Kepulan Asap Pabrik Meresahkan
Kepulan Asap Pabrik Meresahkan
A
A
A
MUARABELITI - Kepulan asap dan bau busuk menyengat dari pabrik pengolahan kelapa sawit Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura) dikeluhkan masyarakat.
Kepulan asap juga disertai bau busuk menyengat sangat terasa dan terlihat dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kemarin. Ali Dasir, 40, warga Desa Terawas mengatakan, kepulan asap hitam mengepul di udara terlihat jelas ketika pabrik melakukan pengolahan kelapa sawit. Asap juga mengganggu pemukiman masyarakat sekitar. “Kita bisa rasakan pak, kepulan asap itu ketika pagi hari dan menjelang sore hari. Pasti asap mengepul terlihat hingga ke jalan,” ungkap Ali kepada KORAN SINDO PALEMBANG.
Menurutnya, pengendara jalan juga merasakan dampak kepulan asap dan bau busuk. Padahal, pihak perusahaan harus memerhatikan dampak lingkungan hasil pengolahan kelapa sawit tersebut. “Kami minta instansi terkait turun dan melakukan pengecekan. Diduga perusahaan tidak memerhatikan analisis dampak lingkungan (amdal) dalam pengelolaan kelapa sawit di pabrik,” katanya.
Hal senada dikatakan Mansur, 36, warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sekaligus pengguna Jalinsum mengatakan, kepulan asap itu sangat menggangu pengguna jalan apalagi ketika turun hujan dan sore hari. “Bau menyengat juga tercium ketika melintas dan sangat mengganggu pengguna jalan,” katanya.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mura, A Bastari mengatakan, instansi terkait harusnya memerhatikan kondisi di lapangan. Apalagi jika ada keluhan dari masyarakat. “Diharapkan instansi terkait cepat tanggap dan turun kelapangan melihat keluhan masyarakat itu,” pungkasnya.
Hengky Chandra agoes
Kepulan asap juga disertai bau busuk menyengat sangat terasa dan terlihat dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kemarin. Ali Dasir, 40, warga Desa Terawas mengatakan, kepulan asap hitam mengepul di udara terlihat jelas ketika pabrik melakukan pengolahan kelapa sawit. Asap juga mengganggu pemukiman masyarakat sekitar. “Kita bisa rasakan pak, kepulan asap itu ketika pagi hari dan menjelang sore hari. Pasti asap mengepul terlihat hingga ke jalan,” ungkap Ali kepada KORAN SINDO PALEMBANG.
Menurutnya, pengendara jalan juga merasakan dampak kepulan asap dan bau busuk. Padahal, pihak perusahaan harus memerhatikan dampak lingkungan hasil pengolahan kelapa sawit tersebut. “Kami minta instansi terkait turun dan melakukan pengecekan. Diduga perusahaan tidak memerhatikan analisis dampak lingkungan (amdal) dalam pengelolaan kelapa sawit di pabrik,” katanya.
Hal senada dikatakan Mansur, 36, warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sekaligus pengguna Jalinsum mengatakan, kepulan asap itu sangat menggangu pengguna jalan apalagi ketika turun hujan dan sore hari. “Bau menyengat juga tercium ketika melintas dan sangat mengganggu pengguna jalan,” katanya.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mura, A Bastari mengatakan, instansi terkait harusnya memerhatikan kondisi di lapangan. Apalagi jika ada keluhan dari masyarakat. “Diharapkan instansi terkait cepat tanggap dan turun kelapangan melihat keluhan masyarakat itu,” pungkasnya.
Hengky Chandra agoes
(ftr)
Explore More