Pembangunan Mulai Februari, Panjang Jalan Jadi 450 Meter
A
A
A
SOLO - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo segera merealisasikan pembangunan jalan layang (fly over ) penghubung Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan.
Pembangunan itu rencananya bakal dimulai pada Februari 2015. Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, menjelaskan, saat ini telah selesai menyusun detail engineering design (DED). Menurutnya DED yang disusun tersebut berbeda dengan rencana awal yang dilontarkan beberapa waktu lalu.
Jika pada awalnya jalan layang tersebut direncanakan dibangun lurus sepanjang 350 meter dan melewati pemukiman warga, akhirnya dilakukan sejumlah perubahan. Nantinya, jalan layang itu dibangun menyesuaikan jalan kampung yang sudah ada. Dengan demikian, panjang jalan berubah menjadi sekitar 450 meter.
“Kita memikirkan dampak yang timbul bagi warga yang dilintasi jalan layang itu. Akhirnya kita mengikuti jalan yang sudah ada,” ucapnya. Sedangkan untuk masalah teknis lainnya, menurutnya masih sama dengan rencana awal yakni jalan tersebut hanya diperbolehkan untuk pejalan kaki.
Nantinya jalan akan dibangun di sisi timur Terminal Tirtonadi dan langsung menuju bagian dalam Stasiun Solo Balapan. Karena jaraknya cukup jauh, nantinya di sepanjang jalan itu bakal dilengkapi fasilitas untuk berjualan bagi pedagang. Para pedagang yang boleh berjualan adalah jenis suvenir dan oleholeh khas Kota Solo.
Dengan seperti itu keberadaan jalan layang tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Saat disinggung dari segi biaya, Herman mengatakan, pembangunan jalan itu bakal memakan dana Rp14,5 miliar. Dana sebesar itu bakal diambilkan dari pos Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015.
Sementara itu, Lurah Gilingan, Renggo Sudarnoto, mengatakan, saat ini warga tinggal menunggu sosialisasi teknis dari pemerintah. Sejauh ini belum ada warga yang menolak pembangunan lantaran jalan yang dibangun itu tidak melintas di atas pemukiman warga.
Arief Setiadi
Pembangunan itu rencananya bakal dimulai pada Februari 2015. Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, menjelaskan, saat ini telah selesai menyusun detail engineering design (DED). Menurutnya DED yang disusun tersebut berbeda dengan rencana awal yang dilontarkan beberapa waktu lalu.
Jika pada awalnya jalan layang tersebut direncanakan dibangun lurus sepanjang 350 meter dan melewati pemukiman warga, akhirnya dilakukan sejumlah perubahan. Nantinya, jalan layang itu dibangun menyesuaikan jalan kampung yang sudah ada. Dengan demikian, panjang jalan berubah menjadi sekitar 450 meter.
“Kita memikirkan dampak yang timbul bagi warga yang dilintasi jalan layang itu. Akhirnya kita mengikuti jalan yang sudah ada,” ucapnya. Sedangkan untuk masalah teknis lainnya, menurutnya masih sama dengan rencana awal yakni jalan tersebut hanya diperbolehkan untuk pejalan kaki.
Nantinya jalan akan dibangun di sisi timur Terminal Tirtonadi dan langsung menuju bagian dalam Stasiun Solo Balapan. Karena jaraknya cukup jauh, nantinya di sepanjang jalan itu bakal dilengkapi fasilitas untuk berjualan bagi pedagang. Para pedagang yang boleh berjualan adalah jenis suvenir dan oleholeh khas Kota Solo.
Dengan seperti itu keberadaan jalan layang tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Saat disinggung dari segi biaya, Herman mengatakan, pembangunan jalan itu bakal memakan dana Rp14,5 miliar. Dana sebesar itu bakal diambilkan dari pos Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015.
Sementara itu, Lurah Gilingan, Renggo Sudarnoto, mengatakan, saat ini warga tinggal menunggu sosialisasi teknis dari pemerintah. Sejauh ini belum ada warga yang menolak pembangunan lantaran jalan yang dibangun itu tidak melintas di atas pemukiman warga.
Arief Setiadi
(ftr)