100 Anak Berbagi Cerita dengan Wali Kota
A
A
A
MEDAN - Sekitar 100 anak dari tiga panti asuhan di Kota Medan berkesempatan bertemu langsung dengan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pada kegiatan silaturahim gagasan komunitas Pejuang Sedekah Mandiri (PSM) di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, kemarin.
Ketiga panti asuhan itu adalah Putri Aisyiyah, Bani Adam, dan Darul Aitam. Selain bertatap muka dan berdialog dengan Eldin pada kegiatan bertema “Anak Yatim Bersama Sang Tokoh” itu, penghuni panti asuhan yang belum memiliki akta kelahiran dan hadir pada kegiatan itu dijanjikan pengurusannya oleh Eldin melalui Kepala Bagian (Kabag) Agama dan Pendidikan Kota Medan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan, Ilyas, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan.
“Berapa jumlah anak panti yang belum memiliki akta kelahiran di sini? Tolong Pejuang Sedekah Mandiri untuk berkoordinasi dengan Kabag Agama agar nanti dibuatkan akta kelahirannya pada Disdukcapil,” kata Eldin. Para anak panti asuhan juga sempat berdialog dengan orang nomor satu di pemerintahan Kota Medan itu.
Dengan tingkah polos walau agak malu-malu, beberapa anak mengajukan beberapa pertanyaan. Misalnya ada yang bertanya “Enak atau tidak menjadi wali kota”, ajakan mengunjungi panti asuhan hingga pertanyaan “Apakah Bapak pernah tinggal di panti asuhan?” Eldin pun meladeni semua pertanyaan anak-anak panti asuhan itu.
“Kadang enak kadang tidak. Jadi wali kota terkadang tidak punya waktu untuk kelurga karena pelayanan kepada masyarakat. Tapi harus diingat, apapun yang kita lakukan, kita harus mensyukuri Dalam hidup, banyak yang akan kita lalui, tetapi yang paling penting itu adalah apa yang bisa kita perbuat, tanpa memandang siapa kita, tetapi kita bisa dipandang dengan apa yang kita perbuat,” ujarnya menasihati.
Eldin juga berpesan kepada anak-anak panti asuhan untuk terus belajar, tidak hanya dari sekolah, tetapi juga menimba pelajaran lewat orang lain. Eldin juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Komunitas PSM yang terus memberikan manfaat dan menebar kebajikan kepada sesama.
Tidak hanya Eldin yang hadir pada kegiatan itu, namun beberapa tokoh, seperti Anggota DPRD Kota Medan Ilhamsyah, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kabid Pemmas) BNN Sumut Safwan Khayat yang turut memberikan penjelasan tentang bahaya narkoba.
Dzulmi Eldin juga memberikan bingkisan dan uang kepada masing-masing anak yang dilakukan secara simbolis. Kegiatan itu juga diisi dengan tausiah oleh ustad Muhammad Iqbal, serta kegiatan interaktif lainnya, seperti kuis dengan hadiah menarik bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar.
Kegiatan itu diakhiri dengan salat zuhur berjamaah dan makan siang. Perwakilan PSM, Arif Dermawan mengatakan, kegiatan bertema “Anak Yatim Bersama Sang Tokoh” itu merupakan kegiatan perdana selain aneka kegiatan kemanusiaan yang dijalankan komunitas non-profit tersebut setiap bulannya.
“Kegiatan ini pertama kali kami lakukan dan ke depannya kami berencana untuk melakukan kegiatan serupa dengan mempertemukan tokoh-tokoh Sumut dan Medan. Ada beberapa tokoh yang sudah memberikan respon terkait kegiatan ini,” kata Arif.
Pada Februari 2015, komunitas ini juga berencana melakukan kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan kepada pengungsi Gunung Sinabung.
Syukri Amal
Ketiga panti asuhan itu adalah Putri Aisyiyah, Bani Adam, dan Darul Aitam. Selain bertatap muka dan berdialog dengan Eldin pada kegiatan bertema “Anak Yatim Bersama Sang Tokoh” itu, penghuni panti asuhan yang belum memiliki akta kelahiran dan hadir pada kegiatan itu dijanjikan pengurusannya oleh Eldin melalui Kepala Bagian (Kabag) Agama dan Pendidikan Kota Medan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan, Ilyas, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan.
“Berapa jumlah anak panti yang belum memiliki akta kelahiran di sini? Tolong Pejuang Sedekah Mandiri untuk berkoordinasi dengan Kabag Agama agar nanti dibuatkan akta kelahirannya pada Disdukcapil,” kata Eldin. Para anak panti asuhan juga sempat berdialog dengan orang nomor satu di pemerintahan Kota Medan itu.
Dengan tingkah polos walau agak malu-malu, beberapa anak mengajukan beberapa pertanyaan. Misalnya ada yang bertanya “Enak atau tidak menjadi wali kota”, ajakan mengunjungi panti asuhan hingga pertanyaan “Apakah Bapak pernah tinggal di panti asuhan?” Eldin pun meladeni semua pertanyaan anak-anak panti asuhan itu.
“Kadang enak kadang tidak. Jadi wali kota terkadang tidak punya waktu untuk kelurga karena pelayanan kepada masyarakat. Tapi harus diingat, apapun yang kita lakukan, kita harus mensyukuri Dalam hidup, banyak yang akan kita lalui, tetapi yang paling penting itu adalah apa yang bisa kita perbuat, tanpa memandang siapa kita, tetapi kita bisa dipandang dengan apa yang kita perbuat,” ujarnya menasihati.
Eldin juga berpesan kepada anak-anak panti asuhan untuk terus belajar, tidak hanya dari sekolah, tetapi juga menimba pelajaran lewat orang lain. Eldin juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Komunitas PSM yang terus memberikan manfaat dan menebar kebajikan kepada sesama.
Tidak hanya Eldin yang hadir pada kegiatan itu, namun beberapa tokoh, seperti Anggota DPRD Kota Medan Ilhamsyah, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kabid Pemmas) BNN Sumut Safwan Khayat yang turut memberikan penjelasan tentang bahaya narkoba.
Dzulmi Eldin juga memberikan bingkisan dan uang kepada masing-masing anak yang dilakukan secara simbolis. Kegiatan itu juga diisi dengan tausiah oleh ustad Muhammad Iqbal, serta kegiatan interaktif lainnya, seperti kuis dengan hadiah menarik bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar.
Kegiatan itu diakhiri dengan salat zuhur berjamaah dan makan siang. Perwakilan PSM, Arif Dermawan mengatakan, kegiatan bertema “Anak Yatim Bersama Sang Tokoh” itu merupakan kegiatan perdana selain aneka kegiatan kemanusiaan yang dijalankan komunitas non-profit tersebut setiap bulannya.
“Kegiatan ini pertama kali kami lakukan dan ke depannya kami berencana untuk melakukan kegiatan serupa dengan mempertemukan tokoh-tokoh Sumut dan Medan. Ada beberapa tokoh yang sudah memberikan respon terkait kegiatan ini,” kata Arif.
Pada Februari 2015, komunitas ini juga berencana melakukan kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan kepada pengungsi Gunung Sinabung.
Syukri Amal
(ftr)