Nenek 86 Tahun Tewas Dibunuh dalam Rumahnya
A
A
A
SEMARANG - Seorang nenek berusia 86 tahun, Ratnawati ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Jalan Kentangan Tengah Nomor 76 Rt 3/5 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah, pagi tadi. Diduga, nenek tersebut tewas setelah menjadi korban pembunuhan.
Ratnawati diketahui tewas pada pukul 06.00 WIB. Saat itu, tetangga korban, Cik Shien (68) curiga karena Ratnawati tidak keluar rumah seperti biasa.
"Dia tinggal sendirian, biasanya pagi keluar dan duduk di depan rumah. Tapi pagi tadi (kemarin) dia tidak ada," kata dia.
Curiga terjadi apa-apa, Cik Shien kemudian menghubungi keluarga Ratnawati. Tak berapa lama, keluarga Ratnawati kemudian datang dan mendobrak pintu rumah.
"Begitu saya ditelepon langsung ke lokasi. Saya dobrak dan menemukan korban terlentang di bawah meja makan," kata Ny Basuki (65) saksi mata sekaligus keluarga korban.
Basuki menambahkan, kondisi korban sudah tidak bernyawa. Dirinya melihat wajah Ratnawati bengkak dan mengeluarkan darah di bagian kepala.
"Ada darahnya di kepala, juga ada darah yang bercecer di lantai," imbuhnya.
Basuki tidak mengetahui apalah itu pembunuhan atau perampokan. Yang jelas, kondisi rumah korban berantakan.
"Rumahnya berantakan, lemari juga terbuka dan acak-acakan. Saya tidak sempat memeriksa, langsung lapor warga minta pertolongan," pungkasnya.
Petugas Polrestabes Semarang yang langsung di komandani Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono langsung terjun ke lokasi. Polisi kemudian melakukan identifikasi dan mencari bukti-bukti.
"Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka dibagian wajah dan ada darah di kepala, tapi kami belum dapat memastikan. Masih kami dalami lebih lanjut," ujar Djihartono.
Djihartono juga mengatakan belum dapat memastikan adakah barang korbam yang hilang, sebab, saat ini pihaknya masih fokus penanganan identifikasi jenazah.
"Kami juga kerahkan anjing pelacak untuk membantu penanganan," pungkasnya. (andika prabowo).
Ratnawati diketahui tewas pada pukul 06.00 WIB. Saat itu, tetangga korban, Cik Shien (68) curiga karena Ratnawati tidak keluar rumah seperti biasa.
"Dia tinggal sendirian, biasanya pagi keluar dan duduk di depan rumah. Tapi pagi tadi (kemarin) dia tidak ada," kata dia.
Curiga terjadi apa-apa, Cik Shien kemudian menghubungi keluarga Ratnawati. Tak berapa lama, keluarga Ratnawati kemudian datang dan mendobrak pintu rumah.
"Begitu saya ditelepon langsung ke lokasi. Saya dobrak dan menemukan korban terlentang di bawah meja makan," kata Ny Basuki (65) saksi mata sekaligus keluarga korban.
Basuki menambahkan, kondisi korban sudah tidak bernyawa. Dirinya melihat wajah Ratnawati bengkak dan mengeluarkan darah di bagian kepala.
"Ada darahnya di kepala, juga ada darah yang bercecer di lantai," imbuhnya.
Basuki tidak mengetahui apalah itu pembunuhan atau perampokan. Yang jelas, kondisi rumah korban berantakan.
"Rumahnya berantakan, lemari juga terbuka dan acak-acakan. Saya tidak sempat memeriksa, langsung lapor warga minta pertolongan," pungkasnya.
Petugas Polrestabes Semarang yang langsung di komandani Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono langsung terjun ke lokasi. Polisi kemudian melakukan identifikasi dan mencari bukti-bukti.
"Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka dibagian wajah dan ada darah di kepala, tapi kami belum dapat memastikan. Masih kami dalami lebih lanjut," ujar Djihartono.
Djihartono juga mengatakan belum dapat memastikan adakah barang korbam yang hilang, sebab, saat ini pihaknya masih fokus penanganan identifikasi jenazah.
"Kami juga kerahkan anjing pelacak untuk membantu penanganan," pungkasnya. (andika prabowo).
(sms)