Kurir Sabu Lapas Narkotika Muara Beliti Dibekuk

Minggu, 11 Januari 2015 - 18:32 WIB
Kurir Sabu Lapas Narkotika...
Kurir Sabu Lapas Narkotika Muara Beliti Dibekuk
A A A
MUSI RAWAS - Seorang remaja Desa Padang Bindu, Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Rendy Eka Saputra (22), diperalat bandar sabu yang tengah mendekam di Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Saat polisi melakukan razia, di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 125 di Komplek Perkantoran Pemkab Mura Agropolitan Center (AC), Rendy yang melintas dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat tanpa nomor polisi pun kaget.

"Saat motornya dihentikan, tersangka melakukan perlawanan, dan mengajak aparat Satlantas berkelahi. Diduga tersangka dalam keadaan mabuk berat. Kami langsung menggeledah tersangka," kata Kasat Lantas AKP Yudha Widyatama Nugraha, kepada wartawan, Minggu (11/1/2014).

Ditambahkan dia, saat dilakukan penggeledahan, tubuh tersangka dipenuhi tato, dan ditemukan satu bungkus rokok mild di dada kiri dalam pakaian dalam tersangka. Ketika dibuka, dalam kotak rokok itu ditemukan dua paket sabu.

"Paket dibungkus kantong plastik warna hitam. Seketika itu juga tersangka digelandang ke Mapolres Mura. Selanjutnya anggota Satlantas menyerahkan ke Satnarkoba untuk dilakukan penyelidikan," jelasnya.

Selain mengamankan sabu, polisi juga mengamankan telepon genggam pelaku. Telepon itu terus berbunyi dan berisi pesan singkat agar sabu yang dibawanya segera diantar ke dalam Lapas Narkotika Muara Beliti.

Dengan barang bukti itu, polisi lalu mengamankan narapidana bernama Guluk Pajri (32). Tersangka Guluk merupakan narapidana kasus sabu yang dijatuhi hukuman tujuh tahun empat bulan penjara, dan baru menjalani hukuman 1,5 tahun.

Diduga, dia adalah orang yang memperalat Rendy untuk menjadi kurir sabu di luar. Ditangan Guluk, polisi menemukan dua plastik klip transparan berisi sabu dan handphone Nokia yang digunakan untuk menghubungi tersangka Rendi.

Kepada polisi, Rendy mengaku diirnya hendak mengirimkan paket sabu ke dalam Lapas Narkotika.

"Aku dapat pesanan antar sabu ke Lapas Narkotika. Kalau sudah di lapas ada kode botol bekas air mineral di atas dinding Lapas bagian belakang. Saat itulah pak aku disuruh lempar sabu-sabu itu," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7574 seconds (0.1#10.140)