Selama 2014, Total Troughput TPKS
A
A
A
SEMARANG - Mengakhiri tahun 2014, Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) akan menutup handling peti kemas oleh Kapal MV Uni Populer yang diageni oleh PT Evergreen dan merupakan Kapal ke 662 unit, yang telah sandar di TPKS baik internasional dan domestik.
General Manager TPKS Iwan Sabatini mengatakan, dengan jumlah kapal yang sandar mencapai 662 unit, total troughput di 2014 mencapai 576.176 TEUS atau naik 15% dari realisasi 2013 lalu sebesar 498.703 TEUS. Khusus untuk pelayanan peti kemas domestik di 2014 tercapai 23.845 TEUS, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 10.411 TEUS. “Untuk domestik tahun ini meningkat dan cukup diminati,” kata Iwan saat ditemui di kantornya.
Iwan mengungkapkan, untuk jumlah kapal yang mencapai 662 unit kapal naik 16% dibandingkan tahun lalu sebanyak 566 kapal. “Sedangkan dari sisi Gros Tonage bagi kapal yang sandar mencapai 9,47 juta ton atau naik 12% dibandingkan tahun 2013 lalu sebesar 8,41 juta ton,” ujarnya.
Pada 2015 diharapkan akan lebih banyak lagi kapal yang sandar di TPKS, dengan muatan yang dapat lebih banyak. Pemerintah juga diharapkan segera melakukan pendalaman alur hingga minus 12 meter sesuai dengan harapan para pengguna jasa, khususnya pihak pelayaran untuk mendorong pertumbuhan ekspor impor di Jateng.
“Kedalaman alur memang masih menjadi kendala bagi kita. Kondisi alur di Pelabuhan Tanjung Emas masih minus 10 meter, sedangkan harapan para pelaku usaha pelayaran kedalaman alur diharapkan bisa minus 12 meter. Sehingga kapal-kapal yang lebih bisa sandar, “ ucapnya.
Menghadapi pertumbuhan volume kapal peti kemas yang diprediksi akan terus meningkat, TPKS saat ini sedang mengembangkan sejumlah fasilitas di antaranya perpanjangan dermaga sepanjang 105 meter sehingga nantinya total 600 meter. Selain itu, juga pengembangan lapangan penumpukan seluas 5,3 hektare dan penambahan beberapa peralatan guna memperlancar proses bongkar muat.
Untuk 2015 mendatang, Iwan menargetkan total troughput sebesar 635.000 TEUS. “Tahun 2015 sejumlah pabrik baru akan beroperasi, juga ada pabrik lama yang menambah kapasitas sehingga akan meningkatkan ekspor impor,” ucapnya.
Andik Sismanto
General Manager TPKS Iwan Sabatini mengatakan, dengan jumlah kapal yang sandar mencapai 662 unit, total troughput di 2014 mencapai 576.176 TEUS atau naik 15% dari realisasi 2013 lalu sebesar 498.703 TEUS. Khusus untuk pelayanan peti kemas domestik di 2014 tercapai 23.845 TEUS, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 10.411 TEUS. “Untuk domestik tahun ini meningkat dan cukup diminati,” kata Iwan saat ditemui di kantornya.
Iwan mengungkapkan, untuk jumlah kapal yang mencapai 662 unit kapal naik 16% dibandingkan tahun lalu sebanyak 566 kapal. “Sedangkan dari sisi Gros Tonage bagi kapal yang sandar mencapai 9,47 juta ton atau naik 12% dibandingkan tahun 2013 lalu sebesar 8,41 juta ton,” ujarnya.
Pada 2015 diharapkan akan lebih banyak lagi kapal yang sandar di TPKS, dengan muatan yang dapat lebih banyak. Pemerintah juga diharapkan segera melakukan pendalaman alur hingga minus 12 meter sesuai dengan harapan para pengguna jasa, khususnya pihak pelayaran untuk mendorong pertumbuhan ekspor impor di Jateng.
“Kedalaman alur memang masih menjadi kendala bagi kita. Kondisi alur di Pelabuhan Tanjung Emas masih minus 10 meter, sedangkan harapan para pelaku usaha pelayaran kedalaman alur diharapkan bisa minus 12 meter. Sehingga kapal-kapal yang lebih bisa sandar, “ ucapnya.
Menghadapi pertumbuhan volume kapal peti kemas yang diprediksi akan terus meningkat, TPKS saat ini sedang mengembangkan sejumlah fasilitas di antaranya perpanjangan dermaga sepanjang 105 meter sehingga nantinya total 600 meter. Selain itu, juga pengembangan lapangan penumpukan seluas 5,3 hektare dan penambahan beberapa peralatan guna memperlancar proses bongkar muat.
Untuk 2015 mendatang, Iwan menargetkan total troughput sebesar 635.000 TEUS. “Tahun 2015 sejumlah pabrik baru akan beroperasi, juga ada pabrik lama yang menambah kapasitas sehingga akan meningkatkan ekspor impor,” ucapnya.
Andik Sismanto
(ftr)