Hibur Pasien, Dokter Berpakaian ala Santa Klaus
A
A
A
SEMARANG - Kemeriahan suasana Natal dirasakan pula oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit (RS) St Elisabeth Semarang, Kamis (25/12).
“Sinterklas” berkeliling ke kamar pasien membawa bingkisan Natal. Sinterklas tidak sendirian melainkan ditemani rusa, peri dan Piet hitam. Kostum mereka mampu menyedot perhatian pasien maupun keluarga. Mereka adalah para perawat di RS tersebut. Pasien yang menerima bungkusan terlihat senang.
Kegembiraan Natal tidak hanya dirasakan bagi orang sehat saja melainkan juga orang sakit. Bingkisan Natal dibagikan kepada seluruh pasien yang masih menjalani rawat inap. “Kami mengunjungi pasien di kamar masing- masing sekaligus memberikan hadiah agar merasakan pula sukacita Natal,” ujar Kepala Humas RS Elisabeth Probowati Tjondronegoro.
Dia melanjutkan, Natal adalah momen berbagi terhadap sesama. Pasien yang masih sakit tetap bisa merayakan Natal dan bisa merasa senang. Bingkisan Natal diharapkan mendapatkan kedamaian Tuhan di hari penuh kasih yang dinantikan umat Kristiani. “Rasa senang diharapkan membuat pasien cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah dengan baik,” katanya.
Selain memberikan bingkisan kepada pasien, rombongan sinterklas juga memberikan kepada anakanak yang ditemui. Anak- anak ini kebetulan sedang menengok keluarganya. Perayaan semacam ini sudah menjadi tradisi sebagai tanda kasih di Hari Natal.
Kegiatan membagikan bingkisan Natal merupakan agenda tahunan yang melibatkan seluruh anggota RS. Salah satu pasien Sulistiyorini asal Semarang menyambut baik kegiatan tahunan meski tidak merayakan Natal.
”Walaupun tidak merayakan tapi senang ada perayaan Natal di rumah sakit tanpa melihat agama,” katanya.
Hendrati Hapsari
“Sinterklas” berkeliling ke kamar pasien membawa bingkisan Natal. Sinterklas tidak sendirian melainkan ditemani rusa, peri dan Piet hitam. Kostum mereka mampu menyedot perhatian pasien maupun keluarga. Mereka adalah para perawat di RS tersebut. Pasien yang menerima bungkusan terlihat senang.
Kegembiraan Natal tidak hanya dirasakan bagi orang sehat saja melainkan juga orang sakit. Bingkisan Natal dibagikan kepada seluruh pasien yang masih menjalani rawat inap. “Kami mengunjungi pasien di kamar masing- masing sekaligus memberikan hadiah agar merasakan pula sukacita Natal,” ujar Kepala Humas RS Elisabeth Probowati Tjondronegoro.
Dia melanjutkan, Natal adalah momen berbagi terhadap sesama. Pasien yang masih sakit tetap bisa merayakan Natal dan bisa merasa senang. Bingkisan Natal diharapkan mendapatkan kedamaian Tuhan di hari penuh kasih yang dinantikan umat Kristiani. “Rasa senang diharapkan membuat pasien cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah dengan baik,” katanya.
Selain memberikan bingkisan kepada pasien, rombongan sinterklas juga memberikan kepada anakanak yang ditemui. Anak- anak ini kebetulan sedang menengok keluarganya. Perayaan semacam ini sudah menjadi tradisi sebagai tanda kasih di Hari Natal.
Kegiatan membagikan bingkisan Natal merupakan agenda tahunan yang melibatkan seluruh anggota RS. Salah satu pasien Sulistiyorini asal Semarang menyambut baik kegiatan tahunan meski tidak merayakan Natal.
”Walaupun tidak merayakan tapi senang ada perayaan Natal di rumah sakit tanpa melihat agama,” katanya.
Hendrati Hapsari
(ftr)