Ahli Waris Kembali Usir Siswa SDN Lebakwangi

Selasa, 06 Januari 2015 - 10:14 WIB
Ahli Waris Kembali Usir...
Ahli Waris Kembali Usir Siswa SDN Lebakwangi
A A A
BANDUNG - Ratusan siswa SD Negeri Lebakwangi 01 yang berada di Desa Lebakwangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, terpaksa menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di luar ruang kelas pada hari pertama masuk sekolah.

Pasalnya, pihak sekolah kembali diminta oleh ahli waris untuk segera pindah seiring dari lokasi yang kini masih dalam sengketa tersebut. Kepala Sekolah SDN Lebakwangi 01 Euis Mariam mengaku kaget begitu menerima surat perintah pengosongan yang diminta oleh pihak ahli waris. Imbasnya, para peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran maksimal di hari pertama sekolah di tahun ajaran 2013/2014 ini.

“Permintaan itu merupakan yang kedua kalinya. Di dalam surat yang kami terima ahli waris meminta agar tak ada lagi kegiatan belajar mengajar di lokasi sekolah yang telah puluhan tahun berdiri ini,” kata Euis kemarin. Euis menilai, perintah tersebut sangat tidak bijaksana mengingat pengadaan bangunan baru yang akan di tempati siswa akan mulai dibangun pada April 2015.

Harusnya, ahli waris memberikan keringanan se iring dengan masih berjalannya proses hukum di tanah seluas 1.184 meter persegi itu. Euis menambahkan, pihak ahli waris dan Disdikbud juga sempat menggelar upaya musyawarah pada Desember tahun lalu untuk menyelesaikan persoalan yang kini bergulir.

Namun nyaris tidak ada titik temu untuk menuntaskannya meski ada rencana pembangunan lokasi belajar yang baru bagi siswa. “Ahli waris tetap meminta kepada pihak sekolah untuk segera mengosongkan lokasi sekolah. Pemkab Bandung pun sejauh ini belum bisa memberikan solusi untuk aktivitas para siswa belajar,” tuturnya.

Sementara itu Istri dari ahli waris almarhum E Koesman, Awang Nawangsih, 80, mengatakan upaya pengosongan lokasi sekolah telah sesuai dengan bukti yang dimiliki keluarga seperti sertifikat tanah. Untuk itu, pihaknya meminta agar sekolah segera mencari lokasi baru untuk kegiatan belajar mengajar.

“Kami punya bukti kuat kalau tanah ini milik keluarga. Kami juga sudah memberikan surat resmi pada pihak sekolah agar tidak ada kegiatan belajar di sana. Rencanannya kami akan segera menjualnya,” ujarnya.

Dila Nashear
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9988 seconds (0.1#10.140)