Pemuda yang Tewas di Kebun Jagung Itu Dikenal Pendiam
A
A
A
BATANG - Wardai, pemuda yang ditemukan tewas di selatan Jembatan Desa Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dikenal sebagai sosok pendiam.
"Orangnya tertutup dan pendiam, jadi kurang tahu kalau ada masalah. Tapi selama ini adik saya itu nggak pernah bermasalah dengan siapa saja," kata kakak korban, Samudi, Senin (5/1/2015).
Menurut Samudi, anak kedua dari empat bersaudara itu pulang ke rumah kedua orangtuanya Minggu (4/1/2015) pagi. Siangnya pamit untuk main ke rumah temannya di Sukorejo, Kendal.
"Dia pulang karena mau menjenguk ibu sakit. Pagi itu sempat membelikan pakaian untuk ibu dan adiknya. Siang habis zuhur pamitan mau main ke rumah temannya di Sukorejo dan katanya langsung pulang di rumah bosnya di Limpung. Pulangnya dari rumah jalan kaki terus naik angkot," paparnya.
Selama ini, lanjut Samudi, korban bekerja di sebuah toko pakaian di Limpung. Selama itu pula, korban tinggal di rumah pemilik toko.
"Setelah lulus dari Pondok Darusalam Plantungan Kendal, kerja di toko pakaian di Limpung itu. Sudah sekitar tiga tahun kerja dan tinggalnya di situ, ikut bosnya," tambahnya.
Terpisah Kapolsek Subah AKP Sumantri, membenarkan temuan jasad korban. Pihaknya mendapatkan laporan penemuan jenazah korban sekitar pukul 06.00 WIB.
"Memang ada luka robek di bagian belakang, namun kami belum berani menyimpulkan penyebab meninggalnya korban karena kecelakaan atau penyebab lainnya. Kami menunggu hasil autopsinya nanti," ujarnya.
Keterangan yang diperolehnya, korban terakhir terlihat pada Minggu (4/1/2015) petang. "Dari keterangan pacar korban, Minggu petang sekitar jam 18.00 WIB, korban pulang jalan kaki dari Kecamatan Banyuputih. Setelah itu tidak ada kabar sampai ditemukan meninggal," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Wardai (24), warga Dukuh Kertosari, Desa Bakalan, Kecamatan Kandeman, ditemukan tewas dalam keadaan tertelungkup di sebuah kebun jagung sekitar sungai di Desa Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, kemarin pagi.
"Orangnya tertutup dan pendiam, jadi kurang tahu kalau ada masalah. Tapi selama ini adik saya itu nggak pernah bermasalah dengan siapa saja," kata kakak korban, Samudi, Senin (5/1/2015).
Menurut Samudi, anak kedua dari empat bersaudara itu pulang ke rumah kedua orangtuanya Minggu (4/1/2015) pagi. Siangnya pamit untuk main ke rumah temannya di Sukorejo, Kendal.
"Dia pulang karena mau menjenguk ibu sakit. Pagi itu sempat membelikan pakaian untuk ibu dan adiknya. Siang habis zuhur pamitan mau main ke rumah temannya di Sukorejo dan katanya langsung pulang di rumah bosnya di Limpung. Pulangnya dari rumah jalan kaki terus naik angkot," paparnya.
Selama ini, lanjut Samudi, korban bekerja di sebuah toko pakaian di Limpung. Selama itu pula, korban tinggal di rumah pemilik toko.
"Setelah lulus dari Pondok Darusalam Plantungan Kendal, kerja di toko pakaian di Limpung itu. Sudah sekitar tiga tahun kerja dan tinggalnya di situ, ikut bosnya," tambahnya.
Terpisah Kapolsek Subah AKP Sumantri, membenarkan temuan jasad korban. Pihaknya mendapatkan laporan penemuan jenazah korban sekitar pukul 06.00 WIB.
"Memang ada luka robek di bagian belakang, namun kami belum berani menyimpulkan penyebab meninggalnya korban karena kecelakaan atau penyebab lainnya. Kami menunggu hasil autopsinya nanti," ujarnya.
Keterangan yang diperolehnya, korban terakhir terlihat pada Minggu (4/1/2015) petang. "Dari keterangan pacar korban, Minggu petang sekitar jam 18.00 WIB, korban pulang jalan kaki dari Kecamatan Banyuputih. Setelah itu tidak ada kabar sampai ditemukan meninggal," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Wardai (24), warga Dukuh Kertosari, Desa Bakalan, Kecamatan Kandeman, ditemukan tewas dalam keadaan tertelungkup di sebuah kebun jagung sekitar sungai di Desa Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, kemarin pagi.
(zik)