Lelang Infrastruktur Kembali Molor

Minggu, 28 Desember 2014 - 12:27 WIB
Lelang Infrastruktur Kembali Molor
Lelang Infrastruktur Kembali Molor
A A A
SEMARANG - Proses pelelangan pembangunan infrastruktur jalan untuk program 2015 di Jawa Tengah kembali molor. Rencananya awal pelelangan dilakukan pada medio Desember. Namun, Dinas Bina Marga Jateng baru akan mengumumkan lelang proyek pembangunan pada 30 Desember mendatang.

Kepala Bidang Bina Teknik, Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyono mengakui, pengumuman proses lelang proyek jalan di Jateng molor satu pekan. Hal itu disebabkan persiapan yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu.

“Penyiapan dokumen lebih menyita waktu. Ini adalah kegiatan besar. Prosesnya sedikit tertunda dari rencana semula,” kata dia. Tahun ini, lanjut Hanung, anggaran infrastruktur sebesar Rp2,1 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun. Anggaran itu rencananya dialokasikan untuk peningkatan, pembangunan, perbaikan jalan, serta sarana irigasi di Jateng.

Rencananya pembukaan penawaran lelang dilaksanakan pada 18 Februari 2015. Lelang proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Jateng terbagi menjadi 130 paket. Total jalan yang akan ditingkatkan, dibangun, dan diperbaiki, pada 2015 sepanjang 350 km. Menurut Hanung, pemenang tender adalah mereka yang mengajukan penawaran terendah, tapi penggarapannya dikerjakan profesional sesuai standar yang ditentukan.

“Penandatanganan kontrak lelang proyek akan dilaksanakan pada 10 Maret 2015,” kata Hanung. Sejauh ini, lanjut Hanung, belum ada kontraktor yang dikenai sangsi ataupun masuk daftar hitam Dinas Bina Marga Jateng. Pengerjaan proyek-proyek di Jateng selalu diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Bina Marga menargetkan pada 2018 mendatang seluruh jalan provinsi di Jateng dalam kondisi baik.

Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Bambang Nugroho menambahkan, alokasi anggaran infrastruktur tahun 2015 digunakan untuk penanganan jalan-jalan di wilayah perbatasan antarprovinsi, aksesibilitas jalan dari pantai utara (pantura)-pantai selatan (pansela), dan akses jalan di kawasan pariwisata.

“Selain itu untuk penanganan khusus daerah dengan struktur tanah labil dan pengembangan perekonomian wilayah,” kata dia. Bambang menambahkan, beberapa kegiatan yang juga akan dikerjakan di antaranya penyelesaian standarisasi lebar jalan provinsi dari 4-5 meter menjadi minimal 6 meter, memperpanjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor standar bina marga, mendorong penyelesaian jalur lintas selatan (JJLS), dan merencanakan perlintasan sebidang rel kereta api dengan fly over .

Anggota DPRD Jateng, Yudi Sancoyo mengatakan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang menghubungkan antardesa, antarkecamatan, dan antarkabupaten, mutlak mendapat perhatian serius dari pemprov.

“Tentu perhatian tersebut tidak hanya dalam konteks proyek pembangunannya, namun juga yang menjadi faktor cepatnya kerusakan serta mutu pembangunan, baik dalam perspektif teknis maupun nonteknis,” kata dia.

Amin fauzi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7275 seconds (0.1#10.140)