Polisi Buru Sopir Bus Maut
A
A
A
INDRAMAYU - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Indramayu memburu sopir bus maut Kramat Djati, Yadi, 32, asal Grobogan Jawa Tengah.
Hingga kini, Yadi masih buron setelah kabur se usai peristiwa kecelakaan di jalan raya pantura Desa Tulung agung, Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu pada Jumat (9/1) dini hari. “Keterangan Yadi sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut ter jadi. Kami juga telah meminta sejumlah awak bus Kramat Djati lainnya untuk mencari keberadaan Yadi yang masih buron,” kata Kasatlantas Polres Indramayu AKP Andryanto. Terkait status Yadi, ujar dia, polisi masih melakukan pendalaman. Polres Indramayu me ngaku telah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi baik pe numpang bus Kramat Djati serta warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut.
“Dari keterangan saksi-saksi, pengemudi menyetir bus dengan ugal-ugalan,” ujar dia. Hal itu dikuatkan oleh keterangan sejumlah penumpang bus Kramat Djati nopol B 7451 TGA yang mengalami kecelakaan pada Jumat (9/1) dini hari itu. Sukarmi, 50, asal Purwodadi, Jateng, meng ungkapkan, para penumpang telah mengingatkan sopir untuk tidak ngebut secara ugal-ugalan di jalan. Bus Keramat Djati melaju dengan kecepatan di atas 80 km/jam sehingga tidak dapat di kendalikan.
“Sebelum kejadian, banyak penumpang yang berteriak dan minta agar sopir tidak ngebut, tapi tak dihiraukan,” ungkap Sukarmi. Sementara itu, kondisi sejumlah korban luka yang di rawat di RS Islam Zam-Zam, Kecamatan Jatibarang, Indramayu mulai membaik. “Kalau diizinkan hari ini, saya mau pulang ke Jawa Tengah,” ungkap Siti Laela, 50, korban luka-luka. Diketahui, Kecelakaan maut terjadi di jalur pantura, tepat nya di Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (9/1).
Peristiwa itu menyebabkan lima penumpang bus Kramat Djati tewas di lokasi kejadian. Puluhan pe num pang lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.
Tomi indra
Hingga kini, Yadi masih buron setelah kabur se usai peristiwa kecelakaan di jalan raya pantura Desa Tulung agung, Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu pada Jumat (9/1) dini hari. “Keterangan Yadi sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut ter jadi. Kami juga telah meminta sejumlah awak bus Kramat Djati lainnya untuk mencari keberadaan Yadi yang masih buron,” kata Kasatlantas Polres Indramayu AKP Andryanto. Terkait status Yadi, ujar dia, polisi masih melakukan pendalaman. Polres Indramayu me ngaku telah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi baik pe numpang bus Kramat Djati serta warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut.
“Dari keterangan saksi-saksi, pengemudi menyetir bus dengan ugal-ugalan,” ujar dia. Hal itu dikuatkan oleh keterangan sejumlah penumpang bus Kramat Djati nopol B 7451 TGA yang mengalami kecelakaan pada Jumat (9/1) dini hari itu. Sukarmi, 50, asal Purwodadi, Jateng, meng ungkapkan, para penumpang telah mengingatkan sopir untuk tidak ngebut secara ugal-ugalan di jalan. Bus Keramat Djati melaju dengan kecepatan di atas 80 km/jam sehingga tidak dapat di kendalikan.
“Sebelum kejadian, banyak penumpang yang berteriak dan minta agar sopir tidak ngebut, tapi tak dihiraukan,” ungkap Sukarmi. Sementara itu, kondisi sejumlah korban luka yang di rawat di RS Islam Zam-Zam, Kecamatan Jatibarang, Indramayu mulai membaik. “Kalau diizinkan hari ini, saya mau pulang ke Jawa Tengah,” ungkap Siti Laela, 50, korban luka-luka. Diketahui, Kecelakaan maut terjadi di jalur pantura, tepat nya di Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (9/1).
Peristiwa itu menyebabkan lima penumpang bus Kramat Djati tewas di lokasi kejadian. Puluhan pe num pang lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.
Tomi indra
(ars)