Motor Masuk Jurang, Pengendara Sekarat
A
A
A
TAPANULI TENGAH - Sepeda motor Honda CBR bernopol BK 3272 ADE masuk ke dalam jurang di Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Minggu (4/1) sekitar pukul 16.45 WIB.
Sementara pengemudi sepeda motor berinisial HH ditemukan sekarat di dasar jurang sedalam 20 meter itu. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tunggal di ruas Jalan Nasional Sibolga-Tarutung tersebut. Keterangan saksi mata, korban mengendarai sepeda motor dari Sitahuis menuju Sibolga dengan kecepatan normal.
Tiba-tiba sepeda motornya menerobos lajur kanan jalan dan langsung masuk jurang. Sepeda motorkorbantersangkut di pohon salak pada kedalaman sekitar 2 meter, namun pengemudinya jatuh ke dasar jurang. “Itu bekas ban sepeda motornya masih terlihat di beram jalan jurang ini. Dia (korban) sempat melaju di sisi beram jalan atau masih ada jarak sekitar 5-7 meter meniti tepi jurang sebelum masuk ke dalam jurang,” ungkap Boru Aritonang.
Diduga sepeda motor itu masuk jurang karena kondisi jalan tanpa pembatas dan beram jalan yang landai. Diduga korban juga dalam pengaruh minuman keras karena dari mulutnya tercium aroma tak sedap. “Kayaknya begitu (pengaruh miras). Sebab laju sepeda motornya saat itu tidak kencang. Tiba-tiba mengarah ke jurang,” kata Boru Aritonang.
Dia menambahkan bahwa di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan. Sebab di sisi jalan tidak ada pembatas dan beram jalan yang landai. “Iya benar, kecelakaan sudah seringterjadidisini, meskibelum sampai menimbulkan korban jiwa. Lihat saja kondisi lokasi itu, terpeleset sedikit orang bisa langsung jatuh dan masuk jurang,” ujarnya.
Dia pun meminta pemerintah sesegera mungkin membangun pembatas jalan serta memodifikasi beram jalan sehingga tidak lagi miring atau curam. “Ini untuk menghindari peristiwa yang sama terulang lagi,” katanya.
Jonny Simatupang
Sementara pengemudi sepeda motor berinisial HH ditemukan sekarat di dasar jurang sedalam 20 meter itu. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tunggal di ruas Jalan Nasional Sibolga-Tarutung tersebut. Keterangan saksi mata, korban mengendarai sepeda motor dari Sitahuis menuju Sibolga dengan kecepatan normal.
Tiba-tiba sepeda motornya menerobos lajur kanan jalan dan langsung masuk jurang. Sepeda motorkorbantersangkut di pohon salak pada kedalaman sekitar 2 meter, namun pengemudinya jatuh ke dasar jurang. “Itu bekas ban sepeda motornya masih terlihat di beram jalan jurang ini. Dia (korban) sempat melaju di sisi beram jalan atau masih ada jarak sekitar 5-7 meter meniti tepi jurang sebelum masuk ke dalam jurang,” ungkap Boru Aritonang.
Diduga sepeda motor itu masuk jurang karena kondisi jalan tanpa pembatas dan beram jalan yang landai. Diduga korban juga dalam pengaruh minuman keras karena dari mulutnya tercium aroma tak sedap. “Kayaknya begitu (pengaruh miras). Sebab laju sepeda motornya saat itu tidak kencang. Tiba-tiba mengarah ke jurang,” kata Boru Aritonang.
Dia menambahkan bahwa di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan. Sebab di sisi jalan tidak ada pembatas dan beram jalan yang landai. “Iya benar, kecelakaan sudah seringterjadidisini, meskibelum sampai menimbulkan korban jiwa. Lihat saja kondisi lokasi itu, terpeleset sedikit orang bisa langsung jatuh dan masuk jurang,” ujarnya.
Dia pun meminta pemerintah sesegera mungkin membangun pembatas jalan serta memodifikasi beram jalan sehingga tidak lagi miring atau curam. “Ini untuk menghindari peristiwa yang sama terulang lagi,” katanya.
Jonny Simatupang
(ftr)