Kota Mojokerto Krisis Lahan Pertanian

Jum'at, 09 Januari 2015 - 03:01 WIB
Kota Mojokerto Krisis Lahan Pertanian
Kota Mojokerto Krisis Lahan Pertanian
A A A
MOJOKERTO - Kota Mojokerto kini tengah mengalami krisis lahan pertanian. Selain wilayah yang sempit, minimnya lahan pertanian ini akibat banyaknya alih fungsi lahan.

Minimnya lahan pertanian ini tak luput bakal mengancam banjir yang serius.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Mojokerto Muraji mengatakan, sesuai laporan penggunaan lahan dilaporkan ke Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian tahun 2013 lalu. Luas lahan pertanian di Kota Mojokerto hanya tersisa 614 hektare saja.

Angka tersebut bisa jadi semakin kecil, mengingat tiap tahun selalu ada penyusutan lahan sekitar 10 persen. "Data terbaru angka itu bisa menyusut 10 persen," terang Muraji.

Dikatakan, dari 614 hektare lahan pertanian tersebut, 351 hektare di antaranya merupakan lahan irigasi dan 12 hektar sisanya merupakan lahan tadah hujan. Penyusutan terbesar lanjut Muraji, banyak terjadi di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon. Di wilayah kecamatan ini, sisa lahan pertanian hanya hanya mencapai 251 hektar saja. "Ini menjadi kekhawatiran kami," tandasnya.

Lebih jauh Muraji menerangkan, cepatnya penyusutan ini menyusul arah kebijakan pembangunan Kota Mojokerto yang memploting Kecamatan Prajuritkulon yang terdiri dari 10 kelurahan ini menjadi kawasan perkantoran dan pendidikan sejak tahun 2009 lalu.

"Yang drastis susutnya memang Kecamatan Pralon. Sedangkan untuk Kecamatan Magersari relatif stabil. Kalaupun ada penyusutan, hanya kisaran 10% saja," jelas Muraji sembari menyebut luas lahan pertanian Kecamatan Magersari kini tersisa 363 hektare.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7339 seconds (0.1#10.140)