AirAsia QZ 8501 Terbang Tanpa Dokumen dari BMKG

Jum'at, 02 Januari 2015 - 22:33 WIB
AirAsia QZ 8501 Terbang Tanpa Dokumen dari BMKG
AirAsia QZ 8501 Terbang Tanpa Dokumen dari BMKG
A A A
JAWA TIMUR - DPR segera membentul Panitia Kerja (Panja) investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014. Panja tersebut untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat secara komprehensif.

Anggota Komisi V DPR RI Nizar Zahro mengatakan, harus ada investigasi terkait kecelakaan tersebut. Informasi yang diterima oleh politikus Partai Gerindra ini, pesawat AirAsia sebelum berangkat tidak meminta prakiraan cuaca ke Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Harusnya sebelum berangkat, AirAsia minta perkiraan kondisi cuaca yang terbaru ke BMKG atau sebaliknya BMKG memberikan informasi perkiraan kondisi cuaca yang terbaru. Ini malah, AirAsia baru meminta jam 7 pagi, ketika pesawat sudah tidak ditemukan atau pesawat menghilang," kata anggota Komisi Perhubungan ini di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/1/2015).

Politikus asal Daerah Pemilihan (Dapil) 11 (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep) ini mengatakan, itu bentuk kelalaian dari pihak maskapai asal Malaysia tersebut. Maka itu, Panja akan melakukan investigasi secara utuh terkait jatuhnya pesawat QZ 8501.

"Kami tidak ingin mencari siapa yang salah, kami hanya ingin mengetahui secara menyeluruh terkait kecelakaan pesawat AirAsia ini," tuturnya.

Langkah terdekat, secepatnya melakukan rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional (Basarnas), BMKG, Badan Navigasi (AirNav), maskapai penerbangan dan pihak-pihak yang terkait.

Ini bertujuan untuk mengantisipasi agar kecelakaan pesawat tidak terjadi lagi.

"Seharusnya maskapai penerbangan lebih mementingkan keselamatan penumpang, bukan hanya mementingkan sisi komersialnya saja," ujarnya.

Sebelumnya sempat beredar, sebuah dokumen yang diduga berasal dari Kepala BMKG Andi E Sakya untuk menteri perhubungan. Isi surat tertanggal 31 Desember 2014 tersebut berupa permintaan arahan dari kepala BMKG sehubungan dengan beberapa temuan.

Tertulis dalam dokumen itu tertulis, Air Asia QZ8501 terbang tanpa laporan cuaca dari BMKG. Hal ini diketahui dari log book di Stasiun BMKG Juanda Surayaba.

AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca pada pukul 07.00 WIB. Atau sesudah terjadi lost contact QZ 8501 dan bukan sebelum take off.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7258 seconds (0.1#10.140)
pixels