Eskalator Bulu Diuji Coba

Sabtu, 20 Desember 2014 - 11:49 WIB
Eskalator Bulu Diuji Coba
Eskalator Bulu Diuji Coba
A A A
SEMARANG - Setelah mendapat sorotan dari DPRD Kota Semarang, Dinas Pasar mulai memperbaiki fasilitas di Pasar Bulu. Lampu listrik dan eskalator kemarin terlihat mulai bisa menyala dan beroperasi.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO di lapangan, eskalator atau tangga berjalan dari lantai I ke lantai 2 dan lantai 2 ke lantai 3 semua sudah bergerak. Masing- masing terdapat sepasang eskalator, turun dan naik, sehingga total ada 4 eskalator. Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko mengatakan, pengoperasian eskalator masih dalam tahap uji.

Tangga penghubung antarlantai tersebut baru selesai dipasang. Karena itu, perlu diuji untuk memastikan bisa berfungsi normal. Selain 4 eskalator, di Pasar Bulu juga ada satu lift yang akan dipasang pada 2015 mendatang. Keberadaan eskalator dan lift itu dinilai akan memudahkan pedagang atau pengunjung pasar untuk naik turun lantai.

Dari pengujian diketahui penggunaan eskalator tersebut perlu dievaluasi. Sebab pengoperasian eskalator di pasar tradisional semimodern akan berbeda dengan di swalayan atau pusat perbelanjaan modern. Penggunaan dua fasilitas tersebut diperkirakan menyedot biaya besar. Sebab untuk mengoperasikan satu eskalator membutuhkan tenaga listrik sampai 5.500 watt.

“Sedangkan di Pasar Bulu ada 4 eskalator, berarti setiap kali untuk menggerakkan eskalator secara bersamaan butuh tenaga listrik 22.000 watt, belum ditambah satu lift yang juga menyerap tenaga listrik cukup besar,” tutur Trijoto. “Kami memang baru memperkirakan, tapi hampir dipastikan pengeluaran biaya operasionalnya cukup besar. Karena itu, untuk menghemat, nanti perlu dievaluasi,” ujarnya.

Trijoto tidak menyebutkan anggaran yang tersedia untuk operasional nanti. Namun, Dinas Pasar mengajukan anggaran biaya fasilitas umum Pasar Bulu sesuai kebutuhan. “Kami nanti akan mengkaji, kapan eskalator difungsikan dan kapan tidak perlu dimanfaatkan, sehingga bisa dilakukan penghematan biaya untuk membayar rekening listriknya,” katanya.

Sementara tahap ketiga pengundian lapak Pasar Bulu kemarin berlangsung tertib, kendati sempat terjadi kesalahpahaman antarpedagang. Undian pada hari ketiga kemarin dilakukan untuk pedagang barang pecah belah (gerabah) di lantai 3. Komisi B DPRD Kota Semarang dalam sidak di Pasar Bulu, Kamis (18/12), mengkritik rencana pemindahan pedagang ke Pasar Bulu pada Selasa (23/12) pekan depan.

Pemindahan itu dituding dipaksakan karena kondisi pasar belum siap ditempati. Kondisi bangunan pasar dinilai masih sangat mempri-hatinkan di antaranya, air belum mengalir, kamar kecil kotor, lampu belum menyala, eskalator belum jadi, hingga tangga terlalu tajam dan membahayakan.

Keramik di lantai 3 pun belum terpasang semua. Khusus untuk eskalator dan lift , jika sudah selesai dipasang, perlu diuji sebelum digunakan masyarakat. Hal itu demi keselamatan pengunjung dan pedagang pasar.

“Kami akan memanggil Dinas Pasar guna meminta penjelasannya. Soal kualitas bangunan bidangnya Komisi C, tapi kami kecewa karena kondisi pasar ternyata belum siap ditempati. Rencana pemindahan pedagang terlalu dipaksakan,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Muallim.

M Abduh
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6520 seconds (0.1#10.140)