Pesawat dan Penyelam Rusia Bantu Cari Korban AirAsia
A
A
A
JAKARTA - Di hari ketujuh pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 ini, satu tim dari Rusia turut membantu proses evakuasi.
Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo, tim dari Rusia membawa pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200, dan pesawat transportasi Ilyushin II-76. Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara dan berkemampuan melakukan observasi di atas permukaan laut.
Sementara itu, lanjut Soelistyo, pesawat Ilyushin hanya akan digunakan untuk transportasi.
"Hari ini kita mendapatkan tambahan dua pesawat dari Rusia," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).
Kedua pesawat ini selanjutnya akan bertugas untuk mengobservasi objek mengapung yang mungkin keluar dari area utama pencarian akibat arus laut yang kencang dalam beberapa hari terakhir.
"Tim dari Rusia akan diberangkatkan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Saya sudah lakukan koordinasi untuk mereka bergerak," kata dia.
Selain mengerahkan dua pesawat, Tim Emercom yang merupakan Badan Kemanusiaan Rusia juga mengerahkan 40 hingga 50 penyelam untuk membantu mengevakuasi korban pesawat AirAsia. Penyelam Rusia ini akan bergabung dengan penyelam Indonesia untuk bersama-sama mencari korban AirAsia.
Satu tim penyelam itu, papar Soelistyo, dilengkapi dengan alat canggih untuk mencari black box yaitu valcom. Alat tersebut merupakan alat selam berteknologi canggih untuk mencari benda-benda yang ada di dasar laut.
"Ada satu tim dari Rusia dengan 40 penyelam. Belum pasti (jumlahnya) 40 penyelam atau 50 penyelam bersama satu sistem Unmanned Submersibles," kata Soelistyo.
"Mereka turun dari Pangkalan Bun. Menurunkan penyelam, kita siapkan menuju pantai. Saya siapkan satu kapal khusus dan saya akan dorong ke mission area prioritas. Penyelam kita ada di KRI Banda Aceh, mereka menuju titik di mana benda ditemukan, kita keroyokan di bawah laut. Mudah-mudahan membuahkan hasil. Titik berat kita adalah mencari dan mengevakuasi korban."
Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo, tim dari Rusia membawa pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200, dan pesawat transportasi Ilyushin II-76. Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara dan berkemampuan melakukan observasi di atas permukaan laut.
Sementara itu, lanjut Soelistyo, pesawat Ilyushin hanya akan digunakan untuk transportasi.
"Hari ini kita mendapatkan tambahan dua pesawat dari Rusia," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).
Kedua pesawat ini selanjutnya akan bertugas untuk mengobservasi objek mengapung yang mungkin keluar dari area utama pencarian akibat arus laut yang kencang dalam beberapa hari terakhir.
"Tim dari Rusia akan diberangkatkan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Saya sudah lakukan koordinasi untuk mereka bergerak," kata dia.
Selain mengerahkan dua pesawat, Tim Emercom yang merupakan Badan Kemanusiaan Rusia juga mengerahkan 40 hingga 50 penyelam untuk membantu mengevakuasi korban pesawat AirAsia. Penyelam Rusia ini akan bergabung dengan penyelam Indonesia untuk bersama-sama mencari korban AirAsia.
Satu tim penyelam itu, papar Soelistyo, dilengkapi dengan alat canggih untuk mencari black box yaitu valcom. Alat tersebut merupakan alat selam berteknologi canggih untuk mencari benda-benda yang ada di dasar laut.
"Ada satu tim dari Rusia dengan 40 penyelam. Belum pasti (jumlahnya) 40 penyelam atau 50 penyelam bersama satu sistem Unmanned Submersibles," kata Soelistyo.
"Mereka turun dari Pangkalan Bun. Menurunkan penyelam, kita siapkan menuju pantai. Saya siapkan satu kapal khusus dan saya akan dorong ke mission area prioritas. Penyelam kita ada di KRI Banda Aceh, mereka menuju titik di mana benda ditemukan, kita keroyokan di bawah laut. Mudah-mudahan membuahkan hasil. Titik berat kita adalah mencari dan mengevakuasi korban."
(zik)