Cerita Pangkoops 1 TNI AU Saat Temukan Serpihan Pesawat AirAsia
A
A
A
JAKARTA - Bukan perkara mudah menemukan serpihan pesawat AirAsia di tengah perairan luas serat Karimata.
Namun berkat kejelian semua pihak yang melakukan pencarian, akhirnya pada hari ketiga berhasil menemukan serpihan pesawat, tiga jenazah dan benda-benda yang diduga milik penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak.
Seperti ceritaka Panglima Komando Operasi 1 TNI AU, Marsekal Muda Agus Dwi Putranto saat tim berhasil menemukan serpihan pesawat dan tiga jenazah.
"Saya tadi jam 5.15 WIb pagi datang kesini (Lanud Halim PK), untuk ikut proses pencarian. Dengan pesawat CN saya minta menyisir sebelah barat di tempat jatuhnya pesawat. Sekitar jam 07.35 sampai di area," katanya kepada wartawan di Lanud Halim, Selasa (30/12/2014).
Pesawat terbang sekitar satu jam, dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Hujan deras mewarnai proses pencarian tersebut.
"Setelah bergeser ke sisi Selatan, kira-kira pukul 09.30 saya mendapati ada barang warna orange kemudian saya perintahkan untuk segera turun 500 feet untuk turun flat untuk slow speed, sehingga pesawatnya terbang rendah, kecepatanya rendah dan pintu belakang dibuka supaya wartawan stanby semua," urainya.
Setengah jam lamanya pesawat berputar, akhirnya serpihan pesawat AirAsia berhasil ditemukan. Ada sekitar sepuluh benda yang mengapung, ada berwarna orange, putih, dan abu-abu.
Agus melanjutkan, jika menggunakan pesawat angkutan tidak mungkin tim turun ke laut. Pangkoops menginstruksikan pesawat ke pangkalan Bun, karena menurutnya di sana ada helikopter angkatan udara dan Tim SAR.
"Saya diskusikan, saya foto yang ada tadi, saya tampilkan ke layar lebar untuk memastikan bahwa barang-barang tadi sangat mungkin diduga itu dari pesawat (AirAsia yang hilang)," tambahnya.
Setelah tim berdiskusi, Pangkoops ikut helikopter angkatan udara dan helikopter SAR. Setengah jam tiba di lokasi dan mereka kemudian mendapat lagi serpihan-serpihan yang mengambang, di samping itu sudah terlihat ada mayat.
"Kami sudah membawa alat voice dan tim SAR, tetapi melihat kondisi bahwa ombak di bawa dua meter dan anginnya 20 not.Sehingga pilot saya tanya, ' kamu memungkinkan engga untuk melaksanakan voice'? Lapor ke saya 'Tidak mungkin Panglima'," tuturnya.
Kemudian tak jauh dari TKP ada kapal laut yang sudah stanby dan tim berkomunikasi dengan kapal.
"Kami sampaikan di koordinasi itu kami temukan mayat dan benda-benda. Kemudian saya perintahkan helikopter kami kembali, nanti angkatan laut yang menindak lanjuti," tutupnya.
Dari evakuasi tersebut panglima dan tim berhasil mendapatkan benda seperti cover dalam pesawat yang sangat lebar, botol oksigen dan satu tas anak kecil.
Namun berkat kejelian semua pihak yang melakukan pencarian, akhirnya pada hari ketiga berhasil menemukan serpihan pesawat, tiga jenazah dan benda-benda yang diduga milik penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak.
Seperti ceritaka Panglima Komando Operasi 1 TNI AU, Marsekal Muda Agus Dwi Putranto saat tim berhasil menemukan serpihan pesawat dan tiga jenazah.
"Saya tadi jam 5.15 WIb pagi datang kesini (Lanud Halim PK), untuk ikut proses pencarian. Dengan pesawat CN saya minta menyisir sebelah barat di tempat jatuhnya pesawat. Sekitar jam 07.35 sampai di area," katanya kepada wartawan di Lanud Halim, Selasa (30/12/2014).
Pesawat terbang sekitar satu jam, dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Hujan deras mewarnai proses pencarian tersebut.
"Setelah bergeser ke sisi Selatan, kira-kira pukul 09.30 saya mendapati ada barang warna orange kemudian saya perintahkan untuk segera turun 500 feet untuk turun flat untuk slow speed, sehingga pesawatnya terbang rendah, kecepatanya rendah dan pintu belakang dibuka supaya wartawan stanby semua," urainya.
Setengah jam lamanya pesawat berputar, akhirnya serpihan pesawat AirAsia berhasil ditemukan. Ada sekitar sepuluh benda yang mengapung, ada berwarna orange, putih, dan abu-abu.
Agus melanjutkan, jika menggunakan pesawat angkutan tidak mungkin tim turun ke laut. Pangkoops menginstruksikan pesawat ke pangkalan Bun, karena menurutnya di sana ada helikopter angkatan udara dan Tim SAR.
"Saya diskusikan, saya foto yang ada tadi, saya tampilkan ke layar lebar untuk memastikan bahwa barang-barang tadi sangat mungkin diduga itu dari pesawat (AirAsia yang hilang)," tambahnya.
Setelah tim berdiskusi, Pangkoops ikut helikopter angkatan udara dan helikopter SAR. Setengah jam tiba di lokasi dan mereka kemudian mendapat lagi serpihan-serpihan yang mengambang, di samping itu sudah terlihat ada mayat.
"Kami sudah membawa alat voice dan tim SAR, tetapi melihat kondisi bahwa ombak di bawa dua meter dan anginnya 20 not.Sehingga pilot saya tanya, ' kamu memungkinkan engga untuk melaksanakan voice'? Lapor ke saya 'Tidak mungkin Panglima'," tuturnya.
Kemudian tak jauh dari TKP ada kapal laut yang sudah stanby dan tim berkomunikasi dengan kapal.
"Kami sampaikan di koordinasi itu kami temukan mayat dan benda-benda. Kemudian saya perintahkan helikopter kami kembali, nanti angkatan laut yang menindak lanjuti," tutupnya.
Dari evakuasi tersebut panglima dan tim berhasil mendapatkan benda seperti cover dalam pesawat yang sangat lebar, botol oksigen dan satu tas anak kecil.
(ysw)