Ratusan Ayam dan Itik di OKU Timur Mati Mendadak
A
A
A
MARTAPURA - Ratusan ayam dan itik milik warga di Kecamatan Bunga Mayang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sejak sebulan ini banyak yang mati mendadak akibat diserang penyakit. Kondisi ini membuat warga panik karena hampir setiap hari menemukan bangkai ayam dan itik.
Murah (55) warga Kecamatan Bunga Mayang, mengatakan ayam miliknya sudah banyak yang mati mendadak. Padi pagi hari ayam masih sehat tiba-tiba sore hari sudah mati. Hingga kini tidak satu pun warga yang mengetahui apa penyakit yang menyerang unggas peliharaan mereka.
Menurut dia, ayam peliharaan miliknya hampir satu kandang mati akibat diserang penyakit yang hingga kini belum diketahui penyakit apa.
“Memang ada tanda-tanda ayam sebelum mati biasanya meringkuk di dalam kandang namun sore harinya langsung mati,” jelasnya.
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Katinah (40) ayam dan itik miliknya sudah hampir satu kandang mati sejak beberapa pekan terakhir. “Kami ini masyarakat biasa sehingga tidak tahu harus bagaimana lagi, ayam sama itu mati secara mendadak,”ungkapnya.
Peristiwa yang sama juga pernah juga pernah terjadi pada tahun lalu. “Oleh warga ayam dan itik yang mati langsung dikubur karena khawatir penyakit yang menyerang ayam itu akan menyebar,”katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadisnakan) OKU Timur, Santio melalui Bagian Keswan dan Kesmawet Setiadi, menjelaskan pada dasarnya penyakit itu sudah ada di dalam tubuh ayam.
“Terlebih pada masa pergantian musim dan terjadinya cuaca ekstrim, ayam yang daya tahan dan kekebalan tubuhnya kuat tidak akan terserang penyakit dan begitu juga sebaliknya. Tapi pada Desember dan Januari, kita sudah menjadwalkan akan melakukan penyemprotan rutin untuk mencegah serangan penyakit itu di setiap kecamatan di OKU Timur,”tandasnya.
Murah (55) warga Kecamatan Bunga Mayang, mengatakan ayam miliknya sudah banyak yang mati mendadak. Padi pagi hari ayam masih sehat tiba-tiba sore hari sudah mati. Hingga kini tidak satu pun warga yang mengetahui apa penyakit yang menyerang unggas peliharaan mereka.
Menurut dia, ayam peliharaan miliknya hampir satu kandang mati akibat diserang penyakit yang hingga kini belum diketahui penyakit apa.
“Memang ada tanda-tanda ayam sebelum mati biasanya meringkuk di dalam kandang namun sore harinya langsung mati,” jelasnya.
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Katinah (40) ayam dan itik miliknya sudah hampir satu kandang mati sejak beberapa pekan terakhir. “Kami ini masyarakat biasa sehingga tidak tahu harus bagaimana lagi, ayam sama itu mati secara mendadak,”ungkapnya.
Peristiwa yang sama juga pernah juga pernah terjadi pada tahun lalu. “Oleh warga ayam dan itik yang mati langsung dikubur karena khawatir penyakit yang menyerang ayam itu akan menyebar,”katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadisnakan) OKU Timur, Santio melalui Bagian Keswan dan Kesmawet Setiadi, menjelaskan pada dasarnya penyakit itu sudah ada di dalam tubuh ayam.
“Terlebih pada masa pergantian musim dan terjadinya cuaca ekstrim, ayam yang daya tahan dan kekebalan tubuhnya kuat tidak akan terserang penyakit dan begitu juga sebaliknya. Tapi pada Desember dan Januari, kita sudah menjadwalkan akan melakukan penyemprotan rutin untuk mencegah serangan penyakit itu di setiap kecamatan di OKU Timur,”tandasnya.
(sms)