Bantu Evakuasi, Pesawat TNI AU dan Korsel Terbang ke Selat Karimata
A
A
A
JAKARTA - Dua pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) CN295 serta C130 serta dua pesawat Korea Selatan pagi tadi bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju Selat Karimata.
Keempat pesawat bergabung dengan armada lain yang telah berada di sana untuk membantu proses pencarian.
Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin menjelaskan, dua pesawat milik TNI AU telah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekita pukul 06.15 WIB. Dua pesawat tersebut pesawat menjadi bagian dari penambahan armada untuk mengoptimalkan proses pencarian.
"Sudah berangkat dari Halim ke area pencarian. Tapi sampai sekarang belum ada info dari kedua pesawat tersebut apakah menemukan serpihan atau korban," jelas Tatang saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jalan Angkasa, Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Dua pesawat lain milik Korea Selatan juga sudah bertolak ke area pencarian. Dilengkapi kamera visual, kedua pesawat diminta untuk menyisir lokasi-lokasi yang diduga terdapat korban maupun serpihan.
"Kita menyisir baik laut maupun udara. Mudah-mudahan dengan begitu bisa ditemukan lebih banyak pada hari ini," lanjutnya.
Selain pesawat, tambahan juga dilakukan di area laut. Ada 11 kapal dari Kementerian Perhubungan yang ikut dalam operasi pencarian.
Keempat pesawat bergabung dengan armada lain yang telah berada di sana untuk membantu proses pencarian.
Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin menjelaskan, dua pesawat milik TNI AU telah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekita pukul 06.15 WIB. Dua pesawat tersebut pesawat menjadi bagian dari penambahan armada untuk mengoptimalkan proses pencarian.
"Sudah berangkat dari Halim ke area pencarian. Tapi sampai sekarang belum ada info dari kedua pesawat tersebut apakah menemukan serpihan atau korban," jelas Tatang saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jalan Angkasa, Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Dua pesawat lain milik Korea Selatan juga sudah bertolak ke area pencarian. Dilengkapi kamera visual, kedua pesawat diminta untuk menyisir lokasi-lokasi yang diduga terdapat korban maupun serpihan.
"Kita menyisir baik laut maupun udara. Mudah-mudahan dengan begitu bisa ditemukan lebih banyak pada hari ini," lanjutnya.
Selain pesawat, tambahan juga dilakukan di area laut. Ada 11 kapal dari Kementerian Perhubungan yang ikut dalam operasi pencarian.
(zik)