Mapolsek dan Koramil Diserang, 4 Orang Tewas

Rabu, 10 Desember 2014 - 14:33 WIB
Mapolsek dan Koramil Diserang, 4 Orang Tewas
Mapolsek dan Koramil Diserang, 4 Orang Tewas
A A A
JAKARTA - Bumi Cenderawasih kembali membara. Sekelompok warga tiba-tiba saja menyerang mapolsek dan Koramil Madi, Enarotali, Paniai, Papua, pada Senin 8 Desember 2014 pagi. Akibatnya, empat warga sipil tewas dalam penyerangan itu.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, kejadian penyerangan mapolsek dan Koramil di wilayah Papua ini tidak bisa dilepaskan dari HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh tiap 1 Desember.

Gatot mengaku, pihaknya telah melakukan pemeriksaan langsung setelah peristiwa itu terjadi. Asisten Intelijen KSAD dan Ditserse Polda Papua akan melaporkan hasil pemerikaan pada Kapolri dan Panglima TNI.

"Sekarang kita lihat, apa yang sebenarnya terjadi di sana. Kemudian kita juga tidak bisa lepas dari tanggal 1 Desember. Jadi saya tidak bisa memberikan komentar mengapanya," kata Gatot, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Dalam peristiwa itu, sedikitnya empat warga tewas. Mereka adalah Yulian Yeimo (16), Simon Degey (17), Alfius Gobay (17), dan Alfius Youw (17). Gatot mengaku, sudah menggelar rapat dengan Menkopolhukam Tedjo Eddy Pudjijanto.

"Para pelaku diduga memanfaatkan warga sebagai tameng untuk menyerang TNI-Polri. Kebetulan pas kemarin rapat di Menkopolhukam, di sana itu ada semacam taktik bebek namanya," ungkapnya.

Taktik bebek itu, sambung Gatot, rakyat dikedepankan dan dari belakang ada tembakan. Mantan Panglima Kostrad itu juga sudah mendengar beberapa informasi dari Panglima TNI, dan Kapolri, serta dari Polda Papua, serta Kodam XVII/Cenderawasih.

"(Senjata) tidak tahu. Soalnya tidak ada pasukan di atas bukit itu. Di bawahnya itu kan ada Koramil dan polsek, didekat situ. Hal itu yang perlu kita cek kebenarannya," terangnya.

Namun begitu, Gatot ingin mengumpulkan informasi yang paling akurat agar apa disampaiakannya kepada masyarakat benar. Saat ini, dia tidak berani menyebut penembakan itu dilakukan OPM. Hanya saja, melihat dari ciri-ciri yang adalah OPM.

"Kalau di atas bukit ada tembakan, sedangkan TNI tidak ada dan polisi tidak ada di situ. Jadi siapa itu. Nah itu saja," tutup Gatot.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7158 seconds (0.1#10.140)