Nenek 86 Tahun Tewas Mengenaskan
A
A
A
SEMARANG - Ketenangan warga Jalan Kentangan Tengah, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, pagi kemarin terusik.
Salah satu warga kelurahan itu, Ratnawati, 83, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Nenek yang setiap hari tinggal sendirian di rumah tersebut diduga menjadi korban pembunuhan dan perampokan. Ratnawati diketahui tewas pada pukul 06.00 WIB oleh keluarga dan warga sekitar. Saat itu tetangga korban, Cik Shien, 68, curiga karena Ratnawati tidak keluar rumah seperti biasa.
“Biasanya pagi keluar dan duduk di depan rumah. Tapi pagi tadi (kemarin) dia tidak ada,” kata dia. Curiga terjadi apa-apa pada Ratnawati, CikShienkemudianmenghubungi keluarga Ratnawati. Tidak berapa lama, keluarga Ratnawati kemudian datang dan mendobrak pintu rumah bersama warga. “Begitu ditelepon, saya langsung ke lokasi. Saya meminta bantuan warga untuk mendobrak pintu rumah,” kata Ny Basuki, 65, saksi mata sekaligus keluarga korban.
Ny Basuki menambahkan, saat masuk ke rumah, dia langsung mencari Ratnawati ke kamar. Namun, orang yang dicarinya itu tidak ketemu. “Saya terkejut saat melihat dia (Ratnawati) telentang di bawah meja makan ruang tengah. Wajahnya bengkak dan bagian kepala mengeluarkan darah. Selain itu, darah bercecer di lantai,” katanya.
Ny Basuki langsung menjerit dan meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi. Beberapa warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tidak berapa lama, jajaran tim Polrestabes Semarang yang langsung dipimpin Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono tiba di lokasi. Petugas kemudian melakukan identifikasi dan mencari bukti-bukti atas peristiwa itu.
“Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka goresan benda tajam di bagian wajah dan ruas jari tangan kiri. Hantaman benda tumpul juga ditemukan di pelipis kiri korban,” kata Djihartono. Dia mengaku belum dapat memastikan apakah itu murni pembunuhan atau disertai perampokan. Sebab, selain korban tewas, rumah korban juga terlihat berantakan. “Rumahnya berantakan, tapi kami belum mengetahui apakah ada barang yang hilang atau tidak. Akan kami cari keterangan dari pihak keluarga,” ujarnya.
Untuk penanganan kasus tersebut, pihaknya juga mengerahkan anjing pelacak ke lokasi. Anjing yang sudah terlatih tersebut digunakan untuk menelusuri jejak pelaku. “Anjing itu kami gunakan untuk mengendus jejak pelaku. Kami lakukan penelusuran dua kali dan anjing mengarah ke satu arah, yakni di Jalan Kulitan. Akan kami terus kembangkan hingga tuntas kasus ini, termasuk mencari keberadaan pelaku,” paparnya.
Setelah melakukan identifikasi, jenazah Ratnawati kemudian dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk keperluan autopsi. Sementara, kasus ini masih ditangani Sat Reskrim Polrestabes Semarang.
Andika prabowo
Salah satu warga kelurahan itu, Ratnawati, 83, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Nenek yang setiap hari tinggal sendirian di rumah tersebut diduga menjadi korban pembunuhan dan perampokan. Ratnawati diketahui tewas pada pukul 06.00 WIB oleh keluarga dan warga sekitar. Saat itu tetangga korban, Cik Shien, 68, curiga karena Ratnawati tidak keluar rumah seperti biasa.
“Biasanya pagi keluar dan duduk di depan rumah. Tapi pagi tadi (kemarin) dia tidak ada,” kata dia. Curiga terjadi apa-apa pada Ratnawati, CikShienkemudianmenghubungi keluarga Ratnawati. Tidak berapa lama, keluarga Ratnawati kemudian datang dan mendobrak pintu rumah bersama warga. “Begitu ditelepon, saya langsung ke lokasi. Saya meminta bantuan warga untuk mendobrak pintu rumah,” kata Ny Basuki, 65, saksi mata sekaligus keluarga korban.
Ny Basuki menambahkan, saat masuk ke rumah, dia langsung mencari Ratnawati ke kamar. Namun, orang yang dicarinya itu tidak ketemu. “Saya terkejut saat melihat dia (Ratnawati) telentang di bawah meja makan ruang tengah. Wajahnya bengkak dan bagian kepala mengeluarkan darah. Selain itu, darah bercecer di lantai,” katanya.
Ny Basuki langsung menjerit dan meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi. Beberapa warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tidak berapa lama, jajaran tim Polrestabes Semarang yang langsung dipimpin Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono tiba di lokasi. Petugas kemudian melakukan identifikasi dan mencari bukti-bukti atas peristiwa itu.
“Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka goresan benda tajam di bagian wajah dan ruas jari tangan kiri. Hantaman benda tumpul juga ditemukan di pelipis kiri korban,” kata Djihartono. Dia mengaku belum dapat memastikan apakah itu murni pembunuhan atau disertai perampokan. Sebab, selain korban tewas, rumah korban juga terlihat berantakan. “Rumahnya berantakan, tapi kami belum mengetahui apakah ada barang yang hilang atau tidak. Akan kami cari keterangan dari pihak keluarga,” ujarnya.
Untuk penanganan kasus tersebut, pihaknya juga mengerahkan anjing pelacak ke lokasi. Anjing yang sudah terlatih tersebut digunakan untuk menelusuri jejak pelaku. “Anjing itu kami gunakan untuk mengendus jejak pelaku. Kami lakukan penelusuran dua kali dan anjing mengarah ke satu arah, yakni di Jalan Kulitan. Akan kami terus kembangkan hingga tuntas kasus ini, termasuk mencari keberadaan pelaku,” paparnya.
Setelah melakukan identifikasi, jenazah Ratnawati kemudian dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk keperluan autopsi. Sementara, kasus ini masih ditangani Sat Reskrim Polrestabes Semarang.
Andika prabowo
(ars)