Pedagang Pasar Klewer Minta Maaf ke Wali Kota Solo
A
A
A
SOLO - Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) mencabut pernyataannya mengenai tuduhan sabotase dalam kejadian kebakaran Pasar Klewer beberapa waktu lalu.
Tuduhan itu bukanlah benar adanya melainkan ungkapan spontan yang dilakukan oleh para pedagang.
Pejabat Humas HPPK, Kusbani, menyebutkan saat kebakaran beberapa waktu lalu pikiran pedagang sedang kalut. Sehingga para pedagang langsung melontarkan secara spontan bahwa kebakaran itu terjadi karena sabotase yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini termasuk para pejabat Pemkot Solo.
Akan tetapi pernyataan para pedagang itu, menurutnya, tidak benar dan kebakaran itu murni karena korsleting listrik yang terjadi di pasar kain batik di Kota Solo tersebut. Hal itu menurut Kusbani diperkuat dengan hasil penyyelidikan yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri beberapa waktu lalu.
“Hasil penyelidikan sudah jelas dan ternyata bukan karena sabotase, melainkan karena korsleting listrik,” ucapnya Jumat (2/1/2014) siang.
Dirinya juga meminta kepada para pedagang untuk tidak terus menghembuskan isu tersebut ke dunia luas. Agar permasalahan yang ada di Klewer itu tidak semakin berlarut-larut. Sehingga para pedagang nantinya bisa kembali berjualan dan kembali menggerakan roda perekonomian melalui jual beli kain batik tersebut.
“Kami meminta maaf dan kami berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan agar kami bisa berjualan kembali,” tegasnya.
Tuduhan itu bukanlah benar adanya melainkan ungkapan spontan yang dilakukan oleh para pedagang.
Pejabat Humas HPPK, Kusbani, menyebutkan saat kebakaran beberapa waktu lalu pikiran pedagang sedang kalut. Sehingga para pedagang langsung melontarkan secara spontan bahwa kebakaran itu terjadi karena sabotase yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini termasuk para pejabat Pemkot Solo.
Akan tetapi pernyataan para pedagang itu, menurutnya, tidak benar dan kebakaran itu murni karena korsleting listrik yang terjadi di pasar kain batik di Kota Solo tersebut. Hal itu menurut Kusbani diperkuat dengan hasil penyyelidikan yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri beberapa waktu lalu.
“Hasil penyelidikan sudah jelas dan ternyata bukan karena sabotase, melainkan karena korsleting listrik,” ucapnya Jumat (2/1/2014) siang.
Dirinya juga meminta kepada para pedagang untuk tidak terus menghembuskan isu tersebut ke dunia luas. Agar permasalahan yang ada di Klewer itu tidak semakin berlarut-larut. Sehingga para pedagang nantinya bisa kembali berjualan dan kembali menggerakan roda perekonomian melalui jual beli kain batik tersebut.
“Kami meminta maaf dan kami berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan agar kami bisa berjualan kembali,” tegasnya.
(lis)