Kualanamu Kebanjiran
A
A
A
MEDAN - Ruang tunggu bandara sekelas Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) ternyata tak menjamin bebas dari banjir. Ironisnya, kondisi ini sudah kerap terjadi namun belum ada tindakan dari pengelola bandara.
Banjir diakibatkan hujan yang mengguyur kawasan Kualanamu, kemarin. Hujan yang turun sekitar dua jam itu kontan membuat lantai1 dan lantai 2 dekat terminal bus KNIA tergenang. Genangan banjir ini sangat mengganggu karena sampai ke zona tempat duduk para penumpang yang menunggu jemputan bus. Iqbal, 37, salah seorang pengguna jasa bandara mengaku, sangat prihatin melihat kondisi KNIA apabila musim hujan tiba.
Sebab lantai bandara kelas internasional itu kerap digenangi air dan atap bocor. Ironisnya, kondisi yang sudah sering terjadi itu seakan-akan dibiarkan pengelola bandara karena tidak ada terlihat ada perbaikan. “Mereknya saja internasional, tapi kondisinya begini, pokoknya parahlah bandara ini,” ujarnya.
Akibat genangan air di lantai membuat keramik licin dan mengganggu. Setiap penumpang yang datang terpaksa harus berhati-hati, meskipun sepatu dan sandal mereka basah. “Saya sudah sering lihat penumpang terpeleset akibat air dan sepatunya basah, padahal mereka mau pergi,” ungkapnya.
Sama halnya di lantai 2, daerah drop zone juga kerap digenangi air hujan. Terlihat para petugas kebersihan berusaha menguras air mencegah semua area tergenangi. Bahkan, mereka menggunakan ember untuk menampung air agar tidak menjalar ke mana-mana. Meski begitu, para petugas kebersihan tetap tidak mampu membendung datangnya air sehingga membanjiri lantai bandara berkelas internasional itu.
Sementara para penumpang dan pengunjung yang datang ke bandara terpaksa berhati-hati saat melintas. Ada sebagian yang terpaksa mengangkat sepatu dan melipat celana supaya tidak basah. Berbeda lagi di tempat duduk pol bus, walau seluruhnya sudah digenangi air, sebagian tetap bertahan menunggu jemputan.
Salah seorang petugas kebersihan bandara yang enggan disebutkan namanya mengakui, jika hujan lebat turun pasti airnya masuk ke lantai 1. Walaupun sekuat tenaga dikuras, air tetap tidak terbendung karena semua tempias dan atap yang bocor di bandara banyak. Dia juga sangat menyayangkan kenapa pihak pengelola bandara tidak memprioritaskan perbaikan kanopi bandara dan atap yang bocor itu.
“Kalau musim hujan lantai 1 kerap digenangi air. Bahkan, akibatnya lantai licin sehinga ada pengunjung yang tergelincir. Bukan berarti pihak pengelola bandara tidak melihat kondisi itu, mereka mengetahui namun tidak diindahkan,” katanya.
Airport Duty Manager KNIA, Parluhutan Pulungan, mengaku sudah melaporkan kondisi itu kepada pimpinan, tetapi belum ada respons. “Begitulah kondisinya, bagaimanalah kami buat,” katanya pasrah.
Menurut Parluhutan, usulan perbaikan sudah sering disampaikan pihak pengelola KNIA ke PT Angkasa Pura (AP) II pusat, tetapi belum ada tanggapan. “Kita bersabarlah supaya usulan tersebut direspons sehingga persoalan dapat teratasi secepatnya,” ujarnya.
M Andi Yusri
Banjir diakibatkan hujan yang mengguyur kawasan Kualanamu, kemarin. Hujan yang turun sekitar dua jam itu kontan membuat lantai1 dan lantai 2 dekat terminal bus KNIA tergenang. Genangan banjir ini sangat mengganggu karena sampai ke zona tempat duduk para penumpang yang menunggu jemputan bus. Iqbal, 37, salah seorang pengguna jasa bandara mengaku, sangat prihatin melihat kondisi KNIA apabila musim hujan tiba.
Sebab lantai bandara kelas internasional itu kerap digenangi air dan atap bocor. Ironisnya, kondisi yang sudah sering terjadi itu seakan-akan dibiarkan pengelola bandara karena tidak ada terlihat ada perbaikan. “Mereknya saja internasional, tapi kondisinya begini, pokoknya parahlah bandara ini,” ujarnya.
Akibat genangan air di lantai membuat keramik licin dan mengganggu. Setiap penumpang yang datang terpaksa harus berhati-hati, meskipun sepatu dan sandal mereka basah. “Saya sudah sering lihat penumpang terpeleset akibat air dan sepatunya basah, padahal mereka mau pergi,” ungkapnya.
Sama halnya di lantai 2, daerah drop zone juga kerap digenangi air hujan. Terlihat para petugas kebersihan berusaha menguras air mencegah semua area tergenangi. Bahkan, mereka menggunakan ember untuk menampung air agar tidak menjalar ke mana-mana. Meski begitu, para petugas kebersihan tetap tidak mampu membendung datangnya air sehingga membanjiri lantai bandara berkelas internasional itu.
Sementara para penumpang dan pengunjung yang datang ke bandara terpaksa berhati-hati saat melintas. Ada sebagian yang terpaksa mengangkat sepatu dan melipat celana supaya tidak basah. Berbeda lagi di tempat duduk pol bus, walau seluruhnya sudah digenangi air, sebagian tetap bertahan menunggu jemputan.
Salah seorang petugas kebersihan bandara yang enggan disebutkan namanya mengakui, jika hujan lebat turun pasti airnya masuk ke lantai 1. Walaupun sekuat tenaga dikuras, air tetap tidak terbendung karena semua tempias dan atap yang bocor di bandara banyak. Dia juga sangat menyayangkan kenapa pihak pengelola bandara tidak memprioritaskan perbaikan kanopi bandara dan atap yang bocor itu.
“Kalau musim hujan lantai 1 kerap digenangi air. Bahkan, akibatnya lantai licin sehinga ada pengunjung yang tergelincir. Bukan berarti pihak pengelola bandara tidak melihat kondisi itu, mereka mengetahui namun tidak diindahkan,” katanya.
Airport Duty Manager KNIA, Parluhutan Pulungan, mengaku sudah melaporkan kondisi itu kepada pimpinan, tetapi belum ada respons. “Begitulah kondisinya, bagaimanalah kami buat,” katanya pasrah.
Menurut Parluhutan, usulan perbaikan sudah sering disampaikan pihak pengelola KNIA ke PT Angkasa Pura (AP) II pusat, tetapi belum ada tanggapan. “Kita bersabarlah supaya usulan tersebut direspons sehingga persoalan dapat teratasi secepatnya,” ujarnya.
M Andi Yusri
(ftr)