Gubernur Jateng Soroti Drainase Jalur Transnasional

Kamis, 01 Januari 2015 - 05:08 WIB
Gubernur Jateng Soroti Drainase Jalur Transnasional
Gubernur Jateng Soroti Drainase Jalur Transnasional
A A A
KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyoroti sistem drainase di tepi jalur pantura perbatasan Kudus-Demak. Dia khawatir tidak maksimalnya drainase akan berimbas pada tergenangnya jalur transnasional itu seperti saat banjir besar awal tahun 2014.

Saat itu, jalan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut terendam air banjir hingga 1,5 meter. Akibatnya lalu lintas barang dan jasa baik dari arah timur (Surabaya) maupun barat (Jakarta) di jalur tersebut putus hingga lebih dari sepekan.

Perekonomian masyarakat pun tersendat, bahkan sempat terjadi kelangkaan BBM di kawasan Kudus dan sekitarnya.

“Badan jalannya memang sudah bagus tapi kalau saluran air tidak ditata dengan baik maka akan menganggu yang lain,” kata Ganjar saat inspeksi mendadak (sidak) di jalur pantura Kudus, tepatnya depan Terminal Induk Jati Kudus, Rabu (31/12/2014) siang.

Saat sidak, selain mengamati badan jalan yang sudah dibeton, Ganjar juga menelusuri drainase di tepi jalur pantura tersebut. Mulai dari drainase di depan Terminal Induk Jati hingga titik ujung yang berbatasan dengan pemukiman penduduk.

Dari depan terminal, saluran air memang cukup besar, orang dewasa bahkan bisa berdiri di tengah-tengah infrastuktur drainase tersebut. Namun saat di titik ujung, saluran air lebih menyerupai got kecil.

Parahnya lagi, titik ujung itu posisinya juga lebih rendah dari tanggul Sungai Wulan yang merupakan saluran pembuangan dari drainase jalur pantura tersebut.

Dia khawatir, jika air membeludak, masuk ke pemukiman dan tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan. Sehingga mau tidak mau, harus mengandalkan pompa air di tanggul Sungai Wulan yang kekuatannya hanya 300 liter per detik. “Nanti ada tim ahli yang melakukan penghitungan berapa kapasitas dan volume air di sini,” terangnya.

Ganjar berharap penghitungan tim ahli itu sudah rampung Januari 2015 mendatang. Sebab, pihaknya bisa mengusulkan ke pemerintah pusat agar proyek drainase itu bisa diakomodir dalam APBN Perubahan 2015.

“Kita memang harus gerak cepat karena pemerintah pusat juga serius dengan persoalan ini,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa mengatakan pihaknya siap mengalokasikan dana untuk proyek drainase pantura Kudus. Terpenting ada kerjasama sinergis antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. “Perencanaan harus satu, jadi integral tidak terpisah-pisah. Prinsipnya kita siap membantu,” tandasnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5532 seconds (0.1#10.140)