KLa Project Hadirkan Kenangan Masa Pacaran
A
A
A
SEMARANG - Kepopuleran sebuah band bisa saja tenggelam digulung zaman, tapi tidak untuk karya-karyanya.
Seperti KLa Project yang digawangi Katon Bagaskara (vokal), Lilo (gitar/vokal), dan Adi Adrian (keyboard ), meski jarang tampil, lagu-lagu milik grup band asal Yogyakarta ini ternyata masih sangat melekat di hati para penggemarnya. Hal itu terjadi saat KLa Project menggelar konser Satu Hati di Ballroom Krakatau Hotel Horison Semarang, Sabtu (20/12) malam.
Sepanjang konser, para penonton tak henti-hentinya ikut bernyanyi. Penampilan para personel yang masih terlihat charming membuat paraKlanis , sebutan penggemar KLa Project, semakin heboh. KLa Project yang terbentuk pada 1988 ini membuka penampilannya dengan lagu Segayung Berdua .
Tembang ini yang langsung membangkitkan kenangan masa muda para Klanis yang memenuhi area konser. Lagu lawas tersebut makin menarik karena diaransemen ulang dengan irama pop mid tempo yang mampu menghipnotis para penonton untuk ikut bernyanyi.
Lagu pertama kemudian disambung dengan tembang Terkenang yang semakin membawa suasana seakan kembali ke tahun 90-an. Para Klanis , termasuk Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang hadir tampak begitu menikmati setiap alunan musik dari KLa Project.
“Sambutan Klanis Semarang selalu hangat. Tahun ini merupakan ketiga kalinya kita tampil di Semarang,” kata Katon dari atas panggung yang disambut tepuk tangan para penonton. Lagu Menjemput Impian yang merupakan salah satu hits dari album Klasik (KLa back to Basic) yang dirilis 1999 menjadi lagu berikutnya yang dinyanyikan Katon.
Dibuka dengan nada yang halus, Adi (keyboard ) langsung memainkan intronya yang diiringi tepuk tangan penonton. Malam itu KLa juga menyanyikan lagu terbaru mereka berjudul Mana Kutahu yang disambung dengan Pasir Putih , lagu KLa yang dirilis pada 1992.
Yang menarik, lagu Pasir Putih diaransemen berbeda, bahkan pada bagian jeda lagu ini menyisipkan permainan biola dan flute yang seolah menyisipkan musik etnik khas Irlandia dengan solo drum yang tak henti-hentinya mengundang kagum. “Masih mau lagi?” kata Katon seusai menyanyikan lagu Pasir Putih .
Melalui konser Satu Hati, KLa benar-benar mengajak para Klanis kembali ke masa lalu. Lagu-lagu lawas yang hits di zamannya, seperti Belahan Jiwaku , Romansa , Semoga , Tak Bisa Pindah ke Lain Hati , dan Lagu Baru tak luput dinyanyikan.
Aksi panggung Katon, Lilo, dan Adi ditutup dengan lagu Yogyakarta . Lagu ini membuat para penonton berdiri sambil bernostalgia. “Benar-benar membawa kita kembali ke masa muda, waktu masih pacaran,” kata Rita, salah satu penonton.
Sebelum penampilan KLa Project, pengunjung dihibur penampilan dari grup band legendaris lainnya yakni Java Jive yang masih dengan formasinya dulu, yakni Capung, Noey, Tony, Edwin, Fatur, dan Danny.
Andik Sismanto
Seperti KLa Project yang digawangi Katon Bagaskara (vokal), Lilo (gitar/vokal), dan Adi Adrian (keyboard ), meski jarang tampil, lagu-lagu milik grup band asal Yogyakarta ini ternyata masih sangat melekat di hati para penggemarnya. Hal itu terjadi saat KLa Project menggelar konser Satu Hati di Ballroom Krakatau Hotel Horison Semarang, Sabtu (20/12) malam.
Sepanjang konser, para penonton tak henti-hentinya ikut bernyanyi. Penampilan para personel yang masih terlihat charming membuat paraKlanis , sebutan penggemar KLa Project, semakin heboh. KLa Project yang terbentuk pada 1988 ini membuka penampilannya dengan lagu Segayung Berdua .
Tembang ini yang langsung membangkitkan kenangan masa muda para Klanis yang memenuhi area konser. Lagu lawas tersebut makin menarik karena diaransemen ulang dengan irama pop mid tempo yang mampu menghipnotis para penonton untuk ikut bernyanyi.
Lagu pertama kemudian disambung dengan tembang Terkenang yang semakin membawa suasana seakan kembali ke tahun 90-an. Para Klanis , termasuk Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang hadir tampak begitu menikmati setiap alunan musik dari KLa Project.
“Sambutan Klanis Semarang selalu hangat. Tahun ini merupakan ketiga kalinya kita tampil di Semarang,” kata Katon dari atas panggung yang disambut tepuk tangan para penonton. Lagu Menjemput Impian yang merupakan salah satu hits dari album Klasik (KLa back to Basic) yang dirilis 1999 menjadi lagu berikutnya yang dinyanyikan Katon.
Dibuka dengan nada yang halus, Adi (keyboard ) langsung memainkan intronya yang diiringi tepuk tangan penonton. Malam itu KLa juga menyanyikan lagu terbaru mereka berjudul Mana Kutahu yang disambung dengan Pasir Putih , lagu KLa yang dirilis pada 1992.
Yang menarik, lagu Pasir Putih diaransemen berbeda, bahkan pada bagian jeda lagu ini menyisipkan permainan biola dan flute yang seolah menyisipkan musik etnik khas Irlandia dengan solo drum yang tak henti-hentinya mengundang kagum. “Masih mau lagi?” kata Katon seusai menyanyikan lagu Pasir Putih .
Melalui konser Satu Hati, KLa benar-benar mengajak para Klanis kembali ke masa lalu. Lagu-lagu lawas yang hits di zamannya, seperti Belahan Jiwaku , Romansa , Semoga , Tak Bisa Pindah ke Lain Hati , dan Lagu Baru tak luput dinyanyikan.
Aksi panggung Katon, Lilo, dan Adi ditutup dengan lagu Yogyakarta . Lagu ini membuat para penonton berdiri sambil bernostalgia. “Benar-benar membawa kita kembali ke masa muda, waktu masih pacaran,” kata Rita, salah satu penonton.
Sebelum penampilan KLa Project, pengunjung dihibur penampilan dari grup band legendaris lainnya yakni Java Jive yang masih dengan formasinya dulu, yakni Capung, Noey, Tony, Edwin, Fatur, dan Danny.
Andik Sismanto
(ftr)