TMB Koridor III Beroperasi Pertengahan 2015
A
A
A
BANDUNG - Pemkot Bandung memastikan bus Trans Metro Bandung (TMB) koridor III rute Cicaheum-Sarijadi mulai beroperasi pertengahan tahun ini.
Saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung masih menunggu pengadaan armada yang ditargetkan 10 unit. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TMB Dishub Kota Bandung Yadi Haryadi menuturkan, pengadaan bus akan dilakukan pada Mei 2015. Namun mekanisme pengadaanya akan dilalukan secara bertahap. “Tidak langsung 10 bus, dicicil. Insya Allah di bulan April atau Mei akan segera hadir. Karena nanti juga tidak hanya untuk pengadaan bus TMB koridor tiga saja, tetapi untuk bus sekolah juga,” ujar Yadi kepada KORAN SINDO kemarin.
Yadi menuturkan, sumber pembiayaannya pengadaan bus tersebut berasal dari APBD mur ni 2015. Harga satu unit bus Rp1 miliar dengan total anggaran Rp10 miliar untuk 10 bus. “Ke-10 bus ini murni dari ang garan APBD. Untuk satu unit bus, seharga Rp1 miliar,” ungkapnya.
Yadi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membuat shelter di sepanjang rute Cicaheum-Sarijadi. Shelter tersebut dibuat mirip kandang burung ini, saat ini tengah dalam proses penyelesaian. “Untuk koridor tiga, rencananya akan ada 18 shelter, makanya kami siapkan dari sekarang. Jadi nanti kalau busnya sudah ada, tidak perlu nunggu bangun shelter-nya dulu, sebab su dah dibangun,” ucapnya.
De ngan demikian, apabila pengadaan armada selesai, bus bisa langsung dioperasikan. Selain pengadaan bus di koridor tiga, pihaknya juga sedang merumuskan membuka koridor IV rute Leuwipanjang-Cicaheum. Rencananya ada 10 bus yang juga disiapkan untuk koridor ini. “Untuk koridor empat ada tujuh shelter. Namun kami belum bisa pastikan kapan pengoperasian bus untuk koridor empat ini,” katanya.
Lebih lanjut Yadi menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan sosialisasi dengan organisasi dan koperasi angkutan kota. Pasalnya, di khawatirkan akan terjadinya singgungan apabila bus TMB koridor III dan IV telah beroperasi. “Kami mau disosialisasikan dulu sama koperasi angkutan, ini supaya nanti tidak terjadi demo-demo,” katanya.
Yadi berharap, dengan adanya shelter baru terlebih desainnya yang berbeda dari desain shelter yang sudah ada, di harapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan moda transportasi massal. “Ini kan desainnya lebih bagus dan menarik. Semoga saja bisa menarik masyarakat untuk naik bus TMB,” tandasnya.
Dian Rosadi
Saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung masih menunggu pengadaan armada yang ditargetkan 10 unit. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TMB Dishub Kota Bandung Yadi Haryadi menuturkan, pengadaan bus akan dilakukan pada Mei 2015. Namun mekanisme pengadaanya akan dilalukan secara bertahap. “Tidak langsung 10 bus, dicicil. Insya Allah di bulan April atau Mei akan segera hadir. Karena nanti juga tidak hanya untuk pengadaan bus TMB koridor tiga saja, tetapi untuk bus sekolah juga,” ujar Yadi kepada KORAN SINDO kemarin.
Yadi menuturkan, sumber pembiayaannya pengadaan bus tersebut berasal dari APBD mur ni 2015. Harga satu unit bus Rp1 miliar dengan total anggaran Rp10 miliar untuk 10 bus. “Ke-10 bus ini murni dari ang garan APBD. Untuk satu unit bus, seharga Rp1 miliar,” ungkapnya.
Yadi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membuat shelter di sepanjang rute Cicaheum-Sarijadi. Shelter tersebut dibuat mirip kandang burung ini, saat ini tengah dalam proses penyelesaian. “Untuk koridor tiga, rencananya akan ada 18 shelter, makanya kami siapkan dari sekarang. Jadi nanti kalau busnya sudah ada, tidak perlu nunggu bangun shelter-nya dulu, sebab su dah dibangun,” ucapnya.
De ngan demikian, apabila pengadaan armada selesai, bus bisa langsung dioperasikan. Selain pengadaan bus di koridor tiga, pihaknya juga sedang merumuskan membuka koridor IV rute Leuwipanjang-Cicaheum. Rencananya ada 10 bus yang juga disiapkan untuk koridor ini. “Untuk koridor empat ada tujuh shelter. Namun kami belum bisa pastikan kapan pengoperasian bus untuk koridor empat ini,” katanya.
Lebih lanjut Yadi menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan sosialisasi dengan organisasi dan koperasi angkutan kota. Pasalnya, di khawatirkan akan terjadinya singgungan apabila bus TMB koridor III dan IV telah beroperasi. “Kami mau disosialisasikan dulu sama koperasi angkutan, ini supaya nanti tidak terjadi demo-demo,” katanya.
Yadi berharap, dengan adanya shelter baru terlebih desainnya yang berbeda dari desain shelter yang sudah ada, di harapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan moda transportasi massal. “Ini kan desainnya lebih bagus dan menarik. Semoga saja bisa menarik masyarakat untuk naik bus TMB,” tandasnya.
Dian Rosadi
(ftr)