Iwak Manuk Pak No Bikin Lidah Ketagihan
A
A
A
SEMARANG - Kota Semarang dikenal oleh banyak kalangan sebagai surganya kuliner. Beragam makanan khas dan unik dapat ditemukan di daerah yang dikenal dengan sebutan Kota ATLAS ini.
Jika Anda sedang menikmati libur awal tahun di Kota Semarang, tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke salah satu rumah makan yang terletak di Jalan Sawojajar I Nomor 1 Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. Di lokasi itu, ada sebuah warung spesial yang menjual berbagai menu makanan dari unggas. Ya , warung tersebut dikenal dengan sebutan Warung Iwak Manuk Pak No.
Sesuai dengan namanya, Warung Iwak Manuk Pak No menyajikan berbagai menu olahan daging manuk (burung). Di lokasi itu, Anda dapat mencicipi berbagai jenis olahan burung yang tidak biasa, seperti belibis, kuntul, burung puyuh, bebek Alaska, dan sebagainya lengkap dengan sambel ijo sebagai penyedap.
“Di sini memang spesialis burung, menu andalan kami adalah daging burung belibis, burung kuntul dan burung puyuh. Sementara bebek kami memiliki daging bebek alaska, kepanjangan dari alas karet, yakni tempat bebek diambil di Alas Karet Mijen Semarang,” kata Subiono atau Pak No, pemilik Warung Iwak Manuk kepada KORAN SINDO kemarin.
Warung tersebut buka pukul 09.00 hingga sore hari. Namun karena cukup ramai, biasanya warung sudah tutup pukul 14.00 WIB. “Jadi lebih baik pagi saat buka sudah datang. Kalau tidak bisa pesan dahulu agar tidak kehabisan,” ujar pria yang menekuni usaha warung tersebut sejak 30 tahun terakhir.
Mengenai harga, Pak No membanderol harga untuk satu porsi bebek alaska senilai Rp75.000. Sementara untuk kuntul dan belibis berkisar Rp25.000 dan Rp30.000. “Kalau burung puyuh satu porsi harganya Rp30.000,” ucapnya.
Warung Iwak Manuk Pak No tersebut selalu ramai tiap hari. Dalam sehari biasanya Pak No dapat menghabiskan lebih dari 170 ekor burung. “Omzet yang diperoleh cukup besar, yakni kisaran Rp50.000 hingga Rp75 juta dalam satu bulan,” ucapnya.
Salah satu pembeli yang kemarin sedang menikmati makan bersama keluarganya, Rini Rohadi, 51, mengaku sering mampir di warung Iwak Manuk Pak No. Menurutnya, Iwak Manuk atau daging burung di lokasi itu memiliki rasa yang unik, yakni renyah, teksturnya empuk, dan bumbunya sangat pas.
“Saya sering ke sini bawa keluarga dan teman sekantor untuk menikmati menu yang ada di sini. Soalnya di tempat lain di Kota Semarang jarang yang menjual spesial daging unggas ini,” kata dia. Selain itu, rasa yang enak dan bumbu yang pas juga menjadi saya tarik sendiri bagi dirinya.
Menu daging burung yang dijual di tempat itu sangat empuk dan tidak amis. “Biasanya orang masak daging burung itu amis, tapi di sini tidak. Pokoknya mak nyuus dan membuat lidah ketagihan,” ujar Rini Rohadi .
Andika Prabowo
Jika Anda sedang menikmati libur awal tahun di Kota Semarang, tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke salah satu rumah makan yang terletak di Jalan Sawojajar I Nomor 1 Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. Di lokasi itu, ada sebuah warung spesial yang menjual berbagai menu makanan dari unggas. Ya , warung tersebut dikenal dengan sebutan Warung Iwak Manuk Pak No.
Sesuai dengan namanya, Warung Iwak Manuk Pak No menyajikan berbagai menu olahan daging manuk (burung). Di lokasi itu, Anda dapat mencicipi berbagai jenis olahan burung yang tidak biasa, seperti belibis, kuntul, burung puyuh, bebek Alaska, dan sebagainya lengkap dengan sambel ijo sebagai penyedap.
“Di sini memang spesialis burung, menu andalan kami adalah daging burung belibis, burung kuntul dan burung puyuh. Sementara bebek kami memiliki daging bebek alaska, kepanjangan dari alas karet, yakni tempat bebek diambil di Alas Karet Mijen Semarang,” kata Subiono atau Pak No, pemilik Warung Iwak Manuk kepada KORAN SINDO kemarin.
Warung tersebut buka pukul 09.00 hingga sore hari. Namun karena cukup ramai, biasanya warung sudah tutup pukul 14.00 WIB. “Jadi lebih baik pagi saat buka sudah datang. Kalau tidak bisa pesan dahulu agar tidak kehabisan,” ujar pria yang menekuni usaha warung tersebut sejak 30 tahun terakhir.
Mengenai harga, Pak No membanderol harga untuk satu porsi bebek alaska senilai Rp75.000. Sementara untuk kuntul dan belibis berkisar Rp25.000 dan Rp30.000. “Kalau burung puyuh satu porsi harganya Rp30.000,” ucapnya.
Warung Iwak Manuk Pak No tersebut selalu ramai tiap hari. Dalam sehari biasanya Pak No dapat menghabiskan lebih dari 170 ekor burung. “Omzet yang diperoleh cukup besar, yakni kisaran Rp50.000 hingga Rp75 juta dalam satu bulan,” ucapnya.
Salah satu pembeli yang kemarin sedang menikmati makan bersama keluarganya, Rini Rohadi, 51, mengaku sering mampir di warung Iwak Manuk Pak No. Menurutnya, Iwak Manuk atau daging burung di lokasi itu memiliki rasa yang unik, yakni renyah, teksturnya empuk, dan bumbunya sangat pas.
“Saya sering ke sini bawa keluarga dan teman sekantor untuk menikmati menu yang ada di sini. Soalnya di tempat lain di Kota Semarang jarang yang menjual spesial daging unggas ini,” kata dia. Selain itu, rasa yang enak dan bumbu yang pas juga menjadi saya tarik sendiri bagi dirinya.
Menu daging burung yang dijual di tempat itu sangat empuk dan tidak amis. “Biasanya orang masak daging burung itu amis, tapi di sini tidak. Pokoknya mak nyuus dan membuat lidah ketagihan,” ujar Rini Rohadi .
Andika Prabowo
(ftr)