Jabar Butuh 1.600 Ha Lahan Pembenihan Kentang
A
A
A
BANDUNG - Produksi benih kentang di Jawa Barat khususnya yang berasal dari Pangaleng an, Kabupaten Bandung tidak kalah kualitasnya deng an produk impor asal Amerika Serikat.
Namun hingga kini kebutuhan benih untuk pe ta ni nya belum bisa dipenuhi oleh Ba lai Pengembangan Benih Ken tang (BPBK) milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar. Sekretaris Asosiasi Penanam Benih Kentang (APBK) Jabar Aceng Hasan mengungkapkan kondisi tersebut di sela acara kunjungan kerja (kunker) lapang an Gubernur Jabar Ahmad Her yawan (Aher) di BPBK, Desa Su kamanah, Kecamatan Panga lengan, Kabupaten Bandung, akhir pekan ini.
Kemampuan dan petani pembenih masih sangat terbatas sehingga petani kentang masih tergantung pada pasokan benih impor. “Jabar butuh sekitar 1.600 hek tare lahan lagi untuk me menuhi kebutuhan para petani karena saat ini baru ada sekitar 100 hektare lahan penanaman be nih kentang yang terbilang masih standar,” tuturnya.
Ditambahkannya, lahan budidaya kentang di Jabar kini men capai sekitar 17.000 hektare. Pada saat yang sama, petani ken tang di provinsi lain juga bergantung pada pasokan benih dari Jabar. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya ingin mengembangkan balai kentang.
“Balai yang ada di Pangalengan ini terbesar di Indonesia karena mampu menyuplai 14% bibit di Indonesia. Jumlah itu cukup terbesar dari balai-balai kentang yang ada di Indonesia,” ujar Heryawan seraya mengaku pihaknya terus mengembangkan balai benih.
Yugiprasetyo
Namun hingga kini kebutuhan benih untuk pe ta ni nya belum bisa dipenuhi oleh Ba lai Pengembangan Benih Ken tang (BPBK) milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar. Sekretaris Asosiasi Penanam Benih Kentang (APBK) Jabar Aceng Hasan mengungkapkan kondisi tersebut di sela acara kunjungan kerja (kunker) lapang an Gubernur Jabar Ahmad Her yawan (Aher) di BPBK, Desa Su kamanah, Kecamatan Panga lengan, Kabupaten Bandung, akhir pekan ini.
Kemampuan dan petani pembenih masih sangat terbatas sehingga petani kentang masih tergantung pada pasokan benih impor. “Jabar butuh sekitar 1.600 hek tare lahan lagi untuk me menuhi kebutuhan para petani karena saat ini baru ada sekitar 100 hektare lahan penanaman be nih kentang yang terbilang masih standar,” tuturnya.
Ditambahkannya, lahan budidaya kentang di Jabar kini men capai sekitar 17.000 hektare. Pada saat yang sama, petani ken tang di provinsi lain juga bergantung pada pasokan benih dari Jabar. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya ingin mengembangkan balai kentang.
“Balai yang ada di Pangalengan ini terbesar di Indonesia karena mampu menyuplai 14% bibit di Indonesia. Jumlah itu cukup terbesar dari balai-balai kentang yang ada di Indonesia,” ujar Heryawan seraya mengaku pihaknya terus mengembangkan balai benih.
Yugiprasetyo
(ars)