Alun-alun Bandung Jadi Destinasi Wisata Baru
A
A
A
BANDUNG - Alun-alun Bandung seakan menjadi kado manis bagi warga Bandung di pengujung 2014. Taman ini melengkapi sejumlah taman tematik dan diharapkan menjadi lokasi pikinik murah bagi warga.
Taman dengan luas 12.000 meter persegi ini telah ada sejak ratusan tahun silam, namun baru kali ini didesain dengan konsep menarik. Konsep Taman Alun-alun Bandung hampir sama seperti di kota lainnya di dunia. Pada bagian tengah terdapat area kosong yang dapat digunakan untuk beragam kegiatan. Sementara di pinggirnya ditumbuhi pohonpohon besar, membuat sejuk membuat betah warga dan bercengkrama di sana.
Seiring berjalannya waktu, taman ini pun telah mengalami sejumlah perubahan. Pada 2007 silam taman tersebut direnovasi. Di bagian tengah yang dulunya kosong, dibangun air mancur. Kemudian lapisan bawahnya dipasangigrassblock. Sayangnya renovasi yang dilakukan tidak membuat kondisi taman yang berada di pusat kota itu lebih baik.
Taman yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman malah diserbu pedagang kaki lima. Akibatnya taman yang lokasinya tidak jauh dari Pendopo Wali Kota menjadi kumuh dan mulai ditinggalkan warga. Melihat kondisi tersebut, pada 2014 tepatnya bulan Oktober, Pemerintah Kota Bandung dibantu pihak ketiga berupaya mengembalikan fungsi dari Taman Alun-alun Bandung sebagai ruang publik.
Taman di desain ulang dengan konsep baru dan jauh lebih modern dengan dana hibah dari pihak ketiga. Bagian tengah taman di lapisi rumput sintesis seluas kurang lebih 4.800 meter persegi. Bagian sisi selatan Jalan Dalem Kaum terdapat taman bunga. Sementara di bagian utara Jalan Asia Afrika terdapat taman bermain anak-anak. Selain itu terdapat halte yang diklaim terpanjang di Indonesia lengkap dengan tulisan Alun-alun Bandung. “Dulu kan anak-anak kalau main diajaknya kemal.
Sekarang dengan ada ini (Taman Alunalun Bandung) bisa men jadi pilihan piknik bagi warga,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada launching Taman Alun-alun Bandung kemarin. Sejumlah warga pun memuji tampilan baru Taman Alunalun Bandung ini. Seperti Sukaesih, 46, mengaku senang dengan konsep baru itu. Pasalnya sebelum direnovasi kon disinya kumuh.
“Dulu kumuh sekarang lebih baik. Alhamdulillah bagus,” ucap dia. Meski begitu perlu ada beberapa bagian yang dilengkapi. Contohnya toilet umum dan tempat penitipan sandal. “Soalnya harus buka sepatu (untuk masuk ke taman) supaya gak kotor. Terus kami (warga) juga diajak ikut menjaga taman,” ucapnya.
Warga lainnya, Nanang Sudjana, 49, yang datang bersama cu cunya mengaku senang dengan konsep baru Taman Alunalun Bandung. Dia mengatakan, Pemkot betul-betul telah memperhatikan kebutuhan masyarakat. “Dulu mah kan sem rawut. Sekarang bisa dikatakan lebih baik,” ucapnya.
Nanang juga berharap, keindahan Alun-alun Bandung serta taman lainnya di Kota Bandung dapat terjaga. “Jangan sampai sekarang bagus, nanti beberapa bulan kemudian rusak. Atau udah diperbaiki semrawut lagi karena banyak PKL,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya menjelaskan, Taman Alun-alun Bandung belum rampung sepenuhnya. Masih ada beberapa bagian yang harus diselesaikan. Seperti di bagian timur taman tangga dan pedestrian yang belum selesai.
Selain itu dia juga berencana akan melengkapi taman dengan wifi gratis dan melengkapi taman dengan perpustakaan. “Untuk tempat penitipan sendal kami akan berkoordinasi dulu dengan pengurus Masjid Raya. Untuk ke depan kami akan lengkapi,” ucapnya.
Lebih lanjut Arief menambahkan, Taman Alun-alun Bandung menjadi taman pertama di Kota Bandung yang posisinya di atas bangunan. Karena di bagian bawah taman terdapat tempat parkir dua lantai. Pihaknya juga mengaku akan belajar ke pemberi hibah dalam sisi perawatan. “Untuk anggarannya masih dihitung oleh tim independen,” pungkasnya.
Mochamad Solehudin
Taman dengan luas 12.000 meter persegi ini telah ada sejak ratusan tahun silam, namun baru kali ini didesain dengan konsep menarik. Konsep Taman Alun-alun Bandung hampir sama seperti di kota lainnya di dunia. Pada bagian tengah terdapat area kosong yang dapat digunakan untuk beragam kegiatan. Sementara di pinggirnya ditumbuhi pohonpohon besar, membuat sejuk membuat betah warga dan bercengkrama di sana.
Seiring berjalannya waktu, taman ini pun telah mengalami sejumlah perubahan. Pada 2007 silam taman tersebut direnovasi. Di bagian tengah yang dulunya kosong, dibangun air mancur. Kemudian lapisan bawahnya dipasangigrassblock. Sayangnya renovasi yang dilakukan tidak membuat kondisi taman yang berada di pusat kota itu lebih baik.
Taman yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman malah diserbu pedagang kaki lima. Akibatnya taman yang lokasinya tidak jauh dari Pendopo Wali Kota menjadi kumuh dan mulai ditinggalkan warga. Melihat kondisi tersebut, pada 2014 tepatnya bulan Oktober, Pemerintah Kota Bandung dibantu pihak ketiga berupaya mengembalikan fungsi dari Taman Alun-alun Bandung sebagai ruang publik.
Taman di desain ulang dengan konsep baru dan jauh lebih modern dengan dana hibah dari pihak ketiga. Bagian tengah taman di lapisi rumput sintesis seluas kurang lebih 4.800 meter persegi. Bagian sisi selatan Jalan Dalem Kaum terdapat taman bunga. Sementara di bagian utara Jalan Asia Afrika terdapat taman bermain anak-anak. Selain itu terdapat halte yang diklaim terpanjang di Indonesia lengkap dengan tulisan Alun-alun Bandung. “Dulu kan anak-anak kalau main diajaknya kemal.
Sekarang dengan ada ini (Taman Alunalun Bandung) bisa men jadi pilihan piknik bagi warga,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada launching Taman Alun-alun Bandung kemarin. Sejumlah warga pun memuji tampilan baru Taman Alunalun Bandung ini. Seperti Sukaesih, 46, mengaku senang dengan konsep baru itu. Pasalnya sebelum direnovasi kon disinya kumuh.
“Dulu kumuh sekarang lebih baik. Alhamdulillah bagus,” ucap dia. Meski begitu perlu ada beberapa bagian yang dilengkapi. Contohnya toilet umum dan tempat penitipan sandal. “Soalnya harus buka sepatu (untuk masuk ke taman) supaya gak kotor. Terus kami (warga) juga diajak ikut menjaga taman,” ucapnya.
Warga lainnya, Nanang Sudjana, 49, yang datang bersama cu cunya mengaku senang dengan konsep baru Taman Alunalun Bandung. Dia mengatakan, Pemkot betul-betul telah memperhatikan kebutuhan masyarakat. “Dulu mah kan sem rawut. Sekarang bisa dikatakan lebih baik,” ucapnya.
Nanang juga berharap, keindahan Alun-alun Bandung serta taman lainnya di Kota Bandung dapat terjaga. “Jangan sampai sekarang bagus, nanti beberapa bulan kemudian rusak. Atau udah diperbaiki semrawut lagi karena banyak PKL,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya menjelaskan, Taman Alun-alun Bandung belum rampung sepenuhnya. Masih ada beberapa bagian yang harus diselesaikan. Seperti di bagian timur taman tangga dan pedestrian yang belum selesai.
Selain itu dia juga berencana akan melengkapi taman dengan wifi gratis dan melengkapi taman dengan perpustakaan. “Untuk tempat penitipan sendal kami akan berkoordinasi dulu dengan pengurus Masjid Raya. Untuk ke depan kami akan lengkapi,” ucapnya.
Lebih lanjut Arief menambahkan, Taman Alun-alun Bandung menjadi taman pertama di Kota Bandung yang posisinya di atas bangunan. Karena di bagian bawah taman terdapat tempat parkir dua lantai. Pihaknya juga mengaku akan belajar ke pemberi hibah dalam sisi perawatan. “Untuk anggarannya masih dihitung oleh tim independen,” pungkasnya.
Mochamad Solehudin
(ftr)