Dikunjungi Tamu dari Berbagai Negara
A
A
A
BANDUNG - Sekumpulan pemuda pemudi tampak berkerumun di sebuah gedung serba guna di RW 04, Balong Gede, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Mereka tampak larut dalam dalam berbagai kegiatan seni, seperti tari, lukis, musik. Di sisi lain, ada juga yang sibuk memproduksi kulit. Kampung yang digagas Karang Taruna RW 04 digagas sebagai upaya Karang Taruna RW tersebut untuk terus maju. Tak heran, Karang Taruna ini menjadi percontohan di Kota Bandung. Prestasi Karang Taruna ini memang sudah tidak terhitung lagi.
Salah satunya dalam memproduksi kulit dan berhasil melakukan ekspor hingga ke Texas, Amerika Serikat. Juga seni tari yang sering tampil menghibur tamu-tamu negara di Pendopo Kota Bandung. Karang Taruna ini juga sering mendapat kunjungan berbagai tamu dari luar negeri seperti Korea, Jepang, dan lainnya. Kampung Kreatif Pasundan (KKP) lahir pada 2003.
Berawal dari ajakan KKP agar generasi muda lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan memiliki keahlian, seperti seni tari, bahasa Inggris, menggambar, pelatihan multimedia, jurnalis, film, dan handicraft kulit. Kesemuanya didapatkan gratis dari guru yang diundang secara cuma-cuma dan didasarkan hubungan pertemanan.
Khairul Taryana, 26, sesepuh KKP mengatakan, pihaknya berusaha memberikan yang terbaik. “Saya yakin banyak orang yang memiliki keahlian dan ingin berbagi ilmu, namun mereka bingung harus kemana. Jadi kalau ada yang minta diajari sesuatu, kami nyari ahlinya supaya bisa diundang ngajar ke sini.” ungkapnya.
Tantangan terberat sebetulnya datang dari orang tua para anak muda. Mereka mempertanyakan kegunaan aktif di Karang Taruna, banyak dari mereka masih berfikir buang-buang waktu dan menganggap lebih berguna belajar di rumah. “Selalu menjadi tantangan, namun kami selalu menjawab dengan prestasi yang di raih oleh anak-anak mereka,” ungkapnya.
Lambat laun Kampung Kreatif Pasundan di bawah naungan Karang Taruna RW 04 tersebut makin bertambah anggotanya, dan kini memiliki anggota nyaris 40 orang. Dengan kegiatan beragam baik itu kegiatan sosial seperti mengecat gang dengan lukisan dan kedaerahan maupun kegiatan ekonomi seperti produksi handy craftkulit untuk menambah uang saku.
Wahyu, 31, sesepuh KKP yang juga produser band cadas Deep in Sight mengatakan, potensi remaja di daerahnya terbilang cukup bagus. Mengenali potensi diri sedari awal sangat penting untuk menambah daya saing.
Dengan melengkapi keahlian lain selain kepintaran akademik, menurut dia merupakan kegiatan positif yang akan menunjang generasi muda untuk menyongsong masa depan.
Ridwan Alamsyah
Mereka tampak larut dalam dalam berbagai kegiatan seni, seperti tari, lukis, musik. Di sisi lain, ada juga yang sibuk memproduksi kulit. Kampung yang digagas Karang Taruna RW 04 digagas sebagai upaya Karang Taruna RW tersebut untuk terus maju. Tak heran, Karang Taruna ini menjadi percontohan di Kota Bandung. Prestasi Karang Taruna ini memang sudah tidak terhitung lagi.
Salah satunya dalam memproduksi kulit dan berhasil melakukan ekspor hingga ke Texas, Amerika Serikat. Juga seni tari yang sering tampil menghibur tamu-tamu negara di Pendopo Kota Bandung. Karang Taruna ini juga sering mendapat kunjungan berbagai tamu dari luar negeri seperti Korea, Jepang, dan lainnya. Kampung Kreatif Pasundan (KKP) lahir pada 2003.
Berawal dari ajakan KKP agar generasi muda lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan memiliki keahlian, seperti seni tari, bahasa Inggris, menggambar, pelatihan multimedia, jurnalis, film, dan handicraft kulit. Kesemuanya didapatkan gratis dari guru yang diundang secara cuma-cuma dan didasarkan hubungan pertemanan.
Khairul Taryana, 26, sesepuh KKP mengatakan, pihaknya berusaha memberikan yang terbaik. “Saya yakin banyak orang yang memiliki keahlian dan ingin berbagi ilmu, namun mereka bingung harus kemana. Jadi kalau ada yang minta diajari sesuatu, kami nyari ahlinya supaya bisa diundang ngajar ke sini.” ungkapnya.
Tantangan terberat sebetulnya datang dari orang tua para anak muda. Mereka mempertanyakan kegunaan aktif di Karang Taruna, banyak dari mereka masih berfikir buang-buang waktu dan menganggap lebih berguna belajar di rumah. “Selalu menjadi tantangan, namun kami selalu menjawab dengan prestasi yang di raih oleh anak-anak mereka,” ungkapnya.
Lambat laun Kampung Kreatif Pasundan di bawah naungan Karang Taruna RW 04 tersebut makin bertambah anggotanya, dan kini memiliki anggota nyaris 40 orang. Dengan kegiatan beragam baik itu kegiatan sosial seperti mengecat gang dengan lukisan dan kedaerahan maupun kegiatan ekonomi seperti produksi handy craftkulit untuk menambah uang saku.
Wahyu, 31, sesepuh KKP yang juga produser band cadas Deep in Sight mengatakan, potensi remaja di daerahnya terbilang cukup bagus. Mengenali potensi diri sedari awal sangat penting untuk menambah daya saing.
Dengan melengkapi keahlian lain selain kepintaran akademik, menurut dia merupakan kegiatan positif yang akan menunjang generasi muda untuk menyongsong masa depan.
Ridwan Alamsyah
(ftr)