FDR QZ8501 ke KNKT, Basarnas Ucap Terima Kasih
A
A
A
JAKARTA - Ucapan terima kasih kembali disampaikan Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Frans Henry Bambang Soelistyo kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Ucapan terima kasih dilatari Panglima TNI telah membantu menyerahkan flight data recorder (FDR) kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sikap yang ditunjukkan panglima dianggap sebagai bentuk perhatian luar biasa pada proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. "Saya pikir support beliau tinggi sekali," kata Soelistyo saat ditemui di kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sebelumnya Soelistyo beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada jenderal bintang 4 itu atas partisipasinya membantu proses pencarian dan evakuasi. Dia kembali menegaskan jika hal itu sebagai bentuk perhatian atasan kepada para anak buahnya yang tengah membantu proses evakuasi. "Panglima datang kesana konteksnya sebagai bapak para prajurit yang ikut bergabung dalam SAR gabungan," lanjutnya.
Seperti diketahui Jenderal Moeldoko sejak 8 Januari 2015 silam bolak balik ke Pangkalan Bun untuk memimpin langsung proses evakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501. Jenderal bintang 4 itu juga tidak sungkan untuk memimpin langsung proses pengangkatan ekor dan FDR dari atas kapal.
Hal inilah yang kemudian dikritik oleh sebagian kalangan sebagai bentuk intervensi berlebihan panglima kepada Basarnas yang memegang penuh tanggung jawab proses pencarian dan evakuasi. "Saya rasa bagusnya sih diberikan kepada institusi yang paling (berwenang), dalam hal ini Basarnas yang sesuai tupoksinya," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, beberapa waktu lalu.
Sikap yang ditunjukkan panglima dianggap sebagai bentuk perhatian luar biasa pada proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. "Saya pikir support beliau tinggi sekali," kata Soelistyo saat ditemui di kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sebelumnya Soelistyo beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada jenderal bintang 4 itu atas partisipasinya membantu proses pencarian dan evakuasi. Dia kembali menegaskan jika hal itu sebagai bentuk perhatian atasan kepada para anak buahnya yang tengah membantu proses evakuasi. "Panglima datang kesana konteksnya sebagai bapak para prajurit yang ikut bergabung dalam SAR gabungan," lanjutnya.
Seperti diketahui Jenderal Moeldoko sejak 8 Januari 2015 silam bolak balik ke Pangkalan Bun untuk memimpin langsung proses evakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501. Jenderal bintang 4 itu juga tidak sungkan untuk memimpin langsung proses pengangkatan ekor dan FDR dari atas kapal.
Hal inilah yang kemudian dikritik oleh sebagian kalangan sebagai bentuk intervensi berlebihan panglima kepada Basarnas yang memegang penuh tanggung jawab proses pencarian dan evakuasi. "Saya rasa bagusnya sih diberikan kepada institusi yang paling (berwenang), dalam hal ini Basarnas yang sesuai tupoksinya," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, beberapa waktu lalu.
(hyk)