Ada Amphiteater di Alun-alun Ujungberung
A
A
A
Setelah Alun-alun Bandung direvitalisasi, kini giliran Alun-alun Ujungberung akan dipercantik. Kawasan tersebut nantinya di lengkapi tempat bermain anak-anak, beserta amphiteater untuk menggelar berbagai pertunjukan seni. Pemkot Bandung berharap, revitalisasi Alun-alun Ujung berung seluas 4.000 meter persegi itu selesai pada Juni 2015.
Pantauan KORAN SINDO, saat ini sekeliling alun alun sudah mulai dipagari seng. Patok kayu juga sudah mulai berdiri di sekeliling alun-alun. Gundukan tanah juga sudah terlihat di beberapa sudut taman. Sejumlah pekerja tampak hilir mudik memindahkan gundukan tanah tersebut. Paving blok yang terpasang di area alun alun pun sudah dibongkar oleh para pekerja.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Dadang Dharmawan mengatakan, konsep revitalisasi yang saat ini sedang dilakukan di Alun-alun Ujungberung hampir serupa dengan konsep revitalisasi Alun-alun Ban dung. Di mana alun-alun berfungsi sebagai ruang publik ditambah keberadaan masjid yang lokasinya berdampingan.
Menurut Dadang, Pemkot akan melengkapi alun-alun itu dengan ber agam fasilitas seperti area bermain anak (playground), jogging track, kolam, gazebo, dan pang gung besar yang dilengkapi dengan sebuah megatron. “Jadi kami akan buat ruang publik, ya hampir sama persis seperti Alun-alun Bandung. Ada playground-nya untuk bermain anak-anak. Materialnya pakai rumput sintetis.”
“Area untuk pejalan kakinya juga pakai material granit. Selain itu ada gazebo juga yang dilengkapi hotspot area dan toilet. Ditambah ada amphiteater. Jadi kalau ada pertunjukan, misalnya benjang atau acaraacara kesenian bisa di gelar di sana,” ujar dia kemarin. Dadang menilai kawasan Bandung Timur menjadi salah satu kawasan yang dibidik mendapatkan revitalisasi pada ruang ruang publiknya.
Selama ini, revitalisasi masih terkonsentrasi di kawasan Bandung tengah dan Bandung utara. “Ruang publik kanbelum tersebar merata di Kota Bandung. Masih terkonsentrasi di Bandung tengah dan Bandung utara. Sementara wilayah Bandung barat dan Bandung selatan masih kurang. Kami ingin ruang ruang publik itu tersebar merata di seluruh Bandung, mengakomodir konsep keadilan lingkungan,” kata Dadang.
Selain itu, keberadaan ruang publik di kawasan Ujungberung juga berfungsi untuk memecah arus lalu lintas yang masih terkonsentrasi di pusat-pusat kota. Sebab, selama ini masyarakat yang ingin mengunjungi ruang ruang publik seperti ta man tematik harus ke pusat kota. “Jadi kalau misalnya pengen liburan ke taman, masyarakat yang di Bandung timur tidak usah jauh-jauh datang ke Bandung tengah atau Bandung utara. Tetapi mereka bisa memanfaatkan taman di daerahnya,” ungkap Dadang.
Dia menargetkan, revitalisasi Alun-alun Ujungberung akan selesai selama enam bulan pengerjaan atau Juni 2015 mendatang. Pembangunan revitalisas alun alun ini sudah dimulai sejak awal Desember 2014 ini. “Jadi ditargetkan selesai pada Juni 2015. Ini baru beberapa minggu pengerjaan, karena ada sosialisasi juga dengan para PKL yang jualan di sana,” katanya.
Dadang menambahkan, sumber pembiayaan untuk revitalisasi Alun-alun Ujungberung berasal dari hibah pihak ketiga para pengusaha di Kota Bandung. Dia mengaku, belum bisa memastikan terkait besaran anggaran karena baru bisa diketahui setelah proses pengerjaan selesai dilakukan. “Kalau anggaran susah yah. Kami terus terang saja belum tahu. Saya juga belum menghitung. Setelah pengerjaan selesai baru kami hitung bareng-bareng, berapa nilainya,” tandas nya.
Sementara itu, Camat Ujungberung Taufik menyambut adanya revitalisasi Alun-alun Ujungberung. Taufik mengatakan, setelah selesai, pihaknya akan menggelar pentas kesenian setiap akhir pekan. “Jadi kami sudah membuat konsep untuk menggelar malam pentas seni di setiap akhir pekan. Sehingga kesenian kesian seperti benjang, reog, calung, teater, dan hiburan hiburan tradisonal lainnya bisa ditampilkan di sini. Bisa menarik wisatawan juga, tidak hanya di pusat kota,” katanya ditemui di kantornya Jalan Alun-alun Ujungberung kemarin.
Selain itu pihaknya juga akan mengakomodir para PKL yang berjualan di kawasan Alunalun. Menurut Taufik saat ini ada 300 PKL yang berjualan di lokasi tersebut. “Mereka sudah diberikan sosialisasi.
Untuk sementara digeser dulu, supaya tidak mengganggu pembangunan. Yang sudah diberi kartu anggota PKL akan diakomodir masih di daerah sini,” tandasnya.
Dian Rosadi
Pantauan KORAN SINDO, saat ini sekeliling alun alun sudah mulai dipagari seng. Patok kayu juga sudah mulai berdiri di sekeliling alun-alun. Gundukan tanah juga sudah terlihat di beberapa sudut taman. Sejumlah pekerja tampak hilir mudik memindahkan gundukan tanah tersebut. Paving blok yang terpasang di area alun alun pun sudah dibongkar oleh para pekerja.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Dadang Dharmawan mengatakan, konsep revitalisasi yang saat ini sedang dilakukan di Alun-alun Ujungberung hampir serupa dengan konsep revitalisasi Alun-alun Ban dung. Di mana alun-alun berfungsi sebagai ruang publik ditambah keberadaan masjid yang lokasinya berdampingan.
Menurut Dadang, Pemkot akan melengkapi alun-alun itu dengan ber agam fasilitas seperti area bermain anak (playground), jogging track, kolam, gazebo, dan pang gung besar yang dilengkapi dengan sebuah megatron. “Jadi kami akan buat ruang publik, ya hampir sama persis seperti Alun-alun Bandung. Ada playground-nya untuk bermain anak-anak. Materialnya pakai rumput sintetis.”
“Area untuk pejalan kakinya juga pakai material granit. Selain itu ada gazebo juga yang dilengkapi hotspot area dan toilet. Ditambah ada amphiteater. Jadi kalau ada pertunjukan, misalnya benjang atau acaraacara kesenian bisa di gelar di sana,” ujar dia kemarin. Dadang menilai kawasan Bandung Timur menjadi salah satu kawasan yang dibidik mendapatkan revitalisasi pada ruang ruang publiknya.
Selama ini, revitalisasi masih terkonsentrasi di kawasan Bandung tengah dan Bandung utara. “Ruang publik kanbelum tersebar merata di Kota Bandung. Masih terkonsentrasi di Bandung tengah dan Bandung utara. Sementara wilayah Bandung barat dan Bandung selatan masih kurang. Kami ingin ruang ruang publik itu tersebar merata di seluruh Bandung, mengakomodir konsep keadilan lingkungan,” kata Dadang.
Selain itu, keberadaan ruang publik di kawasan Ujungberung juga berfungsi untuk memecah arus lalu lintas yang masih terkonsentrasi di pusat-pusat kota. Sebab, selama ini masyarakat yang ingin mengunjungi ruang ruang publik seperti ta man tematik harus ke pusat kota. “Jadi kalau misalnya pengen liburan ke taman, masyarakat yang di Bandung timur tidak usah jauh-jauh datang ke Bandung tengah atau Bandung utara. Tetapi mereka bisa memanfaatkan taman di daerahnya,” ungkap Dadang.
Dia menargetkan, revitalisasi Alun-alun Ujungberung akan selesai selama enam bulan pengerjaan atau Juni 2015 mendatang. Pembangunan revitalisas alun alun ini sudah dimulai sejak awal Desember 2014 ini. “Jadi ditargetkan selesai pada Juni 2015. Ini baru beberapa minggu pengerjaan, karena ada sosialisasi juga dengan para PKL yang jualan di sana,” katanya.
Dadang menambahkan, sumber pembiayaan untuk revitalisasi Alun-alun Ujungberung berasal dari hibah pihak ketiga para pengusaha di Kota Bandung. Dia mengaku, belum bisa memastikan terkait besaran anggaran karena baru bisa diketahui setelah proses pengerjaan selesai dilakukan. “Kalau anggaran susah yah. Kami terus terang saja belum tahu. Saya juga belum menghitung. Setelah pengerjaan selesai baru kami hitung bareng-bareng, berapa nilainya,” tandas nya.
Sementara itu, Camat Ujungberung Taufik menyambut adanya revitalisasi Alun-alun Ujungberung. Taufik mengatakan, setelah selesai, pihaknya akan menggelar pentas kesenian setiap akhir pekan. “Jadi kami sudah membuat konsep untuk menggelar malam pentas seni di setiap akhir pekan. Sehingga kesenian kesian seperti benjang, reog, calung, teater, dan hiburan hiburan tradisonal lainnya bisa ditampilkan di sini. Bisa menarik wisatawan juga, tidak hanya di pusat kota,” katanya ditemui di kantornya Jalan Alun-alun Ujungberung kemarin.
Selain itu pihaknya juga akan mengakomodir para PKL yang berjualan di kawasan Alunalun. Menurut Taufik saat ini ada 300 PKL yang berjualan di lokasi tersebut. “Mereka sudah diberikan sosialisasi.
Untuk sementara digeser dulu, supaya tidak mengganggu pembangunan. Yang sudah diberi kartu anggota PKL akan diakomodir masih di daerah sini,” tandasnya.
Dian Rosadi
(ftr)