Objek Wisata Pantai Panen Raya
A
A
A
BANTUL - Objek wisata pantai panen raya padat pada dua hari terakhir ini. Puluhan ribu orang memadati kawasan pantai yang berjajar di wilayah pesisir selatan DIY.
Subkoordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis, Sumanto mengungkapkan, jumlah pengunjung pantai ini pada Rabu (31/12) hingga pukul 00.00 WIB mencapai 15.000 orang. Jumlah pengunjung semakin meningkat usai malam pergantian tahun. Kondisi cuaca yang bersahabat karena tidak ada hujan menambah jumlah pengunjung.
“Tanggal 1 Januari 2015 kemarin, sampai pukul 13.00 WIB, tercatat sudah 47.150 orang masuk ke Parangtritis,” ungkap Sumanto di sela-sela tugas kemarin. Tipe kunjungan wisatawan di Pantai Parangtritis memang berbeda dengan kawasan lain. Karena pantai ini justru ramai dikunjungi seusai jam pergantian tahun.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pengunjung baru masuk ke Parangtritis selepas merayakan tahun baru di Kota Yogyakarta. Bahkan, hingga siang kemarin, antrean panjang masih terlihat di TPR Pantai Parangtritis. Guna melancarkan arus, khusus di Jalan Parangtritis, lampu pengatur lalu lintas di beberapa perempatan tidak diberlakukan.
Dari dan ke arah Pantai Parangtritis pengguna jalan tidak boleh berbelok di Perempatan Manding dan Bakulan. “Kami memang merekayasa lalu lintas agar arus lancar,” ucap Kasat Lantas Polres Bantul AKP Endar Isniyanto, kemarin. Malam pergantian tahun kemarin sempat diwarnai insiden.
Sebuah gudang di Jalan Parangtritis Km 9 tepatnya di Dusun Gatak, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, terbakar. Percikan api yang mulai terlihat sejak pukul 19.30 WIB itu belum mampu dikuasai hingga pergantian tahun. “Jalan Parangtritis dari Pertigaan Tembi sampai Perempatan Manding sempat ditutup,” ujar Anton, warga Gatak.
Panen wisatawan juga terjadi di Pantai Baron, Gunungkidul. Koordinator Pos Retribusi Pintu Utama Pantai Baron, Supardi menuturkan, hingga sore kemarin, jumlah wisatawan yang masuk melalui TPR tercatat 20.000 orang. Jumlah tersebut terus bertambah seiring masih banyaknya kendaraan yang masih tertahan dan baru siap-siap masuk ke pos retribusi.
“Jumlah masih terus bertambah, itu baru angka kasar kami karena ini masih ada yang masuk,” kata Supardi. Hingga kemarin, data yang masuk dari objek wisata pantai lain masih belum tersedia. Beberapa pantai yang dilaporkan dipadati wisatawan selain Pantai Baron adalah Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan.
Tidak hanya pengunjung pantai yang membludak, objek wisata alam lain juga mengalami lonjakan pengunjung signifikan. Di objek wisata Sri Getuk di Bleberan, Playen, ada 3.500 wisatawan masuk objek wisata air terjun yang dikelola desa itu. Begitu juga dengan Gua Pindul.
Dari data di Kelompok Sadar Wisata Dewa bejo (Dewabejo), dalam sehari sebanyak 650 wisatawan masuk melalui Pokdarwis tersebut. Lonjakan pengunjung dirasakan Pokdarwis Wirawisata. Di Pokdarwis ini ada 2.000 wisatawan masuk ke Gua Pindul. “Ini belum tutup buku, tapi tadi sekitar 2.000 pengunjung,” ucap salah satu pengelola Wirawisata, Haris Purnawan.
Sementara saat refleksi akhir tahun yang diadakan Pemkab Gunungkidul, Sekda Gunungkidul Budi Martono melaporkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul pada 31 Desember pukul 16.00 WIB kemarin, sebanyak 1.890.000. “Itu baru yang masuk ke pantai belum ke objek wisata lain,” ujarnya.
Jika diakumulasi hingga malam tahun baru, dipastikan sebanyak 2 juta wisatawan menikmati objek wisata pantai di Gunungkidul. “Begitu juga dengan target pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp11 miliar realisasinya Rp15 miliar,” katanya.
Jalur Menuju Pantai Macet 8 Km
Liburan tahun baru membuat arus lalu lintas di Gunungkidul macet parah. Bahkan, jalur menuju objek wisata pantai mengalami kemacetan panjang hingga lebih dari 8 kilometer (km). Dari pantauan KORAN SINDO YOGYA kemarin, arus lalu lintas mulai merayap di Jalan Baron tepatnya di depan bekas Terminal Wonosari.
Antrean kendaraan dengan pelat nomor luar kota mengular. Bahkan sampai di Pertigaan Mulo, jalur semakin memadat dan kendaraan nyaris tak bergerak selama lebih dari satu jam. Tercatat sedikitnya 35.000 wisatawan memadati sepanjang pantai selatan Gunungkidul.
Polisi juga terpaksa merekayasa lalu lintas dengan menggunakan jalur satu arah di sepanjang pantai selatan guna mengurangi kemacetan. Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP M Faisal Pratama mengaku menerapkan sistem buka tutup di jalur menuju objek wisata.
Selain itu, untuk mengurai kemacetan yang terjadi sejak pukul 10.00 WIB, pihaknya menerapkan satu arah untuk jalur bus. “Kami terus pantau kemacetan di beberapa titik termasuk di Pertigaan Baron yang menjadi langganan kemacetan,” katanya.
Untuk pengaman arus di sepanjang pantai itu, Satlantas menerjunkan 50 personel guna mengurai kemacetan. Namun, kemacetan di pantai tetap tidak bisa dihindarkan. David, salah satu wisatawan asal Sukoharjo, mengaku perjalanan dari Wonosari menuju Pantai Krakal ditempuh selama tiga jam.
Padahal biasanya dari Wonosari menuju Pantai Krakal cukup 45 menit saja. “Jalannya macet, terlebih di Pertigaan Pantai Baron dan waktu di TPR,” katanya.
Erfanto Linangkung/ Suharjono
Subkoordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis, Sumanto mengungkapkan, jumlah pengunjung pantai ini pada Rabu (31/12) hingga pukul 00.00 WIB mencapai 15.000 orang. Jumlah pengunjung semakin meningkat usai malam pergantian tahun. Kondisi cuaca yang bersahabat karena tidak ada hujan menambah jumlah pengunjung.
“Tanggal 1 Januari 2015 kemarin, sampai pukul 13.00 WIB, tercatat sudah 47.150 orang masuk ke Parangtritis,” ungkap Sumanto di sela-sela tugas kemarin. Tipe kunjungan wisatawan di Pantai Parangtritis memang berbeda dengan kawasan lain. Karena pantai ini justru ramai dikunjungi seusai jam pergantian tahun.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pengunjung baru masuk ke Parangtritis selepas merayakan tahun baru di Kota Yogyakarta. Bahkan, hingga siang kemarin, antrean panjang masih terlihat di TPR Pantai Parangtritis. Guna melancarkan arus, khusus di Jalan Parangtritis, lampu pengatur lalu lintas di beberapa perempatan tidak diberlakukan.
Dari dan ke arah Pantai Parangtritis pengguna jalan tidak boleh berbelok di Perempatan Manding dan Bakulan. “Kami memang merekayasa lalu lintas agar arus lancar,” ucap Kasat Lantas Polres Bantul AKP Endar Isniyanto, kemarin. Malam pergantian tahun kemarin sempat diwarnai insiden.
Sebuah gudang di Jalan Parangtritis Km 9 tepatnya di Dusun Gatak, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, terbakar. Percikan api yang mulai terlihat sejak pukul 19.30 WIB itu belum mampu dikuasai hingga pergantian tahun. “Jalan Parangtritis dari Pertigaan Tembi sampai Perempatan Manding sempat ditutup,” ujar Anton, warga Gatak.
Panen wisatawan juga terjadi di Pantai Baron, Gunungkidul. Koordinator Pos Retribusi Pintu Utama Pantai Baron, Supardi menuturkan, hingga sore kemarin, jumlah wisatawan yang masuk melalui TPR tercatat 20.000 orang. Jumlah tersebut terus bertambah seiring masih banyaknya kendaraan yang masih tertahan dan baru siap-siap masuk ke pos retribusi.
“Jumlah masih terus bertambah, itu baru angka kasar kami karena ini masih ada yang masuk,” kata Supardi. Hingga kemarin, data yang masuk dari objek wisata pantai lain masih belum tersedia. Beberapa pantai yang dilaporkan dipadati wisatawan selain Pantai Baron adalah Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan.
Tidak hanya pengunjung pantai yang membludak, objek wisata alam lain juga mengalami lonjakan pengunjung signifikan. Di objek wisata Sri Getuk di Bleberan, Playen, ada 3.500 wisatawan masuk objek wisata air terjun yang dikelola desa itu. Begitu juga dengan Gua Pindul.
Dari data di Kelompok Sadar Wisata Dewa bejo (Dewabejo), dalam sehari sebanyak 650 wisatawan masuk melalui Pokdarwis tersebut. Lonjakan pengunjung dirasakan Pokdarwis Wirawisata. Di Pokdarwis ini ada 2.000 wisatawan masuk ke Gua Pindul. “Ini belum tutup buku, tapi tadi sekitar 2.000 pengunjung,” ucap salah satu pengelola Wirawisata, Haris Purnawan.
Sementara saat refleksi akhir tahun yang diadakan Pemkab Gunungkidul, Sekda Gunungkidul Budi Martono melaporkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul pada 31 Desember pukul 16.00 WIB kemarin, sebanyak 1.890.000. “Itu baru yang masuk ke pantai belum ke objek wisata lain,” ujarnya.
Jika diakumulasi hingga malam tahun baru, dipastikan sebanyak 2 juta wisatawan menikmati objek wisata pantai di Gunungkidul. “Begitu juga dengan target pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp11 miliar realisasinya Rp15 miliar,” katanya.
Jalur Menuju Pantai Macet 8 Km
Liburan tahun baru membuat arus lalu lintas di Gunungkidul macet parah. Bahkan, jalur menuju objek wisata pantai mengalami kemacetan panjang hingga lebih dari 8 kilometer (km). Dari pantauan KORAN SINDO YOGYA kemarin, arus lalu lintas mulai merayap di Jalan Baron tepatnya di depan bekas Terminal Wonosari.
Antrean kendaraan dengan pelat nomor luar kota mengular. Bahkan sampai di Pertigaan Mulo, jalur semakin memadat dan kendaraan nyaris tak bergerak selama lebih dari satu jam. Tercatat sedikitnya 35.000 wisatawan memadati sepanjang pantai selatan Gunungkidul.
Polisi juga terpaksa merekayasa lalu lintas dengan menggunakan jalur satu arah di sepanjang pantai selatan guna mengurangi kemacetan. Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP M Faisal Pratama mengaku menerapkan sistem buka tutup di jalur menuju objek wisata.
Selain itu, untuk mengurai kemacetan yang terjadi sejak pukul 10.00 WIB, pihaknya menerapkan satu arah untuk jalur bus. “Kami terus pantau kemacetan di beberapa titik termasuk di Pertigaan Baron yang menjadi langganan kemacetan,” katanya.
Untuk pengaman arus di sepanjang pantai itu, Satlantas menerjunkan 50 personel guna mengurai kemacetan. Namun, kemacetan di pantai tetap tidak bisa dihindarkan. David, salah satu wisatawan asal Sukoharjo, mengaku perjalanan dari Wonosari menuju Pantai Krakal ditempuh selama tiga jam.
Padahal biasanya dari Wonosari menuju Pantai Krakal cukup 45 menit saja. “Jalannya macet, terlebih di Pertigaan Pantai Baron dan waktu di TPR,” katanya.
Erfanto Linangkung/ Suharjono
(ftr)